STUDI ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK DAN DESALINASI AIR LAUT MENGGUNAKAN SOFTWARE DEEP 5.1 PADA ENAM WILAYAH TERPENCIL DI INDONESIA

Authors

  • Nazla Innaya Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha No.10 Bandung, 40132, Indonesia
  • Dwi Irwanto Laboratorium Fisika Nuklir, Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika (FNB) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha No.10 Bandung, 40132, Indonesia
  • Sparisoma Viridi Laboratorium Fisika Nuklir, Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika (FNB) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha No.10 Bandung, 40132, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.21009/03.SNF2022.01.FA.17

Abstract

Abstrak

Desalinasi merupakan salah satu cara untuk mengurangi masalah kekurangan air di Indonesia. Desalinasi adalah proses menghasilkan air bersih dengan menghilangkan zat-zat terlarut yang ada pada air. Selain permasalahan air, beberapa daerah di Indonesia masih memiliki masalah dalam listrik. Berdasarkan data Statistik Ketenagalistrikan Tahun 2019 dan harga listrik PLN 2017 maka diperoleh setidaknya enam daerah dengan tingkat elektrifikasi rendah dan harga listrik yang tinggi yakni Ambon, Raja Ampat, Toli-Toli, Bau-Bau, Ketapang, dan Kapuas. Di mana harga listrik PLN per 1 kWh daerah Ambon dan Raja Ampat yaitu Rp2.677, Toli-Toli Rp2.255, Bau-Bau Rp2.169, Ketapang Rp1.692, dan Kapuas Rp1.149. Sedangkan harga listrik PLN per 1 kWh di daerah lainnya seperti Jawa Barat hanya Rp911. Oleh karena itu, harus dicari suatu langkah yang dapat menurunkan harga listrik. Untuk mengetahui jenis pembangkit listrik yang sesuai pada berbagai daerah digunakan Desalination Economic Evaluation Program (DEEP) 5.1. Hasil studi memperlihatkan bahwa untuk keenam daerah dapat diterapkan pembangkit listrik bahan bakar nuklir dengan siklus gas (NGC) karena memberikan harga listrik yang murah yakni Rp926,10 per 1 kWh. Untuk desalinasi air pada daerah Ambon, Bau-Bau, Toli-Toli, Ketapang, dan Kapuas dapat diterapkan NGC distilasi MED, dengan harga per 1 m3 secara berurutan yaitu Rp10.895,25, Rp11.468,68, Rp11.468, Rp10.608,53, dan Rp10.751,89.

Kata-kata kunci: DEEP 5.1, Desalinasi, dan PLTN.

Abstract

Desalination is one of the solutions used to reduce water shortages in Indonesia. Desalination is the process of producing clean water by removing dissolved substances in seawater. Apart water problems, several regions in Indonesia still experience problem with access to electricity. Based on data Electricity Statistics 2019 and PLN Electricity Price 2017, there are at least 6 regions with low electrification levels and high electricity prices, such as Ambon, Raja Ampat, Toli-Toli, Bau-Bau, Ketapang, and Kapuas. With the price of PLN electricity per 1 kWh for Ambon and Raja Ampat is IDR 2,677, Toli-Toli IDR 2,255, Bau-Bau IDR 2,169, Ketapang IDR 1,692, and Kapuas IDR 1,149. Meanwhile, the price of PLN electricity per 1 kWh in other areas such as West Java only IDR 911. Therefore, it is necessary to find steps that can reduce the price of electricity. To determine the type of suitable generator for each region used by Desalination Economic Evaluation Program (DEEP) 5.1. The results of study show that for Ambon, Bau-Bau, Raja Ampat, Toli-Toli, Ketapang, and Kapuas can applied gas cycle nuclear power plant (PLTN) as they provide cheap electricity prices of IDR 926.10 per 1 kWh. For water desalination  in Ambon, Bau-Bau, Toli-Toli, Ketapang, and Kapuas, a gas cycle nuclear power plant (NGC) with MED distillation at a price per 1 m3 are IDR 10,895.25, IDR 11,468.68, IDR 11,468, IDR 10,608.53, and IDR 10.751.89 in sequence.

Keywords: DEEP 5.1, Desalination, and PLTN.

