https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/issue/feed Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) 2023-10-23T10:57:23+07:00 M. Agphin Ramadhan agphin@unj.ac.id Open Journal Systems <p>Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) is a forum for periodic scientific meetings held by the Undergraduate Program in Building Engineering Education and Applied Bachelor of Building Construction Engineering Technology, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Jakarta as a forum for communication and collaboration between students, educators, researchers, and practitioners in the field of vocational education, both in general and specifically in the fields of Civil Engineering and Building Engineering. SPKTS Proceedings are published twice a year (June and December).</p> https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/36335 STUDI LITERATUR: PENGEMBANGAN E-MODUL APLPIG DENGAN CAD 2D & 3D 2023-08-15T07:56:18+07:00 Rangga Shinta Rubby Hugo ranggashintarh@gmail.com Arris Maulana arrismaulana@unj.ac.id Riyan Arthur arthur@unj.ac.id <p>Banyaknya pembangunan gedung menandakan bahwa lulusan kompetensi kejuruan Desain Pemodelan Informasi Banguan ditujukan untuk siap kerja di dunia usaha ataupun industri, maka dari itu hasil akhir mata pelajaran Aplikasi Perangkat Lunak dan Perancangan Interior Gedung penting agar keterampilan siswa dapat meningkat. Untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam segi aplikasi perangkat lunak diperlukan bahan ajar yang cocok digunakan saat proses pembelajaran. Bahan ajar yang digunakan diharapkan dapat mencakup langkah kerja perintah aplikasi gambar secara terstruktur supaya siswa mampu mengikuti setiap langkahnya dengan baik. Pengembangan bahan ajar juga harus mengikuti kemajuan teknologi saat ini, supaya dapat mempermudah penggunaan, menarik perhatian siswa, efektif, dan efisien. Salah satu bahan ajar yang mengikuti perkembangan teknologi yaitu modul elektronik atau dengan nama lain e-modul. E-modul merupakan pembaruan dari modul cetak, e-modul dapat mencakup teks, gambar, audio, serta video, dengan kata lain e-modul dapat mencakup semua aspek. Selain itu, e-modul tidak harus selalu diguakan pada saat kegiatan belajar di sekolah dengan kata lain, dapat digunakan saat siswa berada di luar kelas atau belajar mandiri. Pengembangan bahan ajar e-modul pada mata pelajaran APLPIG diharapkan dapat meningkatkan minat siswa untuk mempelajari aplikasi gambar dan dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi yang sukar. Maka dari itu Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu mengenai pengembangan-pengembangan e-modul pada mata pelajaran APLPIG dengan bantuan CAD 2D dan 3D. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan mengumpulkan beberapa hasil dari penelitian terdahulu yang relevan. Setelah itu data tersebut akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan dari hasil studi literatur yang mengacu dari tujuh penelitian yang relevan, menunjukkan bahwa pengembangan bahan ajar e-modul sudah sering dilakukan pada mata pelajaran lain baik yang membutuhkan langkah terstruktur ataupun tidak. Hasil dari 7 (tujuh) artikel penelitian pengembangan bahan ajar e-modul yaitu secara garis besar produk pengembangan layak digunakan dengan hasil uji kevalidan di atas 72% dan termasuk ke dalam kategori valid.</p> 2023-08-15T07:42:03+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/35961 ANALISIS LITERATUR TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK SARJANA PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN 2023-09-04T23:05:25+07:00 Muhammad Jova Alviandrico MuhammadJovaAlviandrico_1503619018@mhs.unj.ac.id R. Eka Murtinugraha r_ekomn@unj.ac.id Riyan Arthur arthur@unj.ac.id <p><em>ABSTRACT</em></p> <p><em>This article aims to conduct a literature analysis on the pedagogical competence of undergraduate students in building engineering education. Generally, pedagogical competence refers to the educator's ability to plan, implement, and evaluate the learning process effectively and efficiently. In the context of building engineering education, pedagogical competence becomes crucial because educators need to master technical knowledge and possess the skills to teach building engineering educational content using appropriate methods. The literature review method is employed to gather and analyze various scholarly articles related to pedagogical competence in building engineering education. The analysis is carried out to identify key elements associated with pedagogical competence for building engineering educators, including understanding of learner characteristics, educational foundations, and learning theories, curriculum design, instructional planning and implementation, assessment and evaluation of learning, and reflection. The results of the literature analysis indicate that educators in building engineering education need to have a deep understanding of pedagogica competence in the areas of educational foundations and vocational learning theories, competency- based learning implementation, project-based and contextual learning, diverse and continuous assessment, and career-oriented learner development, all of which are related to building engineering content. In conclusion, pedagogical competence for both general and vocational teachers differs in terms of educational foundations and pedagogical concepts, where vocational education will have distinct concepts compared to general education. Pedagogical competence for vocational educators also leans more towards organizing competency-based, project-based, and work-based learning compared to other forms of education. Meanwhile, the organization of pedagogical competence for building engineering educators is generally similar to that of other vocational technical educators, with the difference lying only in the nature of the subject matter, which is more focused on building engineering education.</em></p> <p><em>Keywords: Building Engineering, Pedagogy, Vocational Education</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p>ABSTRAK</p> <p>Artikel ini bertujuan untuk melakukan analisis literatur tentang kompetensi pedagogik sarjana pendidikan teknik bangunan. Secara umum, kompetensi pedagogik merupakan kemampuan pendidik dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran secara efektif dan efisien. Dalam konteks pendidikan teknik bangunan, kompetensi pedagogik menjadi sangat penting karena pendidik perlu menguasai materi teknis dan memiliki kemampuan dalam mengajar konten Pendidikan teknik bangunan dengan metode yang tepat. Metode penelusuran literatur digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis berbagai artikel ilmiah terkait kompetensi pedagogik pada sarjana pendidikan teknik bangunan. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi elemen-elemen utama yang terkait dengan kompetensi pedagogik untuk pendidik teknik bangunan, termasuk pemahaman akan karakteristik peserta didik, pemahaman akan landasan pendidikan dan teori pembelajaran, perancangan kurikulum, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, penilaian dan evaluasi pembelajaran dan refleksi. Hasil analisis literatur menunjukkan bahwa pendidik sarjana pendidikan teknik bangunan perlu memiliki pemahaman kompetensi pedagogik yang mendalam pada bagian landasan Pendidikan dan teori pembelajaran terkait vokasional, pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi, kerja, proyek dan kontekstual, penilaian yang berkelanjutan dan beragam, dan berorientasi pada pengembangan karier peserta didik, yang terkait dengan konten teknik bangunan. Dalam kesimpulan, kompetensi pedagogik guru secara umum, maupun kejuruan memiliki perbedaan pada bagian landasan dan konsep pendidikannya, di mana pendidikan vokasi akan memiliki konsep yang berbeda dengan pendidikan umum. Kompetensi pedagogik pendidik kejuruan juga lebih mengarah pada penyelenggaraan pembelajaran berbasis kompetensi, projek, dan kerja jika dibandingkan dengan pendidikan lain. Sementara itu, penyelenggaraan kompetensi pedagogik pendidik teknik bangunan umumnya masih sama dengan kompetensi pedagogik pendidik kejuruan teknik lainnya, dan perbedaan hanya terdapat pada karakter konten mata pelajarannya yang lebih mengarah pada pendidikan Teknik bangunan.</p> <p>Kata Kunci : Pedagogik, Pendidikan Kejuruan, Teknik Bangunan</p> 2023-09-04T23:05:24+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/35911 ANALISA KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH KONSTRUKSI BANGUNAN II BERBASIS E-MODUL PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2023-08-30T20:00:30+07:00 Aenun El Aulia aenunelaulia_1503619008@mhs.unj.ac.id Santoso Sri Handoyo santoso_handoyo@unj.ac.id R. Eka Murtinugraha r_ekomn@unj.ac.id <p><em>This study aims to analyze student needs which will be used to develop instrucional materials in the Building Construction II course in Building Engineering Education Study Program, Faculty of Engineering, State University of Jakarta. The method used is Research and Development with the ADDIE model. Needs analysis aims to identify problems and identify possible causes of problems and what is needed according to the learning process, this stage is the analysis stage which is the initial stage of the ADDIE model. The data collection technique used a questionnaire which was distributed using a Google form to students who had taken the Building Construction II course. Based on the results of the needs analysis that has been carried out, the following results are obtained: (1) 95.2% of students answered that the instructional materials used by lecturers were PowerPoint. (2) 14.3% of students strongly agree that instructional materials in the form of E-Modules will make the material easy to understand and 76.2% agree that instructional materials in the form of E-Modules will make the material easy to understand. (3) 57.1% of students strongly agreed to develop E-Module instructional materials and 33.3% agreed to develop E-Module instructional materials.