Arsitektur Kolonial Tropis di Bandung: Sebuah Interaksi Multikultur (1906-1925)

Authors

  • Dina Amelia Universitas Negeri Jakarta
  • Umasih Universitas Negeri Jakarta
  • Nur'aeni Marta Universitas Negeri Jakarta

Keywords:

Citra Kota, Arsitektur Kolonial, Ekologi Perkotaan

Abstract

This study examines the harmonization between city parks and the Dutch colonial Gouverment Bedrijven (Government Building) in Bandung in the period 1906-1925. This study aims to understand the role of the Dutch colonial in the design of Bandung as a colonial city by combining city parks and colonial architecture. This study uses the historical method with data obtained from the results of a literature review and presented in a descriptive-narrative way. This study discusses the changes in the face of the city of Bandung which was adopted from the colonial community's thinking and implemented with a typical European (Dutch) design after the increase in status to Gemeente (kotapraja) in 1906-1925. After the plan to move the capital of the Dutch East Indies from Batavia to Bandung at that time, nature became an important component that supports the improvement of the city of Bandung. The harmonization between city parks and colonial buildings formed a linkage and harmony of parks as a support for Bandung City planning at that time.

Penelitian ini mengkaji tentang harmonisasi antara taman-taman kota dan Gouverment Bedrijven (Bangunan Pemerintahan) kolonial Belanda di Bandung pada rentang tahun 1906-1925. Penelitian ini bertujuan untuk memahami peran kolonial Belanda dalam perancangan Bandung menjadi sebuah kota kolonial dengan memadukan taman kota dan arsitektur bangunan khas kolonialnya. Penelitian ini menggunakan metode historis dengan data yang didapat dari hasil kajian kepustakaan dan disajikan secara deskriptif-naratif. Penelitian ini membahas tentang perubahan wajah kota Bandung yang diadopsi dari pemikiran masyarakat kolonial dan diimplementasikan dengan rancangan khas Eropa (Belanda) usai peningkatan status menjadi Gemeente (kotapraja) pada tahun 1906-1925. Setelah adanya rencana pemindahan Ibukota Hindia Belanda dari Batavia ke Bandung kala itu, alam menjadi komponen penting yang mendukung pembenahan kota Bandung Harmonisasi antara pembangunan taman kota dengan Gouverment Bedrijven atau Bangunan Pemerintahan membentuk suatu keselarasan pada pemukiman Indische Koloniaal Staad sehingga membentuk citra sebuah kota kolonial bernuansa tropis. Harmonisasi antara taman kota dan bangunan kolonial membentuk keterkaitan dan kepadanan taman sebagai penunjang perencanaan Kota Bandung saat itu.

Downloads

Published

2021-03-31