Analisis Sumber Pengetahuan Tradisional Tanaman Obat yang Digunakan oleh Masyarakat Suku Dayak Desa

Authors

  • Hendrikus Julung Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Persada Khatulistiwa Sintang
  • Markus Iyus Supiandi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Persada Khatulistiwa Sintang
  • Benediktus Ege Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Persada Khatulistiwa Sintang
  • Susriyati Mahanal Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Negeri Malang
  • Siti Zubaidah Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Negeri Malang

Keywords:

analisis, pengetahuan tradisional, tanaman obat.

Abstract

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, terutama tumbuhan salah satunya di wilayah Kalimantan Barat. Masyarakat Kalimantan Barat masih sering memanfaatkan keanekaragaman tumbuhan tersebut dalam bidang kesehatan, salah satunya masyarakat suku Dayak Desa. Suku Dayak Desa sebagai salah satu suku yang mendiami wilayah di Kalimantan Barat masih mempertahankan tradisi pengobatan secara tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan obat-obatan.Tradisi tersebut menjadi suatu kearifan lokal pada suku Dayak Desa dalam menjaga dan melestarikan hutan serta mempertahankan pengetahuan tradisional tentang tumbuhan berkhasiat obat. Namun demikian, pengetahuan tersebut belum terdokumentasi dengan baik sehingga dikhawatirkan akan punah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan tradisional masyarakatterhadap tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional pada suku Dayak Desa di Desa Pakak, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang, Kalimantan barat.Desain dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini mengikutsertakan 100 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik  Snowbal Sampling. Pengumpulan data pengetahuan tradisional masyarakat Suku Dayak Desa menggunakan teknik observasi dan kuisioner. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif.Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan tradisional tentang tanaman berkasiat obat ditransferkan kepada generasi ke generasi secara lisan. Pengetahuan tradisional tersebut diperoleh melalui mimpi sebanyak  10%, melalui penyampaian oleh Ketua Adat dan temenggung 20%, melalui penyampaian lisan dari orang tua dan keluarga sebanyak 20%, melalui coba-coba sebanyak 20% dan melalui pengalaman pribadi yang disampaikan ke orang lain sebanyak 30%. Kesimpulannya bahwa informasi pengetahuan tradisional tentang pengetahuan tradisional tentang tumbuhan yang berkhasiat obat lebih banyak melalui pengalaman pribadi yang kemudian disampaikan lisan.

 

 

Downloads