</em></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan mahasiswa yang akan digunakan untuk mengembangkan bahan ajar pada mata kuliah Konstruksi Bangunan II di Program Study Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta. Metode yang digunakan adalah <em>Research and Development</em> dengan model ADDIE. Analisis kebutuhan bertujuan untuk mengetahui masalah dan mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dan yang dibutuhkan sesuai dengan proses pembelajaran, tahap ini merupakan tahap analisis yang merupakan tahap awal dari model ADDIE. Teknik pengumpulan data menggunakan angket yang dibagikan menggunakan <em>google form</em> kepada mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah Konstruksi Bangunan II. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: (1) 95,2% mahasiswa menjawab bahan ajar yang digunakan oleh dosen adalah <em>PowerPoint.</em> (2) 14,3% mahasiswa sangat setuju bahwa bahan ajar berupa E-Modul akan membuat materi mudah dipahami dan 76,2% setuju bahwa bahan ajar berupa E-Modul akan membuat materi mudah dipahami. (3) 57,1% mahasiswa sangat setuju untuk diadakan pengembangan bahan ajar E-Modul dan 33,3% setuju untuk diadakan pengembangan bahan ajar E-Modul.</p> 2023-08-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/35913 ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN JOBSHEET PRAKTIK ILMU UKUR TANAH I SESUAI DENGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI) DI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2023-08-31T16:45:55+07:00 Ahmad Mudakir ahmadmudakir565@gmail.com Santoso Sri Handoyo santoso_handoyo@unj.ac.id R.Eka Murtinugraha r_ekomn@unj.ac.id <p><em>ABSTRACT</em><br><em>The study was conducted with a view to analyzing the need for a jobsheet development of land - based</em><br><em>scientific practices that fit Indonesia's national competence (SKKNI) of the Building Engineering</em><br><em>Education Study Program Engineering Department at the State University of Jakarta.. This research uses</em><br><em>quantitative descriptive research method, the data analysis of the need for research is obtained through the</em><br><em>student population of the Building Engineering education study program for the Jakarta State University</em><br><em>with a sample number of 37 students who have completed a course in surveyors. Data analysis techniques</em><br><em>use questionnaires and literatur review. Comes from the analysis of needs there are some problems that</em><br><em>students obtain during the learning activities process, which is 1) the steps on the jobsheet are not easily</em><br><em>understood 2) students don’t know the existence of skkni in terms of a lack of awareness of the importance</em><br><em>of performance, and 3) students need to develop a jobsheet that matches SKKNI. Thus, it could be concluded</em><br><em>that the correct expansion of a jobsheet of earth-based practice corresponding to SKKNI</em><br><em>would be required.</em></p> <p><em>Keywords: Need Analysis, Jobsheet, Land Measurement Science, SKKNI</em></p> <p>ABSTRAK<br>Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kebutuhan terkait pengembangan jobsheet<br>praktik ilmu ukur tanah I yang sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di<br>Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta. Pada penelitian ini<br>menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif, data analisis kebutuhan penelitian ini diperoleh<br>melalui populasi mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Jakarta<br>dengan jumlah sampel 37 mahasiswa yang telah menyelesaikan mata kuliah ilmu ukur tanah I. Teknik<br>analisis data menggunakan kuesioner dan studi literatur. Didapatkan berdasarkan hasil analisis<br>kebutuhan terdapat beberapa kendala yang diperoleh mahasiswa saat proses kegiatan pembelajaran, yaitu<br>1) langkah-langkah kerja pada lembar kerja belum mudah dipahami, 2) mahasiswa belum mengetahui<br>adanya SKKNI dalam artian kurangnya kesadaran akan pentingnya kompetensi kinerja, dan 3) mahasiswa<br>memerlukan adanya pengembangan jobsheet yang sesuai dengan standar yaitu SKKNI. Dengan demikian,<br>dapat disimpulan bahwa diperlukan pengembangan jobsheet praktik ilmu ukur tanah yang sesuai dengan<br>SKKNI.</p> <p>Kata kunci: Analisis Kebutuhan, Jobsheet, Ilmu Ukur Tanah I, SKKNI</p> <p>&nbsp;</p> 2023-08-31T16:45:33+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/35950 ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN E-MODUL MATA KULIAH TEKNIK PENYEHATAN PADA PRODI PTB UNJ 2023-09-04T15:06:18+07:00 Syania Syifa Fauziah syaniasyf@gmail.com Henita Rahmayanti henita.rahmayanti@unj.ac.id R. Eka Murtinugraha r_ekomn@unj.ac.id <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong><br><em>Teaching materials that are minimal in learning activities have an impact on the level of student</em><br><em>understanding, one of which is the use of learning media that is less varied. Therefore it is used</em><br><em>as a factor in this study. This research was conducted to analyze the need for the development</em><br><em>of learning media in the form of E-Modules. This type of research is descriptive qualitative</em><br><em>research. The research data collection instrument was in the form of a questionnaire given to</em><br><em>the student population of Building Engineering Education, Jakarta State University. The</em><br><em>teaching materials developed in this study are in the form of E-Modules which not only contain</em><br><em>material but are also equipped with pictures and learning videos, as a systematically arranged</em><br><em>self-learning effort. E-Modules are made using Canva and Heyzine software. The results of the</em><br><em>analysis of the needs of 32 students of Building Engineering Education, Jakarta State</em><br><em>University, obtained 84.4% of the absence of E-Module teaching materials in the sanitation</em><br><em>engineering course, according to 59.4% of students experiencing problems in understanding</em><br><em>the material, then as much as 62.5% agreed that the use E-Modules in the learning process</em><br><em>will make material easier to understand, and 65.6% agree that it is necessary to use teaching</em><br><em>materials in the form of E-Modules in health engineering courses. Thus it can be concluded</em><br><em>that it is necessary to develop learning media based on E-Modules in health engineering</em><br><em>courses.</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong><br>Bahan ajar yang minim dalam kegiatan pembelajaran memberikan dampak terhadap tingkat<br>pemahaman mahasiswa, salah satunya adalah penggunaan media pembelajaran yang kurang<br>bervariasi. Oleh karena itu hal tersebut dijadikan sebagai faktor dalam penelitian ini.<br>Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kebutuhan terhadap pengembangan media<br>pembelajaran berupa E-Modul. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif<br>deskriptif. Instrumen pengumpulan data penelitian ini berupa lembar kuisioner yang diberikan<br>kepada populasi mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Jakarta. Bahan<br>ajar yang dikembangkan pada penelitian ini berupa E-Modul yang didalamnya tak hanya<br>memuat materi tetapi juga dilengkapi gambar dan video pembelajaran, sebagai upaya belajar<br>mandiri yang disusun secara sistematis. E-Modul dibuat dengan menggunakan software canva<br>dan heyzine. Hasil analisis kebutuhan 32 mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan Universitas<br>Negeri Jakarta diperoleh 84,4% belum adanya bahan ajar E-Modul pada mata kuliah teknik<br>penyehatan, menurut 59,4% mahasiswa mengalami kendala dalam memahami materi,<br>kemudian sebanyak 62,5% setuju bahwa penggunaan E-Modul dalam proses pembelajaran<br>akan membuat materi lebih mudah dipahami, dan 65,6% setuju bahwa perlu digunakan bahanajar berupa E-Modul pada mata kuliah teknik peyehatan. Dengan demikian dapat disimpulkan<br>bahwa diperlukan pengembangan media pembelajaran berbasis E-Modul pada mata kuliah<br>teknik penyehatan.<br><br></p> 2023-09-03T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/35970 TANTANGAN DAN PELUANG DI INDUSTRI KONSTRUKSI MELALUI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN 2023-09-04T21:48:55+07:00 Muamalah Sulistianingrum muamalahsulistianingrum_1503618052@mhs.unj.ac.id Eka Murtinugraha r_ekomn@unj.ac.id Daryati daryati_sr@unj.ac.id <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><em>The construction industry is a sector that presents unique challenges and opportunities in the workforce. Vocational education in the field of building engineering plays a crucial role in preparing students to face the challenges and leverage the opportunities in the construction industry. This research aims to explore how vocational education in building engineering can provide relevant insights and skills to address the challenges and capitalize on the opportunities in the construction industry. The research method employed in this study is systematic literature review, where secondary sources such as journals, scientific articles, textbooks, and related research reports will be analyzed to gain a comprehensive understanding of the challenges and opportunities in the construction industry and the role of building engineering education in addressing them. The research findings indicate that vocational education in building engineering adopts a holistic approach to prepare students for the construction industry. The program not only provides the necessary technical knowledge and skills in constructing and designing building structures but also teaches aspects such as project management, workplace safety, and teamwork. Furthermore, through vocational education, students are given the opportunity to participate in internships or practical work experience in construction companies, which helps them gain real-life field experience. In facing the challenges in the construction industry, vocational education in building engineering encourages students to develop adaptability to new technological advancements and construction practices. Additionally, vocational education also provides a better understanding of environmental issues and sustainability, which are increasingly relevant in the current construction industry. In terms of opportunities, vocational education in building engineering prepares students to become ready and qualified workforce in the construction industry. The program equips them with the skills required by construction companies, thereby enhancing their chances of securing good employment and building successful careers in this field. In conclusion, vocational education in building engineering plays a significant role in tackling the challenges and capitalizing on the opportunities in the construction industry. With its holistic approach and focus on developing both technical and non-technical skills, vocational education produces graduates who are prepared to enter the workforce and make positive contributions to the development of the construction industry</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Construction industry, vocational education, building engineering, challenges, opportunities.