Pengaruh Kombinasi Sport Massage dan Deep Tissue Massage Terhadap Ketegangan Otot Ekstremitas Bawah Pada Atlet KOP Karate UNJ

Authors

  • Taufiqurahman Akbar Apriza Universitas Negeri Jakarta
  • Samsudin Universitas Negeri Jakarta
  • Yasep Setiakarnawijaya Universitas Negeri Jakarta
  • Ela Yuliana Universitas Negeri Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.21009/Segar/1202.01

Keywords:

sport massage, deep tissue massage, ketegangan otot, DOMS, Karate

Abstract

Abstrak. Ketegangan otot merupakan bagian dari gejala Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS), dan biasanyan dikeluhkan oleh atlet setelah 12-24 jam melakukan latihan dengan intensitas tinggi. Ketegangan otot dapat diatasi dengan berbagai macam metode salah satunya adalah menggunakan metode sport massage dan deep tissue massage. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi sport massage dan deep tissue massage terhadap penurunan tingkat ketegangan otot ekstrimitas bawah pada atlet KOP Karate UNJ. Populasi yang digunakan adalah atlet KOP UNJ dan penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Sebanyak 15 sampel yang digunakan dan telah memenuhi kriteria sebagai sampel dalam penelitian ini. Metode penelitian ini menggunakan pre-experimental design dengan model one-group pretest-postest design. Pengumpulan data tingkat ketegangan otot menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) dan dilakukan sebelum dilakukan perlakuan (pretest) maupun sesudah perlakuan (posttest). Paired Samples t Test digunakan untuk menguji perbedaan perubahan tingkat ketegangan otot ekstremitas bawah 24 jam setelah latihan, dan setelah perlakuan kombinasi sport massage dan deep tissue massage. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, berdasarkan hasil uji hipotesis dengan uji paired samples t-test, diketahui bahwa nilai P value < 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kombinasi sport massage dan deep tissue massage menurunan ketegangan otot ekstremitas bawah yang muncul dari pengaruh latihan.

 

Abstract. Muscle tension is part of the symptoms of Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS), and athletes usually complain about it after 12-24 hours of high-intensity exercise. Muscle tension can be treated using various methods, one of which is using sports massage and deep tissue massage. This study aims to determine the effect of a combination of sports massage and deep tissue massage on reducing the level of lower extremity muscle tension in KOP Karate UNJ athletes. The population used was KOP UNJ athletes and the sample was determined using a purposive sampling technique. A total of 15 samples were used and met the criteria as samples in this research. This research method uses pre-experimental design with a one-group pretest-posttest design model. Data collection on muscle tension levels used the Numeric Rating Scale (NRS) and was carried out before treatment (pretest) and after treatment (posttest). Paired Samples t Test was used to test differences in changes in the level of lower extremity muscle tension 24 hours after exercise, and after a combination of sports massage and deep tissue massage. The results of this research show that, based on the results of hypothesis testing using the paired samples t-test, it is known that the P value is <0.05. Thus, it can be concluded that the combination of sports massage and deep tissue massage reduces lower extremity muscle tension that arises from the influence of exercise.

References

Anna Srokowska, M. B. (2019). Deep tissue massage and mobility and pain in the thoracic spine. Baltic Journal of Health and Physical Activity, 101.
Ardiyanto, W. (2023). Penerapan Sport Massage Sesudah Latihan Pada Atlet. Jendela Olahraga, 11-14.
Arief, F. (2019). Pengaruh Waktu Pemulihan Dan Denyut Nadi Basal Terhadap Penurunan Kadar Ck (Enzyme Creatine Kinase) Pada Cabang Tenis Lapangan. journal.stkipalitb, 12.
Arif Setiawan, P. Z. (2024). Sports Injury Management Training in Improving Injury Handling Services for Sports Coaches and Masseurs. Journal UNNES, 77.
Fariska. (2019). Hubungan antara kondisi fisik dan prestasi atlet karate. Journal Student UNY, 2-4.
Graha, A. S. (2019). Terapi Latihan Untuk Rehabilitas Cedera Bagi Olahragawan. Lumbung Pustaka UNY, 3.
Hercules Sianipar, M. A. (2024). Kajian peningkatan prestasi olahraga pelajar Kota Surakarta. Sriwijaya Journal of Sport, 62.
Imam Haromain, O. W. (2024). Pengaruh Latihan Plyometric Barrier Hops, Front Cone Hops, Jump To Box, dan Depth Jumps terhadap Peningkatan Power,Kekuatan dan Kecepatan Siswa Ekstrakurikuler. Journal of Basic Educational Studies, 624.
Jan Wilke, M. B. (2021). Is “Delayed Onset Muscle Soreness” a False Friend? The Potential Implication of the Fascial Connective Tissue in Post-Exercise Discomfort. International Journal of Molecular Sciences, 1.
Kaye, S. B. (2018). The effect of deep-tissue massage therapy on blood pressure and heart rate. Journal of Alternative and Complementary Medicine, 125-128.
Kazue Mizumura, T. T. (2024). Neurochemical mechanism of muscular pain: Insight from the study on delayed onset muscle soreness. The Journal of Physiological Sciences, 3.
Manullang, J. G. (2018). Hubungan antara Power Otot Ekstremitas Bawah Terhadap Ketegangan. Jurnal Penjaskesrek, 77-79.
Ömer Bingölbali, C. T. (2023). The effectiveness of deep tissue massage on pain, trigger point, disability, range of motion and quality of life in individuals with myofascial pain syndrome. Somatosensory & Motor Research, 62.
Ripai, A. S. (2019). Pengaruh Sport massage Pada Ekstremitas Bawah Terhadap Fleksibilitas Pemain Sepak Bola. Jurnal Medikora, 17.
Samsudin, S. W. (2017). WORKSHOP MASSAGE BAGI PESERTA PPG PENJAS FAKULTAS ILMU OLAHRAGA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA. Jurnal UNJ, 78.
Sari, S. (2016). MENGATASI DOMS SETELAH OLAHRAGA. Jurnal Riset Physical Education, 99.
Sigit Putra, P. R. (2024). Sinergitas Mahasiswa KKN dan Masyarakat dalam Gerakan Olahraga Sehat pada Permainan Bola Voli (Studi Kasus RT 20 Kel. Sukarami, Kec. Sukarami, Kota Palembang). Jurnal Pengabdian Masyarakat (JPM), 16.
Subhan, A. S. (2018). Terhadap Nyeri Tumit Dan Nyeri Otot Tibialis Pada Atlet Futsal Sma Negeri 1 Ciamis. Medikora, 56-63.
Tsuboshima K, U. S. (2020). Distinct efects of thermal treatments after lengthening contraction on mechanical hyperalgesia and. Journal of Applied Physiology, 296–306.
Winarko, F. D. (2023). Hubungan Antara Positif Self-Talk Dengan Kecemasan. Journa Empati, 403.

Downloads

Published

2024-05-30