SURVEI SITUS PEMBANGUNAN OBSERVATORIUM ASTRONOMI LAMPUNG DI TAHURA WAR, GUNUNG BETUNG
DOI:
https://doi.org/10.21009/03.SNF2018.02.PA.04Abstract
Abstrak
Pada tahun 2016, Institut Teknologi Sumatera bersama dengan Institut Teknologi Bandung, dan Pemerintah Provinsi Lampung menggagas pembangunan sebuah observatorium baru di Lampung. Kami memaparkan hasil survei astronomi pada akhir tahun 2017 di lokasi observatorium. Adapun tujuan dilakukannya survei astronomi yaitu untuk mengkaji kelayakan sebuah observatorium terhadap kondisi lingkungan dan kualitas langit, serta mendapatkan hasil pengukuran parameter atmosfer meliputi ekstingsi atmosfer, seeing, dan kecerlangan langit. Data hasil survei menjadi bahan pertimbangan dalam pemilihan instrumen dan jadwal rencana pengamatan. Dari hasil penelitian didapat bahwa rata-rata curah hujan minimum terjadi pada bulan Mei sampai Oktober, peta sebaran polusi cahaya dari pengukuran kecerlangan langit menunjukan adanya kontribusi polusi cahaya dari arah timur menuju pusat kota Bandar Lampung. Provinsi Lampung termasuk dalam kategori daerah transisi urban dengan nilai kecerlangan langit sebesar 20.85 mag arcsec-2. Sedangkan untuk pengukuran seeing didapat hasil 1.50†dan pengukuran ekstingsi menunjukkan grafik dengan kondisi atmosfer yang cukup baik untuk pengamatan.
Kata-kata kunci: Survei Astronomi, Parameter Atmosfer, Kecerlangan Langit, Seeing, Ekstingsi.
Abstract
In 2016, Institut Teknologi Sumatera along with Institut Teknologi Bandung, and the Government of Lampung Province initiated the construction of a new observatory in Lampung. We present the results of astronomical surveys at the end of 2017 at the observatory site. The objective of the survey is to assess the feasibility an astronomical observatory to the environmental conditions and the quality of the sky, as well as to get the atmospheric parameters measurements to include atmospheric extinction, seeing, and sky brightness. The results are taken into account in the selection of instruments and schedules of observation plans. From our research, we get that the average minimum rainfall occurs in May through October, the light pollution distribution maps of the sky brightness measurements showed the presence of light pollution contribution from the east toward downtown Bandar Lampung. Lampung province included in the category of urban transition area with sky brightness value amounted to 20.85 mag arcsec-2. As for the seeing measurement, we get a value of about 1.50†and the measurement of extinction shows a graph with atmospheric conditions which is good enough for observation.
Keywords: Astronomical Survey, Atmospheric Parameter, Sky Brightness, Seeing, Extinction.