</em></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Industri konstruksi merupakan sektor yang memiliki tantangan dan peluang yang unik dalam dunia pekerjaan. Pendidikan vokasional dalam bidang teknik bangunan memainkan peran penting dalam mempersiapkan para siswa untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada di industri konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana pendidikan vokasional teknik bangunan dapat memberikan wawasan dan keterampilan yang relevan untuk menangani tantangan dan memanfaatkan peluang di industri konstruksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan <em>systematic literature review</em>, sumber-sumber sekunder seperti jurnal, artikel ilmiah, buku teks, dan laporan penelitian terkait akan dianalisis untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang tantangan dan peluang di industri konstruksi serta peran pendidikan teknik bangunan dalam menghadapinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan vokasional teknik bangunan memiliki pendekatan yang holistik dalam mempersiapkan siswa untuk industri konstruksi. Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan teknis yang dibutuhkan dalam membangun dan merancang struktur bangunan, tetapi juga mengajarkan aspek-aspek seperti manajemen proyek, keselamatan kerja, dan kerja tim. Selain itu, melalui pendidikan vokasional, siswa diberikan kesempatan untuk mengikuti magang atau kerja praktik di perusahaan konstruksi, yang membantu mereka memperoleh pengalaman nyata di lapangan. Dalam menghadapi tantangan di industri konstruksi, pendidikan vokasional teknik bangunan mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan adaptasi terhadap perkembangan teknologi dan praktik konstruksi yang baru. Selain itu, pendidikan vokasional juga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu lingkungan dan keberlanjutan yang semakin relevan dalam industri konstruksi saat ini. Dalam hal peluang, pendidikan vokasional teknik bangunan mempersiapkan siswa untuk menjadi tenaga kerja yang siap pakai dan berkualitas di industri konstruksi. Program ini membekali mereka dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan konstruksi, sehingga meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dan membangun karir yang sukses di bidang ini. Kesimpulannya, pendidikan vokasional teknik bangunan memiliki peran yang signifikan dalam menyelami tantangan dan memanfaatkan peluang di industri konstruksi. Dengan pendekatan holistik dan fokus pada pengembangan keterampilan teknis dan non-teknis, pendidikan vokasional mampu menghasilkan lulusan yang siap menghadapi dunia kerja dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan industri konstruksi.</p> <p><strong>K</strong><strong>ata Kunci </strong><strong>:</strong> Industri konstruksi, peluang, pendidikan vokasional, tantangan, teknik bangunan</p> 2023-09-04T21:47:10+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/35980 ANALISIS KEBUTUHAN TERHADAP PENGEMBANGAN BAHAN AJAR E-MODULE PADA MATA KULIAH PEMINDAHAN TANAH MEKANIS 2023-08-30T19:59:31+07:00 Wildan Putranto wildanputranto77@gmail.com Santoso Sri Handoyo santoso_handoyo@unj.ac.id R. Eka Murtinugraha r_ekomn@unj.ac.id <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>This study aims to analyze the need for developing teaching materials in the form of e-modules in the</em> <em>mechanical earthmoving course in the building engineering education study program. The research</em> <em>method used is descriptive qualitative with research subjects of 30 class 2019 students who have</em> <em>completed this course. The data collection technique used is a questionnaire. Data analysis in this study</em> <em>consisted of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The survey results showed that</em> <em>mechanical earthmoving learning still seemed ordinary, the teaching materials used were limited to Ms.'s</em> <em>presentation slides. power point, and students also have a visual learning style so they need teaching</em> <em>materials that contain writing, pictures, and videos such as e-modules. The results of the analysis show</em> <em>that most students really need e-module teaching materials and agree that e-modules can make it easier to</em> <em>understand the material. The results of the literature study show that learning about mechanical</em> <em>earthmoving still needs to be improved by developing teaching materials that are more interactive and</em> <em>interesting. Therefore it is necessary to develop teaching materials in the form of e-modules in mechanical</em> <em>earthmoving courses.</em></p> <p><em>Keywords: Development of teaching materials</em><em>, </em><em>E-module</em><em>, </em><em>Mechanical Earthmoving</em><em>, </em><em>Needs analysis</em><em>.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan pengembangan bahan ajar berupa e-modul pada mata kuliah pemindahan tanah mekanis program studi pendidikan teknik bangunan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian 30 mahasiswa angkatan 2019 yang telah menuntaskan mata kuliah tersebut. Teknik pengum[ulan data yang digunakan adalah angket. Analisis data pada penelitian ini terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil survey menunjukkan pembelajaran pemindahan tanah mekanis masih terkesan biasa saja, bahan ajar yang digunakan terbatas pada slide presentasi Ms. power point, serta Mahasiswa juga memiliki gaya belajar visual sehingga membutuhkan bahan ajar yang mengandung tulisan, gambar, dan video seperti e-module. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa sangat membutuhkan bahan ajar e-module dan setuju bahwa e-module dapat lebih memudahkan pemahaman materi. Hasil studi litelatur menunjukkan pembelajaran pemindahan tanah mekanis masih perlu ditingkatkan dengan pengembangan bahan ajar yang lebih interaktif dan menarik. Oleh sebab itu perlu adanya pengembangan bahan ajar berupa e-module pada mata kuliah pemindahan tanah mekanis.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Analisis kebutuhan, E-modul, Pemindahan Tanah Mekanis, Pengembangan bahan ajar.</p> 2023-08-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/36149 TINJAUAN KESESUAIAN IMPLEMENTASI KURIKULUM TERHADAP STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI) 2023-08-30T20:40:50+07:00 Bima Garyn Destyawan garynbima@gmail.com Santoso Sri Handoyo santoso_handoyo@unj.ac.id Anisah anisah_mt@unj.ac.id <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>This research aims to review the suitability of the curriculum with the Indonesian National Competency Standards (SKKNI). SKKNI is an important reference in determining the competency standards required by workers in various industrial sectors. Evaluation of the suitability of the curriculum with SKKNI is crucial to ensure that educational programs can produce graduates who have competencies that are relevant and in accordance with the needs of the workforce. This research uses a literature study and a comparative analysis approach between the curriculum and the requirements listed in the SKKNI. Through identification and comparison between curriculum components and competencies set by SKKNI, this research aims to assess the extent to which the curriculum can meet the competency standards required by the industry. The results of this study indicate that the suitability of curriculum implementation to SKKNI has a percentage of suitability of 79.07%, 82%, and 64.54%. So it can be interpreted that the suitability of curriculum implementation to SKKNI is declared quite appropriate where each of these data has a level of conformity above 60%. Future curriculum implementation must continue to be evaluated to ensure that the curriculum is relevant to industry needs and prepares students to meet SKKNI requirements. These efforts are expected to improve the suitability of the curriculum with SKKNI requirements and produce graduates who have relevant competencies and are ready to contribute to the world of work.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: Curriculum, Education, SKKNI</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk melakukan tinjauan terhadap kesesuaian antara kurikulum dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). SKKNI merupakan acuan penting dalam menentukan standar kompetensi yang diperlukan oleh tenaga kerja di berbagai sektor industri. Evaluasi kesesuaian kurikulum dengan SKKNI menjadi hal yang krusial untuk memastikan bahwa program pendidikan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja. Penelitian ini menggunakan studi literatur serta pendekatan analisis komparatif antara kurikulum dan persyaratan yang tercantum dalam SKKNI. Melalui identifikasi dan perbandingan antara komponen kurikulum dengan kompetensi yang ditetapkan oleh SKKNI, penelitian ini bertujuan untuk menilai sejauh mana kurikulum dapat memenuhi standar kompetensi yang dibutuhkan oleh industri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesesuaian implementasi kurikulum terhadap SKKNI memiliki presentase kesesuaian sebesar 79,07%, 82%, dan 64,54%. Maka dapat diartikan bahwa kesesuian&nbsp; implementasi kurikulum terhadap SKKNI dinyatakan cukup sesuai yang mana masing-masing dari data tersebut memiliki tingkat kesesuaian diatas 60%. Pelaksanaan kurikulum kedepannya harus tetap dilakukan evaluasi untuk memastikan bahwa kurikulum tersebut relevan dengan kebutuhan industri dan mempersiapkan mahasiswa untuk memenuhi persyaratan SKKNI. Upaya-upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesesuaian kurikulum dengan persyaratan SKKNI serta menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang relevan dan siap berkontribusi dalam dunia kerja.