SET PRAKTIKUM PEMBANGKIT GGL INDUKSI PADA POKOK BAHASAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK DI SMA
DOI:
https://doi.org/10.21009/03.SNF2019.01.PE.41Abstract
Berawal dari ketidakpuasan guru terhadap alat praktikum di sekolah khususnya pada percobaan GGL Induksi yang dinilai kurang efektif, sehingga akan dikembangkan set praktikum Pembangkit GGL Induksi sebagai salah satu alternatif media pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan set praktikum pembangkit ggl induksi dan mengetahui kelayakan teoritis set praktikum, hasil belajar, dan respon siswa setelah menggunakan set praktikum Pembangkit ggl induksi pada materi Induksi Elektromagnetik. Set praktikum Pembangkit ggl induksi akan dilakukan percobaan yang keseluruhannya digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ggl induksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada metode penelitian dan pengembangan dengan model ADDIE yang meliputi lima prosedur pengembangan yaitu studi analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, dan test. Penelitian ini sampai pada tahap ujicoba produk. Hasil sementara yang didapatkan yaitu meningkatkan kecepatan gerak medan magnet dan tegangan yang didapatkan yaitu 9,1 mv , 10,2 mv dan 33,3 mv. Semakin cepat gerak medan magnet maka semakin besar tegangan yang dihasilkan.
Starting from teachers’ dissatisfaction with the practicum in school, especially in terms of induced emf experiment which is considered not very effective, a practicum set of induced emf generator will be developed as an alternative learning media. This study aims to develop a practicum set of induced emf generator and determine the theoretical feasibility of the practicum set, the learning outcomes, and students’ responses after using the practicum set of induced emf generator on the subject Electromagnetic Induction. Experiments will be conducted to determine the factors that influence the induced emf. The method used in this study refers to the research and development method with the ADDIE model which includes five development procedures namely the study of analysis, design, development, implementation and evaluation while the data collection is done by using a questionnaire and a test. This research has reached the stage of product testing. The provisional results obtained were an increase of the magnetic field velocity and the voltages obtained were 9.1 mv, 10.2 mv and 33.3 mv. The faster the magnetic field moves, the greater the voltage produced.
References
[2] Ning Hwee Tiang dan Ning Hwee Tiang. (2011). Teaching Electromagnetic Induction through the use of demonstrations. DOAJ.
[3] Prof. dr. Azhar dan Arsyad, M. A, . (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
[4] Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
[5] Sukmadinata. (2008). Dalam Metode Penelitian Pengembangan (hal. 157). Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
[6] Trilling,Bernie and Fadel,Charles. (2009). 21st Century Skills : Learning for Life in Our Times. New York: John Wiley and Sons.
[7] W.Sanjaya. (2011). Penelitian Pendidikan: Jenis,Metode, dan Prosedur. Jakarta: Kencana Prada Media Grup.
[8] W.Sanjaya. (2011). Penelitian Pendidikan: Jenis,Metode, dan Prosedur. Jakarta: Kencana Prada Media Grup.
[9] Yehudit Judy Dory dan John Belcher. (2009). Learning Electromagnetism With Visualizations And Active Learning.