Menahan Arus: Pandangan Aisyiyah Terhadap Polemik Wacana Poligami, Keluarga Berencana, dan Jilbab, 1970 – 1991

  • Hellen Cindana Universitas Negeri Jakarta
Keywords: Aisyiyah Organization, New Order, Hijab, Family Planning

Abstract

This study examines the view of Aisyiyah's organization on the polemics of polygamy discourse, family planning and the hijab case that occurred in the new order. In this study illustrate how Aisyiyah as a woman's Islamic organization seeks to align New order government programs with Islamic religious teachings. In the strict control of the new Order government that makes women organizations under scrutiny make the Aisyiyah organization can not do much other than to follow the programs outlined by the Government. In realizing the mission reads: "To improve the dignity of women in accordance with the teachings of Islam", Aisyiyah cooperate with government programs without eliminating the character as a Muslim organization that is running Da'wah Islam Al-Ma'ruf nahi munkar. Meanwhile, the discourse raised in this study is polygamy, family planning and the hijab case which is considered quite representative in describing Aisyiyah's response to problems concerning women during the new Order.

Penelitian ini mengkaji mengenai pandangan organisasi Aisyiyah terhadap polemik wacana poligami, keluarga berencana dan kasus jilbab yang terjadi pada masa orde baru. Dalam penelitian ini menggambarkan bagaimana Aisyiyah sebagai organisasi Islam wanita yang berusaha untuk menyelaraskan program-program pemerintah orde baru dengan ajaran agama Islam. Dalam kontrol ketat pemerintah orde baru yang membuat organisasi-organisasi perempuan berada dalam pengawasan membuat organisasi Aisyiyah tidak bisa berbuat banyak selain mengikuti program-program yan digariskan oleh pemerintah. Dalam mewujudkan misi “Meningkatkan harkat dan martabat kaum perempuan sesuai dengan ajaran Islam”, Aisyiyah bekerja sama dengan program-program pemerintah tanpa menghilangkan karakternya sebagai organisasi muslim, yaitu menjalankan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar. Sementara, wacana yang diangkat dalam penelitian ini adalah poligami, keluarga berencana dan kasus jilbab yang dianggap cukup representatif dalam menggambarkan respon Aisyiyah terhadap masalah-masalah mengenai perempuan pada masa Orde Baru.

Published
2020-12-31