</p> <p><strong>Kata Kunci :</strong> Kurikulum, Pendidikan, SKKNI</p> 2023-08-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/36079 STUDI LITERATUR: FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH MEKANIKA TEKNIK DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN 2023-09-05T16:17:03+07:00 Putri Elizabeth putrielizabeth19@gmail.com <p>ABSTRACT</p> <p>Engineering Mechanics is one of the important courses in the Building Engineering Education study program. The gap in the level of mastery in this Engineering Mechanics course indicates that there are learning difficulties that occur in students. This study aims to determine the factors that cause student learning difficulties in Engineering Mechanics. In the context of education, learning difficulties are a serious problem, especially in engineering courses that require in-depth understanding. Through a literature review approach, this research analyzes and compiles information from various sources relevant to the topic. In this study, various articles, journals, and related research that have been conducted previously were collected and analyzed. The results of the analysis show that there are several factors that affect student learning difficulties in Engineering Mechanics courses. Factors that cause student learning difficulties in Engineering Mechanics courses are divided into 2 groups, namely external factors and internal factors. External factors which are factors that come from outside themselves can come from learning environments such as schools or campuses, community environments and family environments. While internal factors that come from within can be in the form of physiological and psychological factors. This literature study provides a better understanding of the factors that cause student learning difficulties in Engineering Mechanics courses. The results of this study can be the basis for developing more effective and productive learning strategies. The results of 5 (five) research articles show that the factors that cause learning difficulties both in terms of external and internal are above 40% which indicates that these factors can affect learning outcomes.</p> <p>Keywords: Factors, Learning Difficulties, Engineering Mechanics, Literature Study</p> <p>&nbsp;</p> <p>ABSTRAK</p> <p>Mekanika Teknik merupakan salah satu mata kuliah penting dalam program studi Pendidikan Teknik Bangunan. Terdapatnya kesenjangan dalam tingkat penguasaan pada mata kuliah Mekanika Teknik ini menunjukkan bahwa ada kesulitan belajar yang terjadi pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar mahasiswa pada mata kuliah Mekanika Teknik. Dalam konteks pendidikan, kesulitan belajar merupakan masalah yang serius, terutama pada mata kuliah teknik yang menuntut pemahaman yang mendalam. Melalui pendekatan kajian literatur, penelitian ini menganalisis dan menyusun informasi dari berbagai sumber yang relevan dengan topik tersebut. Dalam studi ini, dilakukan pengumpulan dan analisis terhadap berbagai artikel, jurnal, dan penelitian terkait yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar mahasiswa pada mata kuliah Mekanika Teknik. Faktor yang menyebabkan kesulitan belajar mahasiswa pada mata kuliah Mekanika Teknik terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yang merupakan factor yang berasal dari luar diri dapat berasal dari lingkungan belajar seperti sekolah atau kampus, lingkungan masyarakat dan lingkungan keluarga. Sedangkan faktor internal yang berasal dari dalam diri dapat berupa faktor fisiologi maupun psikologi. Studi literatur ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor penyebab kesulitan belajar mahasiswa pada mata kuliah Mekanika Teknik. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk pengembangan strategi pembelajaran yang lebih efektif dan produktif. Hasil dari 5 (lima) artikel penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab kesulitanbelajar baik dari segi eksternal maupun internal diatas 40% yang menunjukkan bahwa faktor tersebut dapat memengaruhi hasil belajar.</p> <p>Kata Kunci: Faktor-faktor, Kesulitan Belajar, Mekanika Teknik, Studi Literatur</p> 2023-09-05T16:17:03+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/36036 ANALISIS KEBUTUHAN BAHAN AJAR MATA KULIAH TECHNOPRENEURSHIP DAN INOVASI PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2023-09-03T10:41:57+07:00 Irfan Bintang Prasetya irfanbintangp_1503619040@mhs.unj.ac.id R. Eka Murtinugraha r_ekomn@unj.ac.id Rosmawita Saleh rosmawitasaleh@unj.ac.id <p><em><strong>ABSTRACT</strong></em><br><em>The Building Engineering Education of Jakarta State University (PTB UNJ) has a vision and</em><br><em>mission oriented towards fostering and developing an entrepreneurial culture in the fields of</em><br><em>education and civil engineering. To achieve this, PTB UNJ requires students to take the</em><br><em>Entrepreneurship Course, which is now evolving and renamed as Technopreneurship and</em><br><em>Innovation. The development of the Technopreneurship and Innovation Course faces challenges</em><br><em>regarding the teaching materials used. The majority of teaching materials used so far have been</em><br><em>in the form of PowerPoint presentations, and 65.2% of students have encountered difficulties in</em><br><em>understanding the Technopreneurship and Innovation Course. Consequently, students strongly agree on the need for the development of teaching materials, and 69.6% approve of using E-</em><br><em>Modules as the teaching material.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>ABSTRAK</strong><br>Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Jakarta (PTB UNJ) memiliki visi dan misi<br>yang berorientasi pada pembinaan dan pengembangan budaya kewirausahaan dalam bidang<br>pendidikan dan teknik sipil. Untuk itu, PTB UNJ mewajibkan mahasiswa untuk mengambil<br>Mata Kuliah Kewirausahaan, yang sekarang berkembang dan berganti nama menjadi<br>Technopreneurship dan Inovasi. Perkembangan Mata Kuliah Technopreneurship dan Inovasi<br>ini memiliki kendala pada bahan ajar yang digunakan. Mayoritas bahan ajar yang digunakan<br>selama ini berbentuk powerpoint, dan 65,2% mahasiswa mengalami kendala dalam memahami<br>Mata Kuliah Technopreneurship dan Inovasi. Sehingga, mahasiswa sangat setuju apabila<br>dilakukan pengembangan bahan ajar, dan 69,6% menyetujui bahan ajar E-Modul.</p> 2023-09-03T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/35955 ANALISIS PENGAMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN YANG TEPAT UNTUK PENERAPAN APLIKASI BERBASIS BIM 2023-09-03T11:09:20+07:00 Diana Sulistiawati dianasulistiawati_1503619029@mhs.unj.id Riyan Arthur arthur@unj.ac.id R. Eka Murtinigraha r_ekomn@unj.ac.id <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong><br><em>BIM began to be applied in learning to create competent and adaptive graduates. The development of</em><br><em>BIM applications at the vocational school level began to be applied to improve student competence so</em><br><em>that they become graduates who are able to meet industry needs. One of the preparations carried out</em><br><em>is to develop learning media that can make it easier for students to receive BIM application-based</em><br><em>learning materials. Therefore, there is a need for a needs analysis to determine the extent of the</em><br><em>development of learning media that are able to deliver BIM-based application learning materials.</em><br><em>Research conducted using the Systematic Literature Review method using google scholar data base</em><br><em>from various trusted journals with the last 5 years related to the development of appropriate learning</em><br><em>media to be used in implementing BIM-based application learning. Systematic Literature Review is a</em><br><em>research activity that aims to review and evaluate relevant research so that it can conclude a study.</em><br><em>There are 5 stages that need to be done, namely Research Question; Search Process; inclusion and</em><br><em>excluison criteria; Qulaity Assesment; Data Collection. The results are known that the right learning</em><br><em>media to apply learning using BIM based applications is video tutorials. The video tutorial is able to</em><br><em>present a work step that makes it easier for students to receive material on BIM-based image making</em><br><em>procedures. Taken from several research sources, 98% of students agree with the ownership of video</em><br><em>tutorial learning media as learning media that uses BIM-based applications.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>ABSTRAK</strong><br>BIM mulai diterapkan dalam pembelajaran untuk menciptakan lulusan yang kompeten dan adaptif.<br>Pengembangan aplikasi BIM di jenjang sekolah kejuruan mulai diterapkan untuk meningkatkan<br>kompetensi siswa sehingga menjadi lulusan yang mampu memenuhi kebutuhan industri. Persiapan yang<br>dilakukan salah satunya adalah mengembangkan media pembelajaran yang mampu mempermudah<br>peserta didik dalam menerima materi pembelajaran berbasis aplikasi BIM. Oleh karena itu perlu adanya<br>analisis kebutuhan untuk menentukan sejauh mana pengembangan media pembelajaran yang mampu<br>menyampaikan materi pembelajaran aplikasi berbasis BIM. Penelitian yang dilakukan menggunakan<br>metode Systematic Literature Review dengan menggunakan data base google scholar dari berbagai<br>jurnal terpercaya dengan kurun waktu 5 tahun terakhir terkait dengan pengembangan media<br>pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam menerapkan pembelajaran aplikasi berbasis BIM.<br>Systematic Literature Review merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk meninjau dan<br>mengevaluasi penelitian yang relevan sehingga dapat menyimpulkan sebuah penelitian. Terdapat 5<br>tahapan yang perlu dilakukan, yaitu Research Question; Search Process; inclusion and excluison<br>criteria; Qulaity Assesment; Data Collection. Hasil diketahui bahwa media pembelajaran yang tepat<br>untuk menerapkan pembelajaran menggunakna aplikasi berbasis BIM adalah video tutorial. Video<br>tutorial mampu menyajikan sebuah langkah kerja yang mempermudah siswa dalam menerima materi<br>prosedur pembuatan gambar berbasis aplikasi BIM. Diambil dari beberapa sumber penelitian<br>mengatakan bahwa 98% peserta didik setuju dengan pemilikan media pembelajaran video tutorial<br>sebagai media pembelajaran yang menggunakan aplikasi berbasis BIM.