IDENTIFIKASI KANDUNGAN LOGAM MERKURI DALAM KOSMETIK MENGGUNAKAN TEKNIK LASER INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS)
DOI:
https://doi.org/10.21009/03.SNF2020.01.FA.06Abstract
Abstrak
Merkuri (Hg) merupakan salah satu logam berat berbahaya, yang apabila mengenai kulit dalam konsentrasi kecilpun dapat bersifat racun. Namun, sering terjadi penyalahgunaan dengan mencampurkan merkuri ke dalam kosmetik sebagai pemutih kulit secara instan. Penggunaan merkuri yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai resiko penyakit atau bahkan mengakibatkan kematian. Dalam penelitian ini dikembangkan suatu metode untuk mendeteksi kandungan merkuri dalam kosmetik dengan cepat, akurat dan real time, yaitu menggunakan teknik Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS). Dalam metode ini, Mercury chloride (HgCl) yang berupa serbuk dicampur dengan kosmetik (bedak tabur), dengan kandungan Merkuri (Hg) sebanyak 1%, 5%, dan 10% dalam 10 gram sampel. Sampel yang sudah digerus kemudian ditaburkan di atas arang bambu beukuran 20 x 20 mm2 dengan ketebalan 5 mm, yang berfungsi sebagai holder sample. Arang bambu yang berisi sampel kemudian ditempelkan pada holder utama di dalam ruang chamber sampel yang dapat divakumkan. Berkas laser dari Nd:YAG (1064 nm, 8 ns) difokuskan pada permukaan sampel serbuk sehingga timbul plasma. Emisi plasma ini direkam dengan Spektrometer yang dilengkapi dengan OMA (Optical Multichannel Analyzer) yang dioperasikan melalui komputer. Spektrum emisi plasma yang terekam pada komputer kemudian dianalisis untuk dilihat garis emisi merkuri di dalamnya, yang menandakan kehadiran atom merkuri pada sampel.
Kata kunci: Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS); Spektrum emisi plasma;
Kosmetik; kontaminan merkuri.
Abstract
Mercury (Hg) is one of the toxic heavy metals, when exposed to the skin, even only small concentrations can be toxic. However, often occurs abuse of mercury into cosmetics as an instant skin whitening. Excessive use of mercury can cause various risks of disease or even death. This research was conducted to detect the content of mercury in cosmetics quickly, accurately and in real time, using Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS). In this method, Mercury chloride (HgCl) in the form of powder is mixed with cosmetics (powder), with a content of 1%, 5%, and 10% of mercury (Hg) in 10 gram samples. Samples that have been crushed are then sprinkled on bamboo charcoal (20 x 20 x 5 mm3). The Bamboo charcoal with its sampel powder then attach to the main pad holder and then placed in a chamber that can be evacuated. The laser beam from Nd: YAG (1064 nm, 8 ns) is focused on the surface of the powder sample so that plasma generated. The plasma emission was recorded with a Spectrometer with OMA (Optical Multichannel Analyzer) which was operated through a computer. The recorded plasma emission spectrum is then analyzed to see the mercury emission line and it’s intensity.
Keywords: Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS); Plasma emission spectrum;
Cosmetics; mercury contaminants.
References
[2] BPOM, “Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014 tentang Persyaratan Cemaran Mikroba dan Logam Berat dalam Kosmetika”.
[3] Idris, et al., “Karakteristik Fisik Plasma dalam Laser-Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) Menggunakan Laser Neodymium:Yttrium-Aluminum-Garnet (Nd-YAG) Pada Sampel Daging Kerang Sungai,” Risalah Fisika, vol. 2, no. 1, pp. 9-14, 2018.
[4] F. Lestari, “Analisis Kandungan Unsur Biji Kopi Arabika dan Robusta Berdasarkan Daerah Tumbuh Menggunakan teknik Laser Induced Breakdown Spectroscopy,” Jakarta: FMIPA, Fisika, Universitas Negeri Jakarta, 2018.
[5] Parengkuan, K. Fatimawati & G. Citraningtyas, “Analisis Kandungan Merkuri pada Krim Pemutih yang Beredar di Kota Manado,” Jurnal Ilmiah Farmasi - UNSRAT, vol. 2, no. 01, pp. 62-68, 2013.
[6] M. Ramli, N. Idris & K. Kagawa, “Uji Kemampuan Sebuah Sistem Compact, Commercial Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) untuk Deteksi Simultan Spektrum Emisi Garam dari Tanah,” Prosiding SEMIRATA 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat, pp. 144-151, 2015.