PARADIGMA SOSIAL MASYARAKAT MODERN DENGAN MINAT SASANDO BIOLA DIBANDINGKAN SASANDU GONG DI KOTA KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR

  • jefri kabnani Institut Agama Kristen (IAKN) Kupang
Keywords: Sasando, Paradigma Sosial, Minat Musik

Abstract

Tujuannya adalah untuk membudidayakan alat musik sasandu gong sebab alat musik tradisi ini adalah salah satu alat musik tradisi yang digunakan untuk kepentingan ritual, upacara adat, kematian dan acara ucapara syukuran lainnya dimana memiliki makna dan nilai budaya suatu daerah yang harus dibudidayakan di dalam suatu sistem pendidikan, ekonomi dan kebudayaan. Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif dimana untuk mendapatkan gambaran tentang paradigma sosial masyarakat modern dengan minat sasando menggunakan beberapa pertanyaan-pertanyaan. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh budaya populer dan adanya perkembangan teknologi sehingga di setiap sanggar-sanggar, tempat kursus alat musik sasando, termasuk di universitas yang ada di Kota Kupang semuanya mempelajari alat musik sasando biola. Alasan lainnya adalah bahwa sasando biola telah menggunakan tangga nada diatonik sedangkan sasandu gong pentatonik yang menyebabkan sasandu gong  tidak dapat berimprovisasi secara bebas. Semua faktor diatas akan menyebabkan hilangnya makna dan nilai tradisi budaya yang adalah warisan dan identitas bangsa.

Published
2020-03-20
Section
Articles