</p> 2023-09-03T11:09:02+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/36090 MANFAAT DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN E-MODUL PADA PENDIDIKAN KEJURUAN : SEBUAH KAJIAN LITERATUR 2023-09-03T10:29:44+07:00 Tasya Tesea Dewi TasyaTeseaDewi_1503619031@mhs.unj.ac.id Riyan Arthur arthur@unj.ac.id R Eka Murtinugraha r_ekomn@unj.ac.id <p><em><strong>ABSTRACT</strong><br>This article discusses a literature review related to the development of e-modules as teaching materials<br>that are effective in improving the competence and skills of students in vocational education. This literature<br>review presents the benefits and challenges of developing e-modules. This article discusses the benefits that<br>can be obtained from using e-modules, these benefits include increasing understanding of knowledge<br>concepts, developing practical skills relevant to the world of work, increasing learning motivation, and<br>applying them in real conditions. In addition, this literature review also identified several challenges faced<br>in the development of e-modules in vocational education, especially vocational schools. These challenges<br>include selecting relevant and up-to-date content, developing attractive and interactive designs, and<br>adapting to the diverse needs of students. The research method used in this article is a literature review.<br>The stages include finding relevant journal sources which will be used as an initial basis in identifying<br>problems that occur between theory and reality in the field. This article is expected to provide direction for<br>researchers in knowing the challenges that will be faced, especially when developing teaching materials in<br>the vocational domain.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>ABSTRAK<br>Artikel ini membahas tentang kajiaan literatur terkait pengembangan e-modul sebagai bahan ajar yang<br>efektif dalam meningkatkan kompetensi dan keterampilan peserta didik pada pendidikan kejuruan. Tinjauan literatur ini menyajikan tentang manfaat dan tantangan dalam pengembangan e-modul. Artikel ini membahas manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan e-modul, manfaat tersebut meliputi peningkatan pemahaman konsep pengetahuan, pengembangan keterampilan praktis yangrelevan dengan dunia kerja, peningkatan motivasi belajar, dan penerapan dalam kondisi nyata. Selain itu, tinjauan literatur ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan yang dihadapi dalam pengembangan e-modul pada pendidikan kejuruan khususnya SMK. Tantangan tersebut meliputi pemilihan konten yang relevan dan terkini, pengembangan desain yang menarik dan interaktif, serta penyesuaian dengan kebutuhan siswa yang beragam. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah literature review. Tahapannya meliputi mencari sumber jurnal yang relevan yang akan dijadikan dasar awal dalam mengidentifikasi permasalahan yang terjadi antara teori dengan kenyataan di lapangan. Artikel ini diharapkan dapat memberikan arahan bagi peneliti dalam mengetahui tantangan yang akan dihadapi khususnya pada saat pengembangan bahan ajar pada ranah kejuruan.</p> 2023-09-03T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/36115 Pengembangan Modul Pembelajaran Mata Kuliah Praktik Kerja Plumbing dan Sanitasi: Kajian Literatur dalam Konteks Pendidikan Teknik Sipil 2023-09-04T22:05:32+07:00 Esya Rizkiyana Akhmad esya.ahmad@gmail.com R. Eka Murtinugraha rekamurtinugraha_mt@unj.ac.id Anisah Anisah_mt@unj.ac.id <p><em>ABSTRACT</em></p> <p><em>Civil engineering education has an important role in preparing students to enter the world of work </em><br><em>in the construction industry. One of the subjects that is an integral part of the civil engineering education curriculum is Plumbing and Sanitation Work Practice. In facing the challenges of studying the practical aspects of this course, the development of effective learning modules is a major concern. The purpose of this study was to conduct a literature review on the development of learning modules for the Plumbing and Sanitation Work Practice course in the context of civil engineering education. The literature review method was used to collect and analyze the relevant literature in this field. The results of this literature review reveal that the development of effective learning modules for the Plumbing and Sanitation Work Practice course in the Civil Engineering Education Study Program is very important to prepare students to face practical challenges in the field. Approaches that focus on project-based learning and the use of technology in teaching have proven effective in enhancing students' understanding and practical skills. However, several challenges were also identified, such as the lack of adequate resources and facilities, the need for increased training of lecturers, and adaptation to technological changes in the plumbing and sanitation industry. Further research is needed to address this challenge and develop learning modules that are more integrated and relevant to industry needs. By taking into account the findings of this literature review, it is hoped that the development of learning modules for Plumbing and Sanitation Practices in the Civil Engineering Education Study Program can be improved, so that students can acquire the knowledge and skills needed to be successful in the world of construction work.</em></p> <p><em>Keywords: Learning Modules, Construction, Civil Engineering Education, Plumbing and Sanitation Work Practices, Development of Learning Modules, Literature Review.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>ABSTRAK</p> <p>Pendidikan teknik sipil memiliki peran penting dalam mempersiapkan mahasiswa untuk memasuki dunia kerja di industri konstruksi. Salah satu mata kuliah yang menjadi bagian integral dalam kurikulum pendidikan teknik sipil adalah Praktik Kerja Plumbing dan Sanitasi. Dalam menghadapi tantangan dalam mempelajari aspek praktis dalam mata kuliah ini, pengembangan modul pembelajaran yang efektif menjadi perhatian utama. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan tinjauan literatur terhadap pengembangan modul pembelajaran mata kuliah Praktik Kerja Plumbing dan Sanitasi dalam konteks pendidikan teknik sipil. Metode tinjauan literatur digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis literatur yang relevan dalam bidang ini. Hasil tinj auan literatur ini mengungkapkan bahwa pengembangan modul pembelajaran yang efektif untuk mata kuliah Praktik Kerja Plumbing dan Sanitasi di Prodi Pendidikan Teknik Sipil sangat penting untuk mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi tantangan praktis di lapangan. Pendekatan yang berfokus pada pembelajaran berbasis proyek dan penggunaan teknologi dalam pengajaran telah terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa dan keterampilan praktis mereka. Namun, beberapa tantangan juga diidentifikasi, seperti kurangnya sumber daya dan fasilitas yang memadai, kebutuhan akan peningkatan pelatihan dosen, dan adaptasi terhadap perubahan teknologi dalam industri plumbing dan sanitasi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengatasi tantangan ini dan mengembangkan modul pembelajaran yang lebih terintegrasi dan relevan dengan kebutuhan industri. Dengan memperhatikan temuan tinjauan literatur ini, diharapkan bahwa pengembangan modul pembelajaran Praktik Kerja Plumbing dan Sanitasi di Prodi Pendidikan Teknik Sipil dapat ditingkatkan, sehingga mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk sukses di dunia kerja konstruksi.</p> <p>Kata Kunci: Modul Pembelajaran, Konstruksi, Pendidikan Teknik Sipil, Praktik Kerja Plumbing dan Sanitasi, Pengembangan Modul Pembelajaran, Tinjauan Literatur.</p> 2023-09-04T22:05:31+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/36124 KAJIAN LITERATUR: EFEKTIVITAS MEDIA VIDEO ANIMASI PADA PEMBELAJARAN BERSIFAT TEORI 2023-09-04T22:13:15+07:00 M. Malik Fajar malikfajardotid@gmail.com R. Eka Murtinugraha r_ekomn@unj.ac.id Riyan Arthur arthur@unj.ac.id <p><em>ABSTRACT</em></p> <p><em>In theoretical subjects, the use of learning media has an important role in increasing the effectiveness of the learning process. Animated video media is one of the media that is considered relevant to be used in theoretical learning, because of its ability to represent theoretical material or concepts to be concrete. The purpose of this literature review is to investigate the effectiveness of animated video-based learning media in facilitating theoretical learning. This literature review uses the method of analyzing a number of journals relevant to the topic. The procedures are theme selection, information search, research direction determination, data source collection, data presentation, and report preparation. The main focus of this literature review is to determine the effectiveness of animated video learning media based on: (1) the validity of animated video learning media in theory learning, (2) students' responses after using animated video learning media, and (3) the effectiveness of animated video learning media in theory learning. The main finding of this research is that the use of animated video media shows good effectiveness in theoretical learning. With the following research results: (1) animated video learning media was declared valid for use in theoretical learning, because it obtained a percentage of validation by material experts of 80 - 93%, and validation by media experts of 65.45 - 93%. (2) Students' responses after using the animated video in learning showed a positive response. The practicality of the animated video obtained a value of 85.86 - 94.84%, indicating that the animated video media is very practical to use to support theory learning. (3) animated video learning media is declared effective because it has a positive effect on the level of completeness and student learning outcomes. Where the completeness rate was 81.48 - 85.3%, and the posttest value obtained was 77.58 - 83.33 higher than the pretest value of 27.67 - 57.94. </em></p> <p><em>Keywords: