Sarwahita https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/sarwahita <p>Sarwahita : Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta</p> Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat en-US Sarwahita 0216-7484 <p><strong>Copyright Notice</strong></p> <p>Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:</p> <ol> <li>Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Sarwahita : Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).</li> <li>Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi&nbsp;<strong><em>Creative Commons&nbsp;Attribution-ShareAlike</em></strong>&nbsp;(<a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0">CC BY-SA</a>), yang berarti&nbsp; Sarwahita : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta.</li> <li>Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat&nbsp;<a href="http://www.budapestopenaccessinitiative.org/">open access</a>&nbsp;untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.</li> </ol> UPAYA PEMBERDAYAAN SEKOLAH DALAM PENINGKATAN KESADARAN TENTANG KEKERASAN SEKSUAL DI SMP NEGERI X JAKARTA TIMUR https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/sarwahita/article/view/39952 <p>School-based sexual violence prevention is a crucial program for every school. The ideal prevention program is initiated from the bottom which is suggested by all students, teachers, and other stakeholders. Community services aim to develop school-based prevention programs for sexual violence. The steps to develop school-based prevention programs are (1) focus group discussion (FGD) on gathering knowledge and perception to develop school-based prevention programs for sexual violence, sexual violence experiences, and ideas as well as recommendations for developing school-based prevention programs for sexual violence in schools, and (2) campaign for sexual violence prevention. The FGD results show that most students have adequate knowledge of sexual violence. They see sexual violence as related to sexual activities, while non-sexual conduct is seen as unconnected to sexual violence. Many students have been exposed to sexual violence as a victim or witness in school, home, and public areas. Students recommended that prevention programs for sexual violence should be students-centered prevention programs for sexual violence. Further activity is developing school-based prevention programs for sexual violence based on students’ voices.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><em>Pencegahan kekerasan seksual merupakan program penting yang harus dimiliki oleh setiap sekolah. Program pencegahan yang ideal adalah program yang diinisiasi dari bawah yaitu dari harapan seluruh peserta didik, guru dan seluruh pemangku kepentingan. Kegiatan pengabdian bertujuan untuk mengembangkan program pencegahan kekerasan seksual berbasis sekolah dengan tahapan (1) focus group discussion (FGD) untuk memotret pemahaman dan persepsi peserta didik tentang kekerasan seksual, pengalaman kekerasan seksual, serta ide dan rekomendasi untuk pengembangan program pencegahan kekerasan seksual di sekolah dan (2) kampanye untuk pencegahan kekerasan seksula. Berdasarkan hasil FGD terlihat bahwa sebagian besar peserta didik belum memiliki pemahaman yang baik tentang kekerasan seksual. Mereka masih melihat bahwa kekerasan seksual hanya berkaitan dengan peristiwa yang bersifat seksual, sementera jenis kekerasan seksual yang tidak berhubungan langsung dengan aktivitas seksual dianggap bukan kekerasan seksual. Banyak peserta didik banyak mengalami kekerasan seksual baik sebagai korban maupun saksi yang terjadi di sekolah, rumah dan ruang publik. Peserta didik memberikan saran untuk program pencegahan kekerasan seksual di sekolah adalah dengan membangun mekanisme pencegahan yang berpihak pada siswa. Aktivitas selanjutnya, akan dikembangkan program pencegahan kekerasan seksual berbasis sekolah berdasarkan suara peserta didik.