ELECTRONICS MODULE BASED ON ICARE ON THE TOPIC OF PARABOLIC MOTION
MODUL EEKTRONIK BERBASIS ICARE PADA POKOK BAHASAN GERAK PARABOLA
DOI:
https://doi.org/10.21009/03.1301.PF07Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul elektronik berbasis ICARE pada pokok bahasan gerak parabola yang layak digunakan sebagai media pembelajaran fisika. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development, dengan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima tahap (analyze, design, development, implementation, evaluation). Berdasarkan analisis kebutuhan kuesioner yang dilakukan kepada salah satu guru fisika SMAN 10 Bekasi hasilnya yaitu - peserta didik mengalami kesulitan pada materi gerak parabola karena harus menganalisis dua jenis gerak sekaligus (GLB dan GLBB) - saat melakukan demonstrasi langsung, peserta didik kesulitan memvisualisasi lintasan yang terbentuk - analisis gerak dan perhitungan yang rumit menyebabkan hanya sebagian peserta didik yang mampu memahami dan tuntas dalam evaluasi pembelajaran - guru setuju jika modul elektronik dibuat interaktif dan soal evaluasi dibuat menarik. Modul elektronik dikembangkan menggunakan model pembelajaran ICARE (Introduction, Connection, Application, Reflection, Extension) dan berbantuan Articulate Storyline di dalamnya terdapat gambar, animasi, video dan simulasi. Kesimpulan penelitian pendahulan ini yaitu modul elektronik berbasis ICARE pada pokok bahasan gerak parabola layak dilakukan dengan menghasilkan output produk berupa file web (HTML 5), mudah diakses dan dapat digunakan di berbagai perangkat.
References
[1] S. I. Mawardani, “Implementasi Kurikulum Merdeka Dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2022/2023,” 2023. Diakses: 30 Januari 2024. [Daring]. Tersedia pada: https://digilib.unila.ac.id/71655/
[2] Y. Indarta, N. Jalinus, W. Waskito, A. D. Samala, A. R. Riyanda, dan N. H. Adi, “Relevansi Kurikulum Merdeka Belajar dengan Model Pembelajaran Abad 21 dalam Perkembangan Era Society 5.0,” EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN, vol. 4, no. 2, hlm. 3011–3024, Mar 2022, doi: 10.31004/edukatif.v4i2.2589.
[3] D. Nuvitalia, E. Saptaningrum, S. Ristanto, dan M. R. Putri, “Profil Kemampuan Berpikir Komputasional (Computational Thinking) Siswa SMP Negeri Se-Kota Semarang Tahun 2022,” Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, vol. 13, no. 2, hlm. 211–218, Okt 2022, doi: 10.26877/jp2f.v13i2.12794.
[4] B. Hoffman dan D. Ritchie, “Teaching and Learning Online: Tools, Templates, and Training,” 1998.
[5] J. Sinuraya, I. Wahyuni, dan D. D. Panggabean, “The ICARE Practice Based on Worksheet and Physics Experimental to Improve Student Creativity,” J Phys Conf Ser, vol. 1428, no. 1, hlm. 012048, Jan 2020, doi: 10.1088/1742-6596/1428/1/012048.
[6] M. Ramadayanty, S. Sutarno, dan E. Risdianto, “PENGEMBANGAN E-MODUL FISIKA BERBASIS MULTIPLE REPRSENTATION UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH SISWA,” Jurnal Kumparan Fisika, vol. 4, no. 1, hlm. 17–24, Apr 2021, doi: 10.33369/jkf.4.1.17-24.
[7] D. Sapitri dan A. Bentri, “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Articulate Storyline Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA,” Innovation Technology Education, vol. 2, no. 1, Mei 2020, Diakses: 27 Maret 2023. [Daring]. Tersedia pada: http://inovtech.ppj.unp.ac.id/index.php/inovtech/article/view/115
[8] Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan by Sugiyono (z-lib.org),” hlm. 407, 2015.
[9] R. M. Branch, Instructional design: The ADDIE approach. Springer US, 2009. doi: 10.1007/978-0-387-09506-6.