Amae dan Persaingan Saudara pada Film Mirai: Kajian Psikologi Perkembangan

  • Syabrina Disa Ghifara Bangsa Universitas Jenderal Soedirman
  • Yusida Lusiana Universitas Jenderal Soedirman
  • Heri Widodo Universitas Jenderal Soedirman
Keywords: amae, film Mirai, persaingan saudara, psikologi perkembangan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep mengenai ketergantungan; keinginan untuk dicintai, layaknya perilaku anak dengan ibu; yang dikenal dengan istilah amae. Selain itu, penelitian ini menjelaskan bentuk persaingan saudara pada film Mirai (2018) karya Mamoru Hosoda. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan menggunakan teknik simak catat. Hasil pada penelitian ini ditemukan bahwa pada film Mirai terdapat sebelas bentuk perilaku atau ungkapan yang mengindikasikan amae sesuai dengan teori amae yang dikemukakan oleh Doi, yaitu amai, suneru, toriiru, higamu, futekusareru, tanomu, wagamama, toraware, sumanai, uramu, dan kigane, dengan temuan terbanyak adalah wagamama berupa empat data. Selain itu, juga ditemukan perwujudan dari persaingan saudara antara tokoh Kun dan Mirai, yaitu 1) agresi, 2) regresi, 3) mencari perhatian terus-menerus, dan 4) frustasi. Pada penelitian ini terdapat perilaku amae yang sesuai dengan periode trotzalter pada psikologi perkembangan, yaitu futekusareru, uramu, dan wagamama. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat keterkaitan antara amae dan persaingan saudara, dimana amae pada film Mirai digunakan untuk menunjukkan keinginan bergantung dan mencari perhatian ketika terjadi persaingan saudara yang disebabkan oleh kecemburuan anak. Amae yang dilakukan oleh Kun digunakan untuk mengekspresikan perasaan yang berguna bagi kepuasan diri. Amae pada film Mirai diharapkan dapat menahan konflik emosional yang terjadi pada lingkup lingkaran dalam (uchi).

Published
2021-12-14