</em></p> Eka Wahyuni Susi Fitri Copyright (c) 2023 Sarwahita 2023-11-29 2023-11-29 20 228 244 10.21009/sarwahita.20k.1 PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA PERMAINAN TRADISIONAL BAGI ANAK-ANAK DI KAMPUNG YAHIM, KABUPATEN JAYAPURA https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/sarwahita/article/view/39965 <p>This community service aims to introduce English using traditional games for elementary and middle school children in Yahim Village, Jayapura Regency, where many traditional games passed down from generation that must be maintained and preserved. With the declaration of several villages in Jayapura Regency as leading tourism destinations in Papua by the Regional Government, the introduction and mastery of English has become increasingly important, as well as the love and pride of it. This activity uses the lecture method and the participation of lecturers and students in informal learning at the Rumah Baca Cybel Yahim, followed by playing together while pronouncing several target vocabulary words. This activity was carried out for one month starting from drafting, selecting, and combining traditional games into 3 learning activities. Observations of participants’ responses, enthusiasm, and ability to understand the material and produce target vocabulary, recording pictures and videos, as well as casual interviews with participants were used to analyze the implementation and results obtained. The results of implementing this activity show that almost all participants (80%) stated that learning English using traditional games was very fun and helped them understand the meaning, and how to read, pronounce, and write it.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><em>Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memperkenalkan bahasa Inggris menggunakan permainan tradisional bagi anak-anak di tingkat SD dan SMP di Kampung Yahim, Kabupaten Jayapura, mengingat Kampung ini memiliki banyak permainan tradisional yang diturunkan dari generasi ke generasi yang harus dijaga dan dilestarikan. Dengan telah dicanangkannya beberapa kampung di Kabupaten Jayapura sebagai destinasi pariwisata unggulan di Papua oleh Pemerintah Daerah, pengenalan dan penguasaan bahasa Inggris menjadi semakin penting, sekaligus mencintai dan bangga akan permainan tradisionalnya sendiri. Kegiatan ini menggunakan metode ceramah dan partisipasi dosen dan mahasiswa dalam bentuk pembelajaran informal di Rumah Baca ‘Cybel,’ Yahim, Kabupaten Jayapura, Papua, yang dilanjutkan dengan bermain besama sambil mengucapkan beberapa kosakata yang menjadi target pembelajaran sebelumnya. Kegiatan ini dilakukan selama satu bulan dimulai dari penyusunan, pemilihan materi ajar, dan bagaimana memadukan permainan tradisional dalam 3 kali kegiatan pembelajaran. Pengamatan akan respon, antusiasme, dan kemampuan peserta dalam memahami materi dan memproduksi kosakata target, perekaman gambar dan video, juga wawancara santai bersama peserta digunakan untuk menganalisis pelaksanaan dan hasil yang diperoleh. Hasil pelaksanaan kegiatan ini memperlihatkan bahwa hampir semua peserta (80%) menyatakan pembelajaran bahasa Inggris menggunakan permainan tradisional sangat menyenangkan dan membantu memahami arti, cara membaca, mengucapkan, dan menuliskannya</em><em>.</em></p> Monika Gultom Ruth Naomi Nancy Wompere Nurul Muhajirin Afner Saut Sinaga Copyright (c) 2023 Sarwahita 2023-11-29 2023-11-29 20 245 259 10.21009/sarwahita.20k.2 DISEMINASI DAN PELATIHAN TEKNOLOGI ALAT INTEGRATED EMBEDDED SENSING SYSTEMS BAGI UKM SATE BANDENG AWAL PUTRA MANDIRI DI KOTA SERANG https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/sarwahita/article/view/39906 <p>UKM Awal Putra Mandiri is an activist for the city of Serang's superior product Sate Bandeng so that it can develop by seeing a sustainable business opportunity by exploiting existing potential. UMKM Sate Bandeng Awal Putra Mandiri, is one of the UMKMs that provides Sate Bandeng products and has product supplies at the national level. The results obtained from the discussion contained problems that were experienced, namely that technology had not been implemented which was able to detect the freshness and content of dangerous substances in milkfish raw materials in a real-time, practical manner. This Community Service activity includes dissemination and training on Integrated Embedded Sensing System technology products for detecting the level of freshness of food ingredients and the content of dangerous substances. The implementation of Community Service activities runs well and smoothly, so that employees and UKM owners are very interested in using technological tools. Apart from that, this activity can reduce the costs incurred by UKMs due to mistakes in buying fish that is not fresh..