Status Gizi Siswa AMK Al Washliyah Jakarta Timur

  • Bazuri Fadillah Amin FIK UNJ
Keywords: status gizi, remaja, indeks massa tubuh

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat status gizi siswa SMK Al Washliyah Jakarta Timur. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimen dengan Teknik pengukuran. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Al Washliyah yang berjumlah 131 siswa, Teknik pengambilan sampel dengan Teknik random yaitu memilih secara acak yang akan dijadikan sampel dan didapat 30 orang siswa, Teknik pengumpulan data yaiu dengan melakukan tes dan pengukuran tinggi badan dan berat badan. Hasil dari pengolahan data didapat bahwa 4 orang siswa termasuk dalam kategori underweight, 21 orang siswa kategori normal, 3 siswa kategori overweight dan 2 orang kategori obesitas. Artinya bahwa dari 30 orang sampel 21 orang diantaranya termasuk dalam kategori normal. Maka dapat disimpulkan bahwa status gizi siswa SMK AL Washliyah dalam kategori normal atau sangat baik.

References

Abramowitz, M. K. (2014). Acid-base balance and physical function. In Clinical Journal of the American Society of Nephrology (Vol. 9, Issue 12, pp. 2030–2032). Am Soc Nephrol.
Adriani M dan Wirjatmadi B. (2014). Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Prenada Media Group.
Ariani A. (2017). Ilmu Gizi. Nuha Medika.
Dieny, F. F. (2014). Permasalahan gizi pada remaja putri. Yogyakarta: Graha Ilmu, 1(4), 49.
Gibson, R. S. (2005). Principles of nutritional assessment. Oxford university press, USA.
Hui, Y. H. (1985). Principles and issues in nutrition. Wadsworth Health Sciences Division.
I Dewa Nyoman Suparisa. (2002). Penilaian Status Gizi. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan.
Irianto D.P. (2007). Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Andi Offset.
Jahari, A. (2004). Penilaian Status Gizi Berdasarkan Antropometri. Bogor: Puslitbang Gizi Dan Makanan.
Jeffrey Hill, E., Jacob, J. I., Shannon, L. L., Brennan, R. T., Blanchard, V. L., & Martinengo, G. (2008). Exploring the relationship of workplace flexibility, gender, and life stage to family-to-work conflict, and stress and burnout. Community, Work and Family, 11(2), 165–181.
Kemenkes RI. (n.d.). FactSheet_Obesitas_Kit_Informasi_Obesitas.
M. Sajoto. (1995). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Dahara Prize.
Nammi, S., Koka, S., Chinnala, K. M., & Boini, K. M. (2004). Obesity: an overview on its current perspectives and treatment options. Nutrition Journal, 3(1), 1–8.
Nurhasan dan Narlan A. (2011). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Siliwangi.
Proverawati, A. (2010). Obesitas dan gangguan perilaku makan pada remaja. Yogyakarta: Nuha Medika, 1–12.
Supariasa, I. D. N., Bakri, B., & Fajar, I. (2001). Penilaian Status Gizi, Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Trisna, I., & Hamid, S. (2009). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Obesitas Sentral pada Wanitadewasa (30-50 Tah UN) di Kecamatan Lubuk Sikaping Tahun 2008. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 3(2), 68–71.
WHO. (2014). Global Health Observatory (GHO): Obesity/ Overweight.
Published
2022-11-24