References

[1] Alimah et al., “Desalinasi Hybrid MED-RO Sebagai Opsi Pasokan Air Bersih di Provinsi Kepulauan Babel,” Jurnal Pengembangan Energi Nuklir, vol. 13, no. 1, 2011.
[2] Badan Pusat Statistik, Kabupaten Maluku, Kota Ambon, 2020.
[3] Badan Pusat Statistik, Kecamatan Bau-Bau, Kota Sulawesi Tenggara, 2014.
[4] Badan Pusat Statistik, Kecamatan Raja Ampat, Kota Papua, 2020.
[5] Badan Pusat Statistik, Kecamatan Toli-Toli, Kota Sulawesi Tengah, 2020.
[6] Badan Pusat Statistik, Kecamatan Ketapang, Kota Kalimantan Barat, 2020.
[7] Badan Pusat Statistik, Kecamatan Kapuas, Kota Kalimantan Tengah, 2020.
[8] Dewita Erlan et al., “Analisis Konfigurasi Kopling PLTN dan Instalasi Desalinasi Berbasis Perhitungan Ekonomi,” Jurnal Pengembangan Energi Nuklir, vol. 13, no. 2, 2011.
[9] Diah et al., “Perizinan Instalasi Nuklir dan Pemanfaatn Bahan Bakar Nuklir Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir Tahun 2017,” Hasil-Hasil Penelitian EBN, 2017.
[10] General Atomic, “DEEP 5 User Manual,” International Atomic Energy Agency, 2013.
[11] Haris Abdulloh, Sudrajat, “Desalinasi Air Dengan Memanfaatkan Energi Terbarukan,” Pengolahan Air dengan Menggunakan Energi Terbarukan, pp. 1-10, 2015.
[12] Harjanto, Nur Tri, “Dampak Lingkungan Pusat Listrik Tenaga Fosil dan Prospek PLTN Sebagai Sumber Energi Listrik Nasional,” Pengelolaan Instalasi Nuklir, 2008.
[13] Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, “Statistik Ketenagalistrikan Tahun 2019,” Edisi no. 33, 2020.
[14] Maemunah, Indah Rosidah, “Studi Komparasi Reaksi Fisi dan Fusi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Masa Depan,” Prosiding Seminar Nasional Fisika 5, vol. 1, no. 1, pp. 473-481, 2019.
[15] Mearns, Euan, “How long does it take to build a nuclear power plant?,” https://euanmearns.com/how-long-does-it-take-to-build-a-nuclear-power plant/
[16] Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, “Besaran Biaya Pokok Penyediaan Pembangkit PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Tahun 2017,” 2017.
[17] Moch. Djoko Birmano, Suparman, “Studi Pengaruh Perubahan Kondisi Lingkungan Tapak Terhadap Harga Listrik dan Air Pada Sistem Desalinasi Dengan Sumber Energi Nuklir dan Fosil,” Jurnal Pengembangan Energi Nuklir, vol. 5, no. 3 & 4, 2003.
[18] Nugroho, Ari, “Uraian Umum Tentang Teknologi Desalinasi,” Jurnal Pengembangan Energi Nuklir, vol. 6, no. 3 & 4, 2004.
[19] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, “Perizinan Instalasi Nuklir dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nuklir,” 2014.
[20] Perdana, Reghi, “Kajian Ringkas Regulasi Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Listrik Melalui Pemanfaatan Nuklir,” 2016.
[21] N. Yuningsih, D. Irwanto, “Studi Komparasi Pembangkit Listrik Berbagai Sumber Energi dan Desain High Temperature Gas Reactor (HTGR) Untuk Wilayah Terpencil,” Seminar Kontribusi Fisika, Bandung, pp. 1-6, 2019.
[22] Sea Temperature Info, “Indonesia Water Temperature Today,” 2021, https://seatemperature.info/indonesia-water-temperature.html

Downloads

Published

2022-01-31

How to Cite

Innaya, N., Irwanto, D., & Viridi , S. (2022). STUDI ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK DAN DESALINASI AIR LAUT MENGGUNAKAN SOFTWARE DEEP 5.1 PADA ENAM WILAYAH TERPENCIL DI INDONESIA. PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL), 10(1), FA–123 . https://doi.org/10.21009/03.SNF2022.01.FA.17