</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><em>UKM Awal Putra Mandiri merupakan penggiat produk unggulan kota Serang Sate Banden g sehingga dapat berkembang dengan melihat suatu peluang usaha yang berkesinambungan dengan memanfaatkan potensi yang ada. UMKM Sate Bandeng Awal Putra Mandiri, menjadi salah satu UMKM yang menyediakan produk Sate Bandeng dan memiliki pasokan produk ke tin gkat nasional. Hasil yang didapatkan dari diskusi terdapat permasalahan yang di alami yaitu belum diterapkan teknologi yang mampu mendeteksi kesegaran dan kandungan zat berbahaya pada bahan baku ikan bandeng yang real- time, dan praktis. Kegiatan Pengabdian Masyarakat inimeliputi diseminasi dan pelatihan produk teknologi Integrated Embedded Sensing System untuk deteksi tingkat kesegaran bahan pangan dan kandungan zat berbahaya. Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat berjalan dengan baik dan lancar, sehingga para karyawan dan owner UKM sangat tertarik dengan menggunakan alat teknologi. Selain itu, dari kegiatan tersebut mampu menekan biaya pengeluaran UKM untuk kesalahan membeli ikan yang tidak segar.</em></p> Yus Rama Denny Lusiani Dewi Assaat Fachruddin Perdana Vaka Gustiono Copyright (c) 2023 Sarwahita 2023-11-29 2023-11-29 20 260 277 10.21009/sarwahita.20k.3 PELATIHAN PENERAPAN DIGITAL MARKETING SEBAGAI STRATEGI PEMASARAN HOMESTAY DI DESA WISATA EDUKASI CISAAT KABUPATEN SUBANG-JAWA BARAT https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/sarwahita/article/view/39901 <p>The tourist village has unique natural and cultural characteristics so that it has the potential to become a tourist attraction to attract tourists to visit. In this case, it can be said that the tourist village still upholds the existing regional traditions, so that visiting tourists can enjoy the attractions, accommodations, and facilities available. The use of digitalization to develop tourist attractions is one of the implementations of the smart tourism approach. One of the manifestations of digitizing tourism is by utilizing information and communication technology. Digitalization in the tourism industry is considered to be one of the right steps to address the current digital-oriented culture of society in meeting all their needs when traveling. The existence of technology provides enormous business opportunities to develop residents' home-based lodging businesses, namely homestays. The internet plays a very significant role in the business transformation process towards digitization which can increase revenue, reduce interaction and transformation costs. Digitalization has given rise to more choices of alternative achievements at lower costs, and with wider opportunities</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><em>Desa wisata memiliki karakteristik alam dan budaya yang unik sehingga memiliki potensi menjadi daya tarik wisata untuk menarik wisatawan berkunjung. Dalam hal ini, desa wisata bisa dikatakan masih menjunjung tinggi tradisi daerah yang ada, sehingga wisatawan yang berkunjung dapat menikmati atraksi, akomodasi, serta fasilitas yang tersedia. Pemanfaatan digitalisasi untuk mengembangkan atraksi wisata merupakan salah satu implementasi pendekatan smart tourism. Perwujudan digitalisasi pariwisata ini salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Digitalisasi di industri pariwisata dianggap menjadi salah satu langkah tepat untuk menyikapi budaya masyarakat saat ini yang berorientasi digital dalam memenuhi segala kebutuhan mereka ketika melakukan perjalanan. Adanya teknologi memberikan peluang bisnis yang sangat besar untuk mengembangkan bisnis penginapan berbasis rumah warga yaitu homestay. Internet memainkan peran yang sangat signifikan dalam proses transformasi bisnis menuju digitalisasi yang dapat meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya interaksi dan transformasi . Digitalisasi memunculkan lebih banyak pilihan pencapaian alternatif dengan biaya lebih rendah, dan memiliki peluang lebih luas</em></p> Mulyati Mulyati Muhammad Faesal Jaka Marsita Elvira Damayanti Nur ‘Aqiilah Resakh Alya Kudus Fitta Aviani Copyright (c) 2023 Sarwahita 2023-11-29 2023-11-29 20 278 287 10.21009/sarwahita.20k.4 OPTIMALISASI PERAN GURU DALAM LEARNING RECOVERY PASCA PANDEMI PADA PENDIDIKAN DASAR https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/sarwahita/article/view/39913 <p><em>Pandemi Covid-19 mengakibatkan penurunan pengetahuan dan keterampilan </em><em>akademik </em><em>peserta didik (learning loss) yang dikhawatirkan berdampak krusial dalam pencapaian target pembelajaran sehingga learning </em>&nbsp;<em>recovery s</em><em>angat penting diterapkan. Permasalahan yang dihadapi guru-guru Gugus Kemuning adalah kesulitan mengembangkan e-learning sebagai upaya percepatan learning recovery pasca pandemi. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman dan keterampilan untuk mengembangkan e-learning,</em><em> sehingga </em><em>optimalisasi peran guru dalam learning recovery pasca pandemi pada pendidikan dasar dengan memanfaatkan e-learning penting untuk dilakukan.</em> <em>Sasaran kegiatan ini adalah guru-guru di Gugus Kemuning, Kota Semarang sejumlah 56 guru. Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi: 1) diskusi detail rencana pelaksanaan kegiatan; 2) pemaparan materi </em><em>l</em><em>earning </em><em>r</em><em>ecovery&nbsp; dengan pemanfaatan teknologi digital, khususnya E-Learning; 3) pendampingan pengembangan dan presentasi hasil E-Learning yang dikembangkan; 5) pengisian kuesioner untuk mengetahui keberhasilan kegiatan. Simpulan kegiatan ini adalah terjadi peningkatan pemahaman mengenai peran guru dalam learning recovery pasca pendemi, sehingga guru-guru mampu mengaplikasikan pemahaman yang telah diperoleh untuk mengoptimalkan peran guru dalam learning recovery pasca pendemi pada Pendidikan Dasar.</em></p> Dewi Nilam Tyas Farid Ahmadi Sri Sukasih Desi Wulandari Eem Munawaroh Copyright (c) 2023 Sarwahita 2023-11-29 2023-11-29 20 288 297 10.21009/sarwahita.20k.5 PELATIHAN CLASSROOM MANAGEMENT PADA GURU SMK UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA SMK DI GARUT JAWA BARAT https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/sarwahita/article/view/39974 <p>The community service collaborated with one of the Vocational School Partners in the Garut Region, West Java with a focus on efforts to increase teachers in class management. Based on a needs survey conducted on Partners and the results of the school's Minimum Competency Assessment (AKM), it was found that teachers still had obstacles in classroom management which had an impact on low student participation in class during learning. Teachers rarely involve students actively during learning and are more teacher centered learning. Students are low participation in class is highlighted during the evaluation. The activity was carried out using an in-house training method for 3 sessions using material to improve teacher professional competence. During training, teachers are given a pretest and posttest as a method of evaluating success, as well as evaluating the overall activity. The results of the pretest and posttest showed an increase in the mean value before and after participating in the training which means there is an increase in the knowledge and competence of activity participants in this community service. The final evaluation results showed that the entire activity received an assessment in the very good category, both in terms of material, methods and adding new insights. In this way, the community service carried out has been able to provide an increase in teachers' professional competence in classroom administration and management.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><em>Pengabdian masyarakat kali ini bekerja sama dengan salah satu Mitra SMK di Wilayah Garut, Jawa Barat dengan fokus pada upaya peningkatan kompetensi guru dalam manajemen kelas. Berdasarkan survei kebutuhan yang dilakukan kepada Mitra dan hasil Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) sekolah, ditemukan hasil bahwa guru masih memiliki hambatan guru dalam classroom management yang berdampak pada rendahnya partisipasi siswa di kelas selama pembelajaran berlangsung. Guru jarang melibatkan siswa secara aktif selama pembelajaran dan lebih bersifat teacher</em><em>-</em><em>centered learning. Siswa kurang partisipasif di kelas menjadi sorotan saat evaluasi. Kegiatan dilaksanakan dengan metode in-house training selama 3 sesi dengan mengusung materi untuk meningkatkan kompetensi professional guru. Selama pelatihan, guru diberikan pretest dan posttest sebagai salah satu metode evaluasi keberhasilan, serta evaluasi secara keseluruhan kegiatan. Hasil pretest dan posttest menunjukkan peningkatan nilai mean dari sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan. Artinya, terdapat peningkatan pengetahuan maupun kompetensi peserta kegiatan dalam pengabdian masyarakat ini. Selain itu, hasil evaluasi akhir didapatkan keseluruhan kegiatan mendapat penilaian pada ketegori sangat baik, baik dari segi materi, metode dan penambahan wawasan baru. Dengan demikian, pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan telah memberikan peningkatan kompetensi professional guru dalam pengelolaan dan manajemen kelas</em><em>.