Efektivitas dan Pemanfaatan Kina dalam Penanganan Penyakit Malaria Tahun 1989-2000 di Pulau Jawa-Bali
Keywords:
Efektivitas Kina, Pemanfaatan Kina, Penyakit MalariaAbstract
This research isstudy about how quinine had become the main drug in the treatment of malaria which then after several centuries of malaria parasite resistance to the substances contained in quinine made the author interested in researching further about how the effectiveness and utilization of quinine in the treatment of malaria in 1989 -2000 on the islands of Java and Bali. The research method used in this study is a historical research method by going through the stages of Heuristics, Verification, Interpretation and Historiography which are written in descriptive narrative form. The population of this study is the number of malaria sufferers in Indonesia. And the samples were malaria sufferers on the island of Java-Bali. The results of the research that has been carried out are that the function of the content in quinine compounds to date has remained the same, only because of the revolution in the metabolic system of the plasmodium parasite that causes malaria, most of which have immunity to the compounds contained in quinine or commonly called resistance, its effectiveness is not again considered as good and resulted in a decrease in its utilization in the treatment of malaria, especially in Java and Bali where the implementation of programs and malaria prevention were carried out intensively.
Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana kina sempat menjadi obat utama dalam penanganan malaria yang kemudian setelah beberapa abad ditemukan adanya resistensi parasit malaria terhadap zat yang terkandung dalam kina membuat penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai bagaimana efektivitas dan pemanfaatan kina dalam penanganan malaria pada tahun 1989-2000 di pulau Jawa dan Bali. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah dengan melalui tahapan-tahapan yakni Heuristik, Verifikasi, Interpretasi dan Historiografi yang penulisannya dalam bentuk deskriptif naratif. Populasi penelitian ini adalah jumlah penderita malaria di Indonesia. Dan sampelnya ialah penderita malaria di pulau Jawa-Bali. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan ialah fungsi dari kandungan dalam senyawa kina hingga saat ini tetaplah sama, hanya karena adanya revolusi dari sistem metabolisme parasit plasmodium penyebab penyakit malaria yang pada sebagian wilayah telah memiliki kekebalan terhadap senyawa yang terkandung di dalam kina atau biasa disebut resistensi, membuat efektivitasnya tidak lagi dianggap sebagus dahulu dan mengakibatkan pemanfaatannya dalam penanganan penyakit malaria pula mengalami penurunan terutama di wilayah Jawa dan Bali dimana pelaksanaan program pemberantasan dan pencegahan malaria dilakukan secara intensif.