Learning Media, Animated Video, Theory Learning, Effectiveness, Literature Review</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p>ABSTRAK</p> <p>Pada mata pelajaran bersifat teori penggunaan media pembelajaran memiliki peran penting dalam meningkatkan efektivitas proses pembelajaran. Media video animasi merupakan salah satu media yang dinilai relevan digunakan dalam pembelajaran bersifat teori, karena kemampuanya merepresentasikan materi yang bersifat teori atau konsep menjadi konkret. Tujuan dari kajian literatur ini adalah untuk menyelidiki efektivitas media pembelajaran berbasis video animasi dalam memfasilitasi pembelajaran teori. Kajian literatur ini menggunakan metode analisis terhadap sejumlah jurnal yang relevan dengan topik tersebut. Prosedur yang dilakukan yaitu pemilihan tema, pencarian informasi, penentuan arah penelitian, pengumpulan sumber data, penyajian data, dan penyusunan laporan. Fokus utama kajian literatur ini adalah untuk mengetahui efektivitas media pembelajaran video animasi berdasarkan: (1) validitas media pembelajaran video animasi dalam pembelajaran teori, 2) respon peserta didik setelah menggunakan media pembelajaran video animasi, dan (3) keefektifan media pembelajaran video animasi dalam pembelajaran teori. Temuan utama dari penelitian ini yaitu bahwa penggunaan media video animasi menunjukan efektivitas baik dalam pembelajaran bersifat teori. Dengan hasil penelitian sebagai berikut: (1) media pembelajaran video animasi dinyatakan valid digunakan dalam pembelajaran teori, karena memperoleh persentase validasi oleh ahli materi sebesar 80 – 93%, dan validasi oleh ahli media sebesar 65,45 – 93%. (2) respon peserta didik setelah menggunakan video animasi dalam pembelajaran menunjukan respon positif. Kepraktisan video animasi diperoleh nilai 85,86 – 94,84%, menunjukan bahwa media video animasi sangat praktis digunakan untuk mendukung pembelajaran teori. (3) media pembelajaran video animasi dinyatakan efektif karena berpengaruh positif terhadap tingkat ketuntasan dan hasil belajar peserta didik. Dimana angka ketuntasan sebesar 81,48 – 85,3%, dan nilai posttest didapat sebesar 77,58 – 83,33 lebih tinggi dibandingkan nilai pretest sebesar 27,67 – 57,94.</p> <p>Kata kunci: Media Pembelajaran, Video Animasi, Pembelajaran Teori, Efektivitas, Kajian literatur</p> 2023-09-04T22:13:03+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/35954 PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN 2023-09-04T22:28:31+07:00 Hanifa Sindi Yutami HanifaSindiYutami_1503619043@mhs.unj.ac.id R. Eka Murtinugraha r_ekomn@unj.ac.id Riyan Arthur arthur@unj.ac.id <p><em>ABSTRACT</em></p> <p><em>The purpose of this study was to examine the use of learning video media as a learning tool in the building engineering education study program. The research method used in this research is literature study. Literature study was conducted by collecting several previous studies to describe the concept of learning video media. The selected research is in the form of journal articles with the last five years using search keywords, namely video and learning media. Matters related to learning video media include the types of learning videos that have been used in the building engineering education study program, the advantages and disadvantages of learning videos that must be considered, the elements that make up the video, the characteristics of learning video media, and recommendations for using learning video media to be more optimal. Most of the research results state that the use of learning video media is effective in increasing the enthusiasm for learning and learning outcomes of building engineering education students. Based on the results of this literature study research, it can be concluded that video can be an effective learning media, especially in the building engineering education study program.</em></p> <p><em>Keywords: learning media, building engineering education, videos</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p>ABSTRAK</p> <p>Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji penggunaan media video pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran pada program studi pendidikan teknik bangunan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi pustaka. Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan beberapa penelitian terdahulu untuk mendeskripsikan konsep media video pembelajaran. Penelitian yang dipilih yaitu dalam bentuk artikel jurnal dengan kurun waktu lima tahun terakhir menggunakan kata kunci pencarian yaitu video dan media pembelajaran. Hal-hal terkait media video pembelajaran meliputi jenis-jenis video pembelajaran yang telah digunakan pada program studi pendidikan teknik bangunan, kelebihan dan kelemahan video pembelajaran yang harus diperhatikan, elemen-elemen penyusun video, karakteristik media video pembelajaran, hingga rekomendasi penggunaan media video pembelajaran agar lebih optimal. Sebagian besar hasil penelitian menyatakan bahwa penggunaan media video pembelajaran efektif dalam meningkatkan semangat belajar dan hasil belajar mahasiswa pendidikan teknik bangunan. Berdasarkan hasil penelitian studi literatur ini, dapat disimpulkan bahwa video dapat menjadi media pembelajaran yang efektif terutama pada program studi Pendidikan Teknik Bangunan.</p> <p>Kata Kunci: media pembelajaran, pendidikan teknik bangunan, video</p> 2023-09-04T22:28:13+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/36140 STUDI LITERATUR PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH KEPENDIDIKAN DAN STRUKTUR DITINJAU DARI MOTIVASI ARCS (ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE, SATISFACTION) 2023-09-04T23:37:14+07:00 Maudi Agustiani maudiagustiani19@gmail.com Tuti Iriani tutiiriani@ft.unj.ac.id Anisah anisah@ft.unj.ac.id <p><em>ABSTRACT</em></p> <p><em>This study aims to present a literature study regarding differences in student learning outcomes in the Education and Structure courses viewed from the perspective of ARCS motivation (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction). ARCS motivation is a framework that identifies four main factors in increasing learning motivation, namely attention, relevance, confidence, and satisfaction. In this literature study a review of articles, journals, and related literature was carried out regarding the effect of ARCS motivation on student learning outcomes. Several previous studies have shown that factors in ARCS motivation can affect student learning outcomes in various subjects. The results of the literature analysis show that attention is an important factor in learning motivation. Students who are given teaching that provokes their interest and attention tend to be more focused and involved in the learning process. In addition, relevance is also a key factor in increasing learning motivation. Using interesting teaching strategies, using relevant examples, building students' self-confidence, and providing recognition for their achievements can encourage learning motivation and better learning outcomes. Overall, this literature study provides insight into differences in student learning outcomes in Education and Structure courses from the perspective of ARCS motivation. Teachers need to pay attention to these motivational factors to increase student motivation and learning outcomes. Future studies can explore the effect of ARCS motivation on other subjects and involve a wider sample to get stronger generalizations.</em></p> <p><em>Keywords: : learning outcomes, ARCS motivation, Education and Structure course, literature review</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p>ABSTRAK</p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan studi literatur mengenai perbedaan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Kependidikan dan Struktur yang ditinjau dari perspektif motivasi ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction). Motivasi ARCS adalah kerangka kerja yang mengidentifikasi empat faktor utama dalam meningkatkan motivasi belajar yaitu perhatian, relevansi, keyakinan, dan kepuasan. Dalam studi literatur ini, dilakukan peninjauan artikel, jurnal, dan literatur terkait pengaruh motivasi ARCS terhadap hasil belajar mahasiswa. Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa faktor-faktor dalam motivasi ARCS dapat memengaruhi hasil belajar mahasiswa pada berbagai mata kuliah. Hasil analisis literatur menunjukkan bahwa perhatian merupakan faktor penting dalam motivasi belajar. Dalam konteks mata kuliah Kependidikan dan Struktur, pemahaman dan penerapan motivasi ARCS oleh pengajar dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Penggunaan strategi pengajaran yang menarik, penggunaan contoh-contoh relevan, membangun keyakinan diri mahasiswa, dan memberikan pengakuan terhadap prestasi mereka dapat mendorong motivasi belajar dan hasil belajar yang lebih baik. Secara keseluruhan, studi literatur ini memberikan wawasan tentang perbedaan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Kependidikan dan Struktur dari perspektif motivasi ARCS. Para pengajar perlu memperhatikan faktor-faktor motivasi ini untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar mahasiswa. Studi selanjutnya dapat mengeksplorasi pengaruh motivasi ARCS pada mata kuliah lain dan melibatkan sampel yang lebih luas untuk mendapatkan generalisasi yang lebih kuat.</p> <p>Kata Kunci : Hasil Belajar, Motivasi ARCS, Mata Kuliah Kependidikan dan Struktur, Tinjauan Literatur.</p> 2023-09-04T23:37:12+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/36139 STUDI LITERATUR: PENGARUH MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR UNTUK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 2023-09-05T00:08:34+07:00 Sonia Junitha soniajunitha06@gmail.com Lenggogeni lenggogeni@unj.ac.id Santoso Sri Handoyo santoso_handoyo@unj.ac.id <p><em>ABSTRACT</em><br><em>The use of video-based learning media in the context of education has been a major focus in recent years.