Penderitaan Dalam Karya Seni Instalasi
DOI:
https://doi.org/10.21009/qualia.21.3Keywords:
Suffering, Memory, Self-Reflection, Installation Art, ParticipatoryAbstract
Agony (penderitaan) adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan seseorang karena hidup tidak selalu tentang kebahagiaan. Setiap manusia pasti pernah merasakan sakit hati, kehilangan, kekecewaan ataupun segala rasa yang seakan dapat meruntuhkan kehidupan. Penderitaan dibangkitkan oleh memori yang pernah ada dan melibatkan emosi. Setiap individu pasti akan merasakan penderitaan, setidaknya sekali seumur hidup. Penderitaan adalah sebuah proses yang harus dilampaui sebagai manusia untuk mengenali rasa sakit, bertahan dalam hidup, dan menjadi manusia yang lebih baik. Konsep Post Traumatic Growth menjelaskan bahwa setiap manusia dapat mengubah rasa sakit dan penderitaan menjadi energi baru untuk tumbuh menjadi manusia yang lebih kuat. Penciptaan karya ini mengambil paham teori The Birth of Tragedy yang menjelaskan bahwa manusia memiliki kekuatan nalar, irasionalitas, struktur, kekacauan, individualisme, dan kesatuan kosmik di dalam diri. Manusia membutuhkan keduanya. Jika manusia kehilangan salah satu, membuat kehilangan kemampuan kita sendiri untuk menjadi orang yang lengkap dalam menjalani kehidupan. Penciptaan karya menggunakan Interes bentuk figuratif, interes seni, reflektif, dan interes estetik kontemporer. Karya dibuat sebagai simbol refleksi diri. Perenungan terhadap kegiatan yang telah dilakukan dengan menciptakan pemikiran baru yang bertujuan meningkatkan kualitas diri seseorang untuk menjadi manusia yang lebih baik. Karya berupa Seni Instalasi yang mewakili makna dan relevansi konsep pada setiap elemen yang ditampilkan. Karya akan merepresentasikan ekspresi dan ungkapan perasaan menderita dari seniman dan orang sekitar dalam menjalani kehidupan yang juga merasakan kondisi hancur, kesedihan, kesepian, ketidakstabilan maupun kehilangan.