PENGARUH PENAMBAHAN MATERIAL ALUMINA DAN KARBON AKTIF TERHADAP KEKERASAN DAN MUTU AIR PADA TEKO TEH POCI
DOI:
https://doi.org/10.21009/03.SNF2020.01.FA.17Abstract
Abstrak
Purbalingga adalah salah satu daerah pengasil teko teh poci terbesar di Indonesia. Tetapi produk yang dihasilkan rentan pecah dan memiliki zat terlarut sehingga kualitas produk cukup rentan dalam ketatnya persaingan pasar. Maka dari itu dilakukan inovasi peningkatan kualitas teko teh poci dengan memperkuat sifat kekerasan dan mengurangi zat terlarut pada teko teh poci dengan menambahkan alumina dan karbon aktif ke dalam tanah liat sebagai bahan dasar pembuatan teko teh poci. Tujuan dari paper ini adalah mengetahui pengaruh penambahan alumina dan karbon aktif ke dalam tanah liat. Metode yang digunakan pada paper ini adalah studi literatur terhadap penelitian terkait. Hasil yang didapat adalah material alumina akan menambahkan kekerasan material tanah liat dengan menaikkan nilai densitas dan mengurangi porositas sehingga material semakin padat. Semakin tinggi konsentrasi alumina dan suhu yang digunakan akan menaikan kekerasan material. Sedangkan penambahan karbon aktif ke dalam tanah liat akan menaikan porositas seiring dengan meningkatnya konsentrasi yang digunakan dan menghasilkan uji TDS yang lebih baik.
Kata kunci: Tanah liat, alumina, karbon aktif, kekerasan, zat terlarut.
Abstract
Purbalingga is one of the biggest teapot producers in Indonesia. But the products are fragile and have dissolved solids, so the quality of the products is quite vulnerable in the intense market competition. Therefore an innovation was made to improve the quality of the teapot by strengthening hardness material and reduce dissolved solids by adding alumina and activated carbon into the clay as the teapot basic material. The purpose of this paper is to determine the effect of addition alumina and activated carbon into clay. The method used in this paper is study of literature on related researches. The result is alumina material will increase the hardness of clay by increasing the density and reducing porosity so the material becomes denser. The higher concentration of alumina and the temperature used will increase the hardness of material. Addition of activated carbon will increase porosity as more as the increasing of concentration that are used and produce a better TDS test.
Keywords: Clay, alumina, activated carbon, hardness, dissolved solids.
References
[2] E. P. Sari, A. S. Budi and E. Budi, “Pengaruh aditif arang batok kelapa terhadap densitas dan porositas memberan keramik berbasis zeolit dan tanah lempung,” Semin. Nas. Fis, pp. 67-71, 2012.
[3] Bisioni et al., “Sifat kuat tekan dan impak komposit abu sekam padi/alumina,” J. Mek, vol. 10, no. 1, pp. 955-969, 2019.
[4] J. Raharjo, S. Rahayu and T. Mustika, “Pengaruh Tingkat Kemurnian Bahan Baku Alumina Terhadap Temperatur Sintering dan Karakteristik Keramik Alumina,” Pros. Semin. Nas. Tek. Kim. “Kejuangan” Pengemb. Teknol, Kim. untuk Pengolah, Sumber Daya Alam Indones, pp. 1-7, 2015.
[5] Y. K. O and M. M. O, “Development and performance evaluation of a portable household ceramic water filter with activated carbon and magnetic treatment unit,” Int. J. Environ. Sci. Technol, no. 0123456789, 2020, doi: 10.1007/s13762-020-02747-4.
[6] D. P. Nurmalasari, A. Yuliestyan and I. G. S. Budiaman, “Influence of Sodium Carbonate Activator Concentration and Activated Carbon Size on The Reduction of Total Dissolved Solid ( TDS ) and Chemical Oxygen Demand ( COD ) of Water,” pp. 1-7, 2019.
[7] M. F. Kumayasari and A. I. Sultoni, “Studi Uji Kekerasan Rockwell Superficial VS Micro Vickers,” Teknol. Proses dan Inov. Indrustri, vol. 2, no. 2, 2017.
[8] H. M. S, “Kekuatan impak komposit clay dan alumina untuk aplikasi fire brick,” J. Mek, vol. 8, no. 1, pp. 716-720, 2017.
[9] A. I. Imran et al., “Analisa porositas dan kekuatan bending keramik matriks komposit berbahan dasar tanah liat dan pasir lokal,” pp. 413-418, 2016.
[10] R. B. Choudary, A. Burri and K. V. P. Priya, “Materials Today : Proceedings Fabrication and testing of clay cups,” Mater. Today Proc, no. 40, 2020, doi: 10.1016/j.matpr.2020.01.159.
[11] A. Kool et al., “Applied Clay Science Mechanical, dielectric and photoluminescence properties of alumina – mullite composite derived from natural Ganges clay,” Appl. Clay Sci, vol. 114, pp. 349-358, 2015, doi: 10.1016/j.clay.2015.06.021.
[12] W. P. Gonçalves et al., “Applied Clay Science Microstructural, physical and mechanical behavior of pastes containing clays and alumina waste,” Appl. Clay Sci, vol. 200, pp. 1-7, 2016, doi: 10.1016/j.clay.2016.12.026.
[13] J. Ma et al., “High-performance macro-porous alumina-mullite ceramic membrane supports fabricated by employing coarse alumina and colloidal silica,” Ceram. Int, vol. 45, no. 14, pp. 17946-17954, 2019, doi: 10.1016/j.ceramint.2019.06.012.
[14] H. Han et al., “A critical review of clay-based composites with enhanced adsorption performance for metal and organic pollutants,” vol. 369, 2018, pp. 780-796, 2019, doi: 10.1016/j.jhazmat.2019.02.003.
[15] A. N. Mahfuzin, S. M. B. Respati and M. Dzulfikar, “Analisis filter keramik berpori berbasis zeolit alami dan arang sekam padi dalam menurunkan kandungan partikel air sumur galian,” Momentum, vol. 16, no. 1, pp. 63-68, 2020.
[16] S. Saifuddin, E. Elisa and M. Sami, “Efisiensi Kinerja Membran Keramik Tanah Liat & Zeolit Aktif Sebagai MediaFilter Untuk Filtrasi Air Sungai,” vol. 2, no. 1, pp. 240-247, 2018.
[17] Widayati et al., “Pengaruh Ukuran Partikel Bentonit dan Arang Kayu pada Pembuatan Keramik Filter,” Pros. Semin. Nas. Tek. Kim. “Kejuangan” Pengemb, Teknol. Kim. untuk Pengolah. Sumber Daya Alam Indones, no. 0553, pp. 1-8, 2016.