Peningkatan Hafalan Mufradat Bahasa Arab dengan Metode Bernyanyi pada Santri di Pondok Pesantren Fajrul Islam Karang Hegar Subang
DOI:
https://doi.org/10.21009/satwika.020105Keywords:
Hafalan Mufradat, Bahasa Arab, Metode Bernyanyi, Pondok PesantrenAbstract
Mufradat adalah Salah satu kumpulan kata khusus yang membentuk menjadi bahasa. Kata pun mempunyai arti tersendiri yaitu kumpulan dari beberapa huruf yang membentuk sebuah makna tertentu. Penguasaan Mufradat bahasa arab dapat dilihat dari kemampuan seseorang dalam menggunakan dan memanfaatkan Mufradat yang dimilki seseorang dalam berkomunikasi dan ber interaksi dengan orang lain menggunakan bahasa arab. Maka dari itu, bisa dikatakan bahwa kemahiran bahasa arab itu tidak ditinjau dari banyaknya pengetahuan Mufradat bahasa arab, melainkan dari kebiasaan dalam memanfaatkan kosakata bahasa arab yang dimilki dan digunakan dalam berkomunikasi. Penambahan kosakata dianggap sangat penting untuk mengembangkan kemampuan dalam suatu bahasa yang dikuasainya termasuk bahasa arab, untuk itu diperlukan metode yang mampu meningkatkan minat semangat santriawan-santriawati dalam menghafal Mufradat bahasa arab. Salahsatu cara untuk meningkatkan Hafalan Mufradat Bahasa Arab santriawan-santriawati Fajrul Islam Desa Karanghegar ini dengan adanya metode baru yaitu Metode Bernyanyi. Metode bernyanyi tujuannya agar santriawan-santriawati banyak yang berminat dalam menghafal Mufradat bahasa arab sehingga santriawan-santriawati tidak bosan, malas, lebih semangat, tertarik, senang, mudah menangkap. dan mengingat dalam menghafal Mufradat Bahasa Arab, dengan adanya metode bernyanyi ini santriawan-santriawati dapat mengekspresikan dalam berkomunikasi yang menyenangkan dengan temannya dan lebih teringat dalam pikirannya. Selain itu metode bernyanyi ini bagi anak-anak termasuk santri yang menghafal Mufradat bahasa arab.
References
Ahmadi, A. (2014). Optimalisasi pemanfaatan laboratorium bahasa dalam meningkatkan pembelajaran bahasa arab. Al-Ta’rib: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa Arab IAIN Palangka Raya, 2(1), 67–74.
Ainin, M. (2013). Penelitian pengembangan dalam pembelajaran bahasa Arabi. OKARA: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 7(2).
Anshor, A. M. (2009). Pengajaran bahasa Arab media dan metode-metodenya. Yogyakarta: Teras, 21.
Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (15th ed.). Rineka Cipta.
Arsyad, A., & Majid, N. (2010). Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya: beberapa pokok pikiran. Pustaka Pelajar.
Fajar, A., & Kurniawati, D. (2021). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Media Flashcard pada Materi An-Nazah di DTA Manaarul Huda Kelas IV Ahmad Fajar 1 Devi Kurniawati 2. 2(1), 24–36.
Fajar, A., & Taufik Luthfi. (2022). Analisis Kalām Khabari dalam Kitab Lubāb al-Hadīṡ Karya Jalaluddin al-Suyuthi. Kalamuna: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Dan Kebahasaaraban, 3(1 SE-Articles), 81–104. https://doi.org/10.52593/klm.03.1.05
Kamtini, K., & Sitompul, F. A. (2019). Pengaruh Metode Bernyanyi terhadap Kemampuan Mengingat Huruf dan Angka pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1), 141–145.
Mahfud, C., Astari, R., Kasdi, A., Mu’ammar, M. A., Muyasaroh, M., & Wajdi, F. (2021). Islamic cultural and Arabic linguistic influence on the languages of Nusantara; From lexical borrowing to localized Islamic lifestyles. Wacana, 22(1), 224–248.
Muchtar, I. (2018). Peningkatan Penguasaan Mufradat Melalui Pengajian Kitab Pada Mahasiswa Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar. Al-Maraji’: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 2(2), 14–26.
Muna, W. (2011). Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Teras.
Prihantoro, A., & Hidayat, F. (2019). Melakukan penelitian tindakan kelas. Ulumuddin: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 9(1), 49–60.
Tanzeh, H. A. (2018). PENELITIAN KUALITATIF.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
In developing strategy and setting priorities, SATWIKA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat recognize that free access is better than priced access, libre access is better than free access, and libre under CC-BY-SA or the equivalent is better than libre under more restrictive open licenses. We should achieve what we can when we can. We should not delay achieving free in order to achieve libre, and we should not stop with free when we can achieve libre.
SATWIKA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
You are free to:
- Share — copy and redistribute the material in any medium or format
- Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
- The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.