</em></p> Santi Yudhistira Anna Armeini Rangkuti RA. Fadhallah Muhammad Rayendra Rafif Rayhan Alif Agustian Maya Salshabila Copyright (c) 2023 Sarwahita 2023-11-29 2023-11-29 20 298 308 10.21009/sarwahita.20k.6 PENGOLAHAN LIMBAH AMPAS TAHU MENJADI KUKIS OLEH KADER POSYANDU KELURAHAN BALANGNIPA https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/sarwahita/article/view/39892 <p>Industrial by-products, are industrial wastes or industrial by-products, which are produced during the production process of an industry but are not the desired main product. Components or materials that occur as a natural result of industrial processes and often have no commercial value or can even be considered as waste. One of the industrial wastes is tofu dregs. Tofu dregs is a by-product of the process of making tofu for other soy products. When soybeans are processed to produce tofu, the soybean seeds are soaked, ground, and extracted to obtain soy milk. This soy milk is then further processed into tofu, while the tofu dregs become waste. In Balangnipa Village, there are 4 operating tofu industries which produce tofu dregs which is only made or used as animal feed, whereas tofu dregs can be used as a product in the form of cookies. The lack of public knowledge of tofu dregs waste processing is the basis for this service. So that with this service it will help the community in the implementation of making cookies through the stages of counseling, training and mentoring to partners. The results of this program are able to increase partners' knowledge in processing tofu waste into cookies. The results of this program are able to increase partners' knowledge and productivity in processing tofu waste into cookies is packaged 250 gram pouch.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><em>Hasil samping industri, adalah limbah industri atau produk sampingan industri, yang dihasilkan selama proses produksi suatu industri tetapi tidak merupakan produk utama yang diinginkan. Komponen atau material yang muncul sebagai hasil alami dari proses industri dan sering kali tidak bernilai komersial atau bahkan dapat dianggap sebagai limbah. Salah satu limbah hasil industri adalah ampas tahu. Limbah ampas tahu adalah hasil samping dari proses pembuatan tahu produk kedelai lainnya. Ketika kedelai diolah untuk menghasilkan tahu, biji kedelai tersebut direndam, digiling, dan diekstraksi untuk mendapatkan susu kedelai. Susu kedelai ini kemudian diproses lebih lanjut menjadi tahu, sementara ampas tahu menjadi limbah. Di Kelurahan Balangnipa terdapat 4 industri tahu yang beroperasi yang menghasilkan limbah ampas tahu yang hanya dibuata atau dijadikan pakan ternak padahal limbah ampas tahu dapat dijadikan produk berupa kukis. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan pengolahan limbah ampas tahu menjadi hal yang mendasari pengabdian ini. Sehingga dengan aadanya pengabdian ini akan membantu masyarakat dalam pelaksanaan pembuatan kukis melalui tahap penyuluhan, pelatihan dan pendampingan kepada mitra. Hasil dari program ini mampu meningkatkan pengetahuan mitra dalam mengolah limbah ampas tahu menjadi kukis. Hasil program ini mampu meningkatkan pengetahuan mitra dan produktifitasnya dalam mengolah limbah ampas tahu menjadi kukis dengan kemas pouch 250 gram.</em></p> A.Taufik Ishak Andi Srimularahmah Andi Muhammad Irfan Taufan Asfar Andi Muhammad Iqbal Akbar Asfar M. Nasrul Asis Firti Handayani Copyright (c) 2023 Sarwahita 2023-11-29 2023-11-29 20 309 317 10.21009/sarwahita.20k.7 INISIASI PENGGUNAAN PERPUSTAKAAN DESA WISATA DIGITAL BERBASIS APLIKASI ANDROID UNTUK MENINGKATKAN LITERASI PARIWISATA MASYARAKAT DESA PANTAI MEKAR https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/sarwahita/article/view/39905 <p><em>Muaragembong is a sub-district in Bekasi Regency, West Java, Indonesia, with tourism potential. However, the potential of the existing area needs to be adequately optimized. Some of the problems identified are tourism in Pantai Mekar Village, which is still not optimal, the community's knowledge about tourism is low, the community does not yet understand the importance of knowledge for developing tourism, Pantai Mekar Village does not yet have a village library, and conventional libraries are less attractive to the community, especially for millennials. The community service activity was the Initiation of the Use of the Android Application-Based Digital Tourism Village Library to Increase Tourism Literacy in the Community of Pantai Mekar Village. This service activity uses Pustaka Wisata, a digital application library developed by researchers to be utilized by the people of Pantai Mekar Village.