PENGEMBANGAN PENCAK SILAT TRADISIONAL BETAWI CINGKRIK

  • Nur Ali
Keywords: Pencak Silat Tradisional Betawi Cingkrik

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengetahui sejarah Pencak Silat Cingkrik, perkembangan geraknya,   perkembangan organisasinya,    perkembangan prestasinya dan  perkembangan pembina, pelatih dan pesilat Pencak Silat Cingkrik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode expost facto yaitu metode yang menggali semua variabel yang telah terjadi perjalanan perkembangan Pencak Silat Cingkrik. Sampel penelitian ini adalah perguruan pencak silat tradisional betawi cingkrik. Hasil penelitian adalah 1) Sejarah Pencak Silat Cingkrik : Pencak Silat Cingkrik adalah Pencak Silat tradisional Betawi asli, yang muncul dan berkembang di kalangan masyarakat Betawi. 2) Perkembangan gerak Pencak Silat Cingkrik:  Perkembangannya terjadi secara turun temurun dan alamiah serta tertutup hanya yang mempunyai garis keturunan, sehingga perkembangannya tersendat-sendat. Belakangan ini perkembangan dilakukan secara terbuka dengan mengikuti kemajuan perkembangan jaman. Hal ini diketahui bahwa Pencak Silat Cingkrik adalah anggota dari Forum Pecinta Pencak Silat Tradisional Indonesia. 3) Perkembangan organisasi Pencak Silat Cingkrik sekarang ini telah mengikuti layaknya organisasi Pencak Silat yang telah dikelola secara moderen seperti Keluarga Pencak Silat Nusantara, Tapak Suci, Perisai Diri dan lain-lain. 4) Perkembangan prestasi Pencak Silat Cingkrik terutama pada prestasi olahraga Pencak Silat tidak terwujud dengan baik, karena Pencak Silat Cingkrik tidak mengikuti program IPSI khususnya dalam program pertandingan olahraga Pencak Silat 5) Perkembangan pembina, pelatih dan pesilat Pencak Silat Cingkrik adalah a) untuk pembina perkembangannya di tandai dengan adanya masa bakti kepengurusan organisasi Pencak Silat Cingkrik, hal ini membuktikan bahwa adanya regenerasi pembina, b) sedangkan perkembangan pelatih di tandai dengan adanya pergantian dan pengangkatan pelatih secara terprogram melalui pemantuan pesilat senior terhadap yunior dengan mengamatinya terhadap kemampuan melatih yang dimilikinya. c) sementara perkembangan pesilat, ditandai dengan adanya program latihan secara teratur melalui program yang disusun, adanya penerimaan pesilat baru pada priode tertentu, dan adanya kenaikan sabuk atau ikat pinggang melalui ujian pada pesilat yang dianggap telah mampu.

Published
2018-11-01