</em><br><em>This article aims to present a literature review on the impact of video-based learning media on student</em><br><em>learning outcomes in vocational schools. This literature study involves the search and analysis of 10 relevant scientific articles on the topic. The literature review highlights the importance of using video-based learning media to enhance student learning outcomes in vocational schools. Video-based learning media offer various advantages that can facilitate the learning process, including clear visualization, conceptual clarity, and high interactivity. Through the use of video-based learning media, students can more easily understand complex subject matter and gain a more engaging and interactive learning experience. Furthermore, the article emphasizes the importance of using appropriate research methods to investigate this topic. The most commonly applied method found in the articles is quantitative experimental research. The results of this literature study indicate that the use of video-based learning media significantly contributes to improving student learning outcomes in vocational schools. To determine whether there is a relationship between the use of video-based media and student learning outcomes in vocational schools, t-tests and independent samples tests can be conducted. Through the t-test if the value of tcount &gt; ttable with a significance level of α = 0.05, it can be concluded that there is a relationship between the use of video-based media and learning outcomes. Similarly, through independent samples tests, if the p-value (2-tailed)&lt;0.05, it can be concluded that the use of video-based media has a significant influence on learning outcomes. Improvement in learning outcomes through the use of video as a learning medium can be observed through a comparison of mean scores. Additionally, the high level of effectiveness of video can enhance student learning outcomes. In conclusion, this article suggests that the use of video-based learning media has a positive impact on student learning outcomes in vocational schools. Therefore, it is recommended to continue enhancing the implementation of video-based learning media in the educational context, supported by supportive policies and adequate training for educators. This will contribute to improving the quality of teaching and learning outcomes for students in vocational schools.</em><br><em>Keywords: Learning Media, Learning outcomes, Video-based Learning, Vocational School</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>ABSTRAK</p> <p>Penggunaan media video pembelajaran dalam konteks pendidikan telah menjadi perhatian utama dalam beberapa tahun terakhir. Artikel ini bertujuan untuk menyajikan tinjauan literatur tentang pengaruh penggunaan media video pembelajaran terhadap hasil belajar peserta didik di sekolah menengah kejuruan. Studi literatur ini melibatkan pencarian dan analisis 10 (sepuluh) artikel ilmiah yang relevan dengan topik tersebut. Studi literatur ini menyoroti pentingnya penggunaan media video pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik di sekolah menengah kejuruan. Media video pembelajaran menawarkan berbagai keunggulan yang dapat memfasilitasi proses pembelajaran, termasuk visualisasi yang jelas, kejelasan konsep, dan interaktivitas yang tinggi. Melalui penggunaan media video pembelajaran, peserta didik dapat lebih mudah memahami materi pelajaran yang kompleks dan memperoleh pengalaman belajar yang lebih menarik dan interaktif. Selain itu, artikel ini menyoroti pentingnya penggunaan metode yang tepat untuk meneliti topik ini. Contoh yang paling banyak diaplikasikan dalam artikel yang ditemukan adalah menggunakan metode penelitian kuantitatif jenis eksperimen. Hasil dari studi literatur ini menunjukkan bahwa penggunaan media video pembelajaran secara signifikan berkontribusi pada peningkatan hasil belajar peserta didik di sekolah menengah kejuruan. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara penggunaan media video dengan hasil belajar peserta didik di SMK dapat diamati melalui uji-t dan uji independent samples test. Melalui uji-t jika nilai thitung&gt;ttabel dengan tingkat signifikansi α = 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan media video dengan hasil belajar. Dan melalui uji independent samples test jika nilai sig. (2-tailed)&lt;0.05, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media video memiliki pengaruh signifikan terhadap hasil belajar. Peningkatan hasil belajar melalui penggunaan video sebagai media pembelajaran dapat dilihat dari perbandingan rata-rata skor. Selain itu, tingkat efektivitas video yang tinggi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Artikel ini menyimpulkan bahwa penggunaan media video pembelajaran memiliki pengaruh yang positif terhadap hasil belajar peserta didik di sekolah menengah kejuruan. Oleh karena itu, disarankan agar penerapan media video pembelajaran dalam konteks pendidikan terus ditingkatkan dan didukung dengan kebijakan yang mendukung serta pelatihan yang memadai bagi para pendidik. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil belajar peserta didik di sekolah menengah kejuruan.</p> <p>Kata Kunci : Hasil Belajar, Media Pembelajaran, Sekolah Menengah Kejuruan, Video Pembelajaran</p> 2023-09-04T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/36168 KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA KULIAH STRUKTUR BETON 2: TINJAUAN LITERATUR TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA 2023-09-04T23:58:15+07:00 Annisa Us Salamah annisaussalamah@gmail.com Tuti Iriani t_iriani@yahoo.com Anisah anisah_mt@unj.ac.id <p><em><strong>ABSTRAK</strong></em><br><em>The Learning Model is used to achieve certain learning objectives, involving learning methods and</em><br><em>strategies that can be applied to the teaching system in the classroom. Learning models can vary</em><br><em>depending on learning objectives, student characteristics, and learning materials. This study focuses</em><br><em>on two learning models that have been applied during the teaching and learning process. (1) The</em><br><em>Problem Based Learning (PBL) learning model is centered on student activity in solving problems</em><br><em>while the teacher is only a facilitator. (2) The conventional learning model is centered on active</em><br><em>teachers as a source of learning knowledge and students receive the knowledge provided by the</em><br><em>teacher. In this study, the literature review method was used to collect and analyze data from relevant</em><br><em>sources. The results of this study can provide in-depth insight into the differences between the</em><br><em>Problem Based Learning (PBL) learning model and conventional learning models in the cognitive</em><br><em>domain in student learning outcomes in the Concrete Structures 2 course and can show differences in</em><br><em>effective domains in using the Problem Based Learning (PBL) learning model and conventional</em><br><em>learning models in the Concrete Structures 2 course. Some of the variables observed in this literature</em><br><em>review include differences in student engagement, learning motivation, conceptual understanding,</em><br><em>problem-solving ability, and academic achievement. This research is an ex-post facto research. The</em><br><em>data is the result of student final tests in class using the Problem Based Learning (PBL) learning</em><br><em>model and conventional learning models. Through a comprehensive literature analysis, it is hoped</em><br><em>that the advantages and disadvantages of each learning model can be identified. It is hoped that the</em><br><em>results of this study can provide important information to educators and decision makers in the field</em><br><em>of education regarding the application of a more effective learning model in the Concrete Structures 2</em><br><em>course. The implications of this literature review can also encourage further research to deepen our</em><br><em>understanding of the different models learning in the Concrete Structures 2 course. The results of the</em><br><em>analysis can show that there are differences in learning outcomes between classes using the Problem</em><br><em>Based Learning (PBL) learning model and conventional learning models, the application of the</em><br><em>Problem Based Learning (PBL) learning model is better than conventional learning models.</em></p> <p><em>Keywords: problem based learning, conventional, learning outcomes.</em></p> <p><br><strong>ABSTRAK</strong><br>Model Pembelajaran digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaraan tertentu, melibatkan metode dan strategi pembelajaran yang dapat diterapkan pada sistem pengajaran di kelas. Model-<br>model pembelajaran dapat beragam tergantung pada tujuan pembelajaran, karakteristik mahasiswa, dan materi pembelajaram. Pada studi ini berfokus kepada dua model pembelajaran<br>yang sudah diterapkan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. (1) Model pembelajaran<br>Problem Based Learning (PBL) yang berpusat kepada keaktifan mahasiswa dalam memecahkan<br>masalah sedangkan pengajar hanya sebagai fasilitator. (2) Model pembelajaran konvensional yang berpusat kepada pengajar yang aktif sebagai sumber ilmu belajar dan mahasiswa menerima<br>ilmu yang diberikan oleh pengajar. Dalam studi ini, metode tinjauan literatur digunakan untuk<br>mengumpulkan dan menganalisis data dari sumber-sumber yang relevan. Hasil penelitian ini<br>dapat memberikan wawasan mendalam tentang perbedaan antara model pembelajaran Problem<br>Based Learning (PBL) dan model pembelajaran konvensional pada ranah kognitif dalam hasil<br>belajar mahasiswa pada mata kuliah Struktur Beton 2 dan dapat menunjukkan perbedaan ranah<br>efektif dalam menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan model<br>pembelajaran konvensional pada mata kuliah Struktur Beton 2. Beberapa variabel yang diamati<br>dalam tinjauan literatur ini termasuk perbedaan dalam keterlibatan mahasiswa, motivasi belajar,<br>pemahaman konsep, kemampuan pemecahan masalah, dan prestasi akademik. Penelitian ini<br>merupakan penelitian ex-post facto. Data tersebut merupakan hasil tes akhir mahasiswa di kelas<br>dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan model<br>pembelajaran konvensional. Melalui analisis literatur yang komprehensif, diharapkan dapat<br>diidentifikasi manfaat dan kelemahan dari masing-masing model pembelajaran. Diharapkan hasil<br>dari penelitian ini dapat memberikan informasi penting kepada para pendidik dan pengambil<br>keputusan di bidang pendidikan mengenai penerapan model pembelajaran yang lebih efektif<br>dalam mata kuliah Struktur Beton 2. Implikasi dari tinjauan literatur ini juga dapat mendorong<br>penelitian lebih lanjut untuk memperdalam pemahaman kita tentang perbedaan model<br>pembelajaran dalam mata kuliah Struktur Beton 2. Hasil analisis dapat menujukkan bahwa<br>terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem<br>Based Learning (PBL) dan model pembelajaran konvensional, penerapan model pembelajaran<br>Problem Based Learning (PBL) lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran<br>konvensional.