Pelatihan Materi KSN-Geografi Untuk Guru Geografi SMA Negeri Kabupaten Bogor
DOI:
https://doi.org/10.21009/satwika.010103Keywords:
KSN, Geografi, Guru Geografi, SMAAbstract
To achieve better achievements in KSN, various preparation efforts are needed, including mastering the material for HOTS questions or higher order thinking skills, namely questions with higher-order thinking skills that will definitely be tested well in KSN. Teachers in schools play a very important role in facilitating and directing their students to become champions at the National level, because: (1). Teachers at school are the ones who understand and understand the condition of their students, always interacting every day. The teacher is also the one who will really know the potential that is in each student. (2). Teachers at schools really understand how the learning attitudes, mental, psychological and various characteristics of each student certain concepts. In order for the important role of this teacher to be maximized, of course, the teacher must also receive guidance and training, because (a) Not all teachers know how to use the strategy to "give birth" to a KSN champion. Therefore, training on the material is carried out KSN is for Geography teachers at Bogor Regency Senior High School in collaboration with Geography MGMP.The partner in this activity is SMAN Parung.
ABSTRAK
Untuk meraih prestasi yang lebih baik lagi dalam KSN maka diperlukan berbagai usaha persiapan termasuk dengan menguasai materi materi soal HOTS atau higher order thingking skills yaitu soal dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang pasti akan diujikan baik dalam KSN. Guru di sekolah memegang peranan yang sangat penting dalam memfasilitasi dan mengarahkan siswa/i didiknya untuk menjadi juara di tingkat Nasional, karena : (1). Guru di sekolah lah yang mengerti dan paham mengenai kondisi siswa nya, selalu berinteraksi setiap hari. Guru jugalah yang akan sangat mengetahui potensi yang ada di dalam diri setiap siswanya. (2). Guru di sekolah sangat mengerti bagaimana sikap belajar, mental, psikologis dan berbagai sifat dari setiap siswanya.(3. Guru di sekolah lah yang pertama kali memperkenalkan materi/konsep mulai dari yang paling dasar, yang semula siswa tidak tau menjadi kenal tentang suatu materi/konsep tertentu. Agar peranan penting guru ini dapat dimaksimalkan tentunya bapak/ibu guru juga harus mendapatkan bimbingan dan pelatihan, karena (a). Tidak semua guru mengetahui bagaimana strategi yang harus dilakukan untuk "melahirkan" seorang juara KSN. Olehkarena itu dilakukan pelatihan tentang materi KSN buat guru-guru Geografi SMA Kabupaten Bogor yang bekerjasama dengan MGMP Geografi. Mitra dalam kegiatan ini adalah SMAN Parung.
References
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah. (2016). Peserta OSN 2013-2016. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Grave, N. (1977). Geography in Education. London: Heinneman Educational Book.
Hagget, P. (1972). Geography: A Modern Synthesis. New York: Harper and Row.
Jailani, M. S. (2014). Guru Profesional d an Tantangan Dunia Pendidikan. Jurnal Al-Ta’lim, 21(1), 1–9.
Maryatun, & Indarwati. (2017). Pemberdayaan Kader Posyandu Dalam Pengelolaan Posyandu Lansia Aktif Di Desa Jetis Sukoharjo. Warta, 20(1), 55–60.
Mulyasa. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Rosda.
Rika, A. (2015). Hubungan antara Kompetensi Profesional Guru dan Motivasi Kerja Guru dengan Prestasi Belajar Geografi Siswa SMA di Kota Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013. Jurnal Edukasi, 13(1), 63–72.
Sumaatmadja, N. (1988). Studi Geografi, Suatu Pendekatan Analisa Keruangan. Bandung: Alumni.
Sumaatmadja, N. (1997). Metodologi Pengajaran Geografi. Jakarta: Alumni.
Utami, S., Sakitri, W., & Sebayang, L. K. B. (2016). Peningkatan Kualitas Sumber Daya Guru Dan Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Melalui Pengembangan Inovasi Bahan Ajar Berbasis English For Specific Purposes (ESP). Abdimas, 20(2), 125–132.
Zamroni. (2003). Paradigma Pendidikan Masa Depan. Jakarta: Proyek PPM SMU.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
In developing strategy and setting priorities, SATWIKA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat recognize that free access is better than priced access, libre access is better than free access, and libre under CC-BY-SA or the equivalent is better than libre under more restrictive open licenses. We should achieve what we can when we can. We should not delay achieving free in order to achieve libre, and we should not stop with free when we can achieve libre.
SATWIKA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
You are free to:
- Share — copy and redistribute the material in any medium or format
- Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
- The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.