</em><em>&nbsp;</em><em>This activity involved ten teachers from a public elementary school in Pantai Mekar Village. Socialization activities and initiation of the use of the Tourism Library Application were carried out on August 15, 2023. The activities included preparing, socializing, and trialling the Tourism Library Application and filling out technology acceptance instruments and intentions to use technology. The service activity begins with the socialization of the Pustaka Wisata. Participants were also explained how to download and use the Pustaka Wisata. The results of the data analysis showed that all participants (100%) had acceptance and intention to use the Pustaka Wisata in the high category. It means that the community and the community can accept the Pustaka Wisata and also has a high intention to use it. The limitation of this service program is the instability of the internet signal, which is a resource for accessing applications. The researcher recommends that the government and the private sector increase internet access for the people of Pantai Mekar Village, which can encourage access and community empowerment in obtaining information and knowledge.</em></p> Hurriyyatun Kabbaro Tarma Lu'lu' Wal Marjan Putri Mevia Putri Copyright (c) 2023 Sarwahita 2023-11-29 2023-11-29 20 318 332 10.21009/sarwahita.20k.8 PELATIHAN PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA MENJADI PRODUK ECO-ENZYM DAN TURUNANNYA UNTUK WARGA DI KELURAHAN GIRIPURNO BUMIAJI BATU JAWA TIMUR https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/sarwahita/article/view/39903 <p>Organic waste can be utilized in various products that have use value and are environmentally friendly, one of which is eco-enzyme. Eco-enzyme is a liquid produced from a fermentation process from simple ingredients, namely brown sugar or molasses, organic waste in the form of fruit and vegetable peels, and water in a ratio of 1:3:10 for 3 months. The purpose of this community service activity was to invite the active role of the Giripurno Village community in reducing the volume of waste produced by processing domestic organic waste into eco-enzyme products and their derivative products. The implementation of this activity was focused on three hamlets, namely Dusun Kedung, Dusun Sabrangbendo, and Dukuh Sawahan from May to August 2023. The forms of activity included interviews, socialization, joint practice, monitoring, and evaluation. The results of this activity achieved training and practice in making eco-enzymes and derivative products with the PKK women's community well and smoothly. The resulting derivative products were dishwashing soap, floor cleaning liquid, and liquid organic fertilizer. Evaluation of achievement was carried out by giving questionnaires after and before the training which contained the understanding and satisfaction of the participant. Based on the evaluation results, it was found that there was an increase in the level of understanding of participants in the three hamlets, namely Dusun Kedung from 70% to 95%, Dusun Sabrangbendo from 62% to 90%, and Dusun Sawahan from 55% to 90%.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><em>Sampah organik dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk yang memiliki nilai guna dan ramah lingkungan, salah satunya adalah eco-enzym. Eco-enzyme adalah cairan yang dihasilkan dari proses fermentasi dari bahan sederhana yaitu gula merah atau molase, sampah organik berupa kulit buah dan sayuran serta air dengan perbandingan 1:3:10 selama 3 bulan. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengajak peran aktif masyarakat Desa Giripurno dalam mengurangi volume sampah yang dihasilkan dengan cara mengolah sampah organik domestik menjadi produk ecoenzym dan produk turunannya. Pelaksanaan kegiatan ini difokuskan pada tiga dusun, yaitu Dusun Kedung, Dusun Sabrangbendo, dan Dusun Sawahan selama bulan Mei hingga Agustus 2023. Bentuk kegiatan berupa wawancara, sosialisasi, praktik bersama, monitoring dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini tercapainya pelatihan dan praktik pembuatan ecoenzym dan produk turunan bersama komunitas ibu PKK dengan baik dan lancar. Produk turunan yang dihasilkan yaitu sabun cuci piring, cairan pembersih lantai, dan pupuk organik cair. Evaluasi ketercapaian dilakukan dengan memberikan kuisioner setelah dan sebelum pelatihan yang berisikan pemahaman dan kepuasaan warga. Berdasarkan hasil evaluasi didapatkan hasil bahwa ada kenaikan level pemahaman warga di tiga dusun tersebut, yaitu Dusun Kedung dari 70% menjadi 95%, Dusun Sabrangbendo dari 62% menjadi 90%, dan Dusun Sawahan dari 55% menjadi 90%. </em></p> Alexander Tunggul Sutan Haji Mujaroh Khotimah Langgeng Setyono Hizkia Brian Atmaja Nadhifah Larasati Raullyno Ghozali Ilham Prabawa Shabrina Azzahra Copyright (c) 2023 Sarwahita 2023-11-29 2023-11-29 20 333 340 10.21009/sarwahita.20k.9 PEMBINAAN MINAT WIRAUSAHA BERBASIS GREEN BUSINESS BAGI MASYARAKAT https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/sarwahita/article/view/39907 <p>The phenomenon of green business has the potential to contribute to the local economy if provided with appropriate guidance and support throughout the process. The city of Malang has a climate and environment conducive to the development of green businesses by utilizing natural resources. Efforts to enhance interest in environmentally friendly and sustainable entrepreneurship through green business programs can be seen from affective, cognitive, and conative perspectives. These activities contribute to the implementation of the Green Business concept, especially in increasing the economic value of plant cultivation, thereby benefiting the local community's economy. Initiatives to develop interest in entrepreneurship based on green business are carried out in the Mojolangu Village, Lowokwaru Sub-district, Malang City, in collaboration with the agribusiness company Semi Abadi and the Karang Taruna community organization of Mojolangu Village, involving a total of 28 participants. The results of these activities include an increased interest in green business entrepreneurship as assessed from the affective, cognitive, and conative aspects among the training participants. The sustainability of the results of the community service evaluation can be followed up by providing assistance in the preparation of a business plan, training in product packaging, digital marketing training, and financial management training for succulent plant business products. Additionally, it can also include mentoring for green business-based succulent plant enterprises that are already in operation.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> <p><em>Fenomena green business memiliki potensi untuk memberikan kontribusi pada perekonomian lokal jika mendapat panduan dan dukungan yang tepat selama prosesnya. Kota Malang memiliki iklim dan lingkungan yang mendukung untuk pengembangan green business dengan memanfaatkan media yang bersumber dari alam. Usaha meningkatkan minat wirausaha yang ramah lingkungan dan berkelanjutan melalui program green business dapat dilihat dari sisi afektif, kognitif dan konatif. Kegiatan ini berkontribusi dalam implementasi konsep Green Business terutama dalam peningkatan nilai ekonomis dari budidaya tanaman sehingga memberikan manfaat pada perekonomian masyarakat setempat. Inisiatif untuk mengembangkan minat berwirausaha berbasis green business dilaksanakan di Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, bekerja sama dengan usaha agribisnis Semi Abadi dan mitra Karang Taruna Kelurahan Mojolangu dengan jumlah peserta 28 orang. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya minat wirausaha green business ditinjau dari sisi afektif, kognitif dan konatif bagi peserta pelatihan.</em> <em>Keberlanjutan hasil evaluasi pengabdian dapat ditindaklanjuti dengan melakukan </em><em>pendampingan penyusunan business plan, pelatihan pengemasan produk, pelatihan digital marketing, dan pelatihan pengelolaan keuangan untuk produk usaha tanaman sukulen, serta dapat juga dilaksanakan pembinaan usaha berbasis green business tanaman sukulen yang telah berjalan.</em></p> Bayu Ilham Pradana Kardina Yudha Parwati Copyright (c) 2023 Sarwahita 2023-11-29 2023-11-29 20 341 350 10.21009/sarwahita.20k.10