</p> <p>Keywords: Hasil Belajar, Konvensional, Problem Based Learning (PBL)</p> 2023-09-03T11:30:07+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/36167 LITERATURE REVIEW: STUDI KOMPARATIF JOBSHEET UKUR TANAH DI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN DENGAN TEKNIK SIPIL 2023-09-05T00:40:21+07:00 Erlangga Wahyu Pratama ErlanggaWahyuPratama_1503619045@mhs.unj.ac.id Santoso Sri Handoyo santoso_handoyo@unj.ac.id Riyan Arthur arthur@unj.ac.id <div id="ts-body"> <div class="css-44 ts-pivot-container"> <div id="ContentContainer"> <div role="tabpanel" aria-labelledby="Pivot0-Tab0"> <div class="ts-lookup-pivot"> <div id="Lookup" class="ts-pivot-lookup-component"> <div class="ms-Grid ts-grid"> <div class="ms-Grid-row"> <div class="ts-textfield-container " lang="en"> <div class="ts-alignment-view-container"> <div id="ts-alignment-view-idtgt" class="ts-alignment-view ms-font-m ts-alignment-view-tgt ts-ltr-left-zero" tabindex="0" aria-hidden="false"> <div tabindex="-1" role="label"> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong><br><em>This study is intended to determine the difference between land measuring jobsheets in the Building </em><em>Engineering Education Study Program (PTB) and Civil Engineering Study Programs to be used as a basic </em><em>consideration for the development of soil measuring jobsheets in the PTB field. The basis used refers to </em><em>some similarities in the material studied in PTB and Civil Engineering as well as differences in output </em><em>profiles in PTB and Civil Engineering study programs. The method used in this study is a literature study </em><em>with a comparative approach sourced from various trusted journals / articles using the Google Scholar </em><em>database which is then used to compare two groups of PTB and Civil Engineering jobsheets, this </em><em>comparison is carried out to find out the similarities and / or differences that exist. The results found that </em><em>in general jobsheets at PTB have similarities with jobsheets in the Civil Engineering study program, in </em><em>aspects of jobsheet identity, practicum objectives, theoretical basis, tools and materials, work steps, work</em><br><em>drawings, Occupational Health and Environmental Safety (K3L), and data processing tables. Meanwhile, </em><em>the difference lies in the aspect of evaluating the results of measurement work. The evaluation aspect of the </em><em>results of measurement work in the PTB jobsheet emphasizes psychomotor evaluation while Civil </em><em>Engineering is more of a general evaluation of the benefits of doing the practice in the construction world. </em><em>Evaluation on the jobsheet should ideally be able to measure the achievement of student competency skills </em><em>in completing the land measurement job, because the jobsheet is one of the assessment instruments. This </em><em>difference is because in PTB students are required to not only be able to practice how to do measurements, </em><em>but also be able to explain eloquently and structurally every step of the practical work. This is because the </em><em>output profile is different between PTB and Civil Engineering, where PTB is expected to become educators </em><em>in Vocational High Schools (SMK) while Civil Engineering is expected to become experts in the field of </em><em>construction. In addition, as an assessment instrument, jobsheets must also be able to measure the</em><em>achievement of student competence in practice because it contains performance assessment. With this, it </em><em>can be concluded that the development of a soil measurement jobsheet at PTB must contain an assessment </em><em>that is not only able to practice how to make measurements, but also able to explain the steps of work in </em><em>accordance with the output profile to be achieved. This is what makes the PTB soil measuring jobsheet has </em><em>its own characteristics.</em></p> <p><em>Keywords: Literature Review, Comparative Studies, Land Measuring Jobsheet, Building Engineering </em><em>Education, Civil Engineeri</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong><br>Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui perbedaan antara jobsheet ukur tanah pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan (PTB) dengan Program Studi Teknik Sipil untuk dijadikan pertimbangan dasar pengembangan jobsheet ukur tanah pada bidang PTB. Dasar yang digunakan, mengacu pada beberapa kesamaan materi yang dipelajari di PTB dan Teknik Sipil serta perbedaan profil luaran pada prodi PTB dan Teknik Sipil. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dengan pendekatan komparatif bersumber dari berbagai jurnal/artikel terpercaya menggunakan database Google Scholar yang kemudian digunakan untuk membandingkan dua kelompok jobsheet PTB dan Teknik Sipil, perbandingan ini dilakukan guna mengetahui persamaan-persamaan dan/atau perbedaan-perbedaan yang ada. Hasilnya didapatkan bahwa secara umum jobsheet di PTB memiliki kesamaan dengan jobsheet pada prodi Teknik Sipil, pada aspek identitas jobsheet, tujuan praktikum, dasar teori, alat dan bahan, langkah kerja, gambar kerja, Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L), dan tabel pengolahan data. Sementara untuk perbedaan terletak di aspek evaluasi hasil pekerjaan pengukuran. Aspek evaluasi hasil pekerjaan pengukuran di jobsheet PTB menekankan evaluasi psikomotorik sedangkan Teknik Sipil lebih kepada evaluasi umum tentang manfaat dilakukannya praktik tersebut pada dunia konstruksi. Evaluasi pada jobsheet idealnya mampu untuk mengukur ketercapaian keterampilan kompetensi mahasiswa dalam menyelesaikan job ukur tanah, karena jobsheet termasuk salah satu instrumen penilaian. Perbedaan ini dikarenakan di PTB mahasiswa dituntut untuk tidak hanya bisa mempraktikkan cara melakukan pengukuran, tapi juga dapat menjelaskan secara fasih dan terstruktur setiap langkah pengerjaan praktiknya. Hal ini dikarenakan profil luarannya berbeda antara PTB dengan Teknik Sipil, dimana PTB diharapkan dapat menjadi pendidik di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sementara Teknik Sipil diharapkan untuk menjadi tenaga ahli di bidang konstruksi. Selain itu, sebagai instrumen penilaian kerja jobsheet juga harus mampu mengukur capaian kompetensi siswa dalam praktik karena di dalamnya termuat performance assessment. Dengan ini dapat disimpulkan pengembangan jobsheet ukur tanah di PTB harus memuat penilaian yang tidak hanya mampu mempraktikkan bagaimana cara melakukan pengukuran, tetapi juga mampu menjelaskan langkah-langkah pengerjaannya yang sesuai dengan profil luaran yang ingin dicapai. Hal inilah yang menjadikan jobsheet ukur tanah PTB memiliki karakteristiknya sendiri.</p> <p>Kata Kunci : Literature Review, Studi Komparatif, Jobsheet Ukur Tanah, Pendidikan Teknik Bangunan,<br>Teknik Sipil</p> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> 2023-09-05T00:39:51+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/36164 PENGEMBANGAN VIDEO TUTORIAL SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN MANDIRI PADA MATA KULIAH TEORI DAN PRAKTIK PLUMBING 2023-09-05T00:49:41+07:00 Aulia Audi Andita luck.audi@live.com R. Eka Murtinugraha r_ekomn@unj.ac.id Tuti Iriani t_iriani@yahoo.com <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong><br><em>Students in this digital era have easier access to various learning resources outside the classroom, </em><em>including through videos on online platforms such as YouTube, as well as online learning platforms like </em><em>Ruangguru and Zenius. This research aims to analyze the needs of students for the development of </em><em>instructional media in the theory and practice of plumbing courses at the State University of Jakarta's </em><em>Building Engineering Education program. The needs analysis is conducted using the Lee and Owens </em><em>Model, specifically the assessment/analysis phase. Data collection is done by distributing qualitative </em><em>questionnaires to students who have completed the theory and practice of plumbing course. Based on the </em><em>conducted needs analysis, 23.8% of the students stated that the existing media does not facilitate their </em><em>understanding of the given materials, and 66.6% mentioned that the presented media lacks attention- </em><em>grabbing elements. Furthermore, 95.2% chose to have media updates, and 100% of the students stated that </em><em>the uploaded instructional media on the YouTube channel can facilitate their self-study.</em></p> <p><em>Keywords: Instructional Video, Needs Analysis, Theory and Practice of Plumbing</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong><br>Mahasiswa di era digital ini memiliki akses yang lebih mudah terhadap berbagai sumber belajar di luar ruang kelas, termasuk melalui video pada platfrom online seperti youtube maupun platform pembelajaran online seperti Ruangguru dan Zenius. Salah satu bentuk dari video pembelajaran yang bisa diterapkan pada pendidikan tinggi adalah video tutorial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kebutuhan mahasiswa terhadap pengembangan media pembelajaran pada mata kuliah teori dan praktek plumbing di Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Jakarta. Analisa kebutuhan dilakukan dengan menggunakan survei kuesioner. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan survey kuesioner dengan jenis data kuantitatif kepada mahasiwa yang telah menyelesaikan mata kuliah teori dan praktek plumbing. Berdasarkan hasil analisa kebutuhan yang telah dilakukan, sebesar 23,8% mahasiswa menyatakan bahwa media yang ada tidak memudahkan mereka untuk memahami materi yang diberikan dan 66,6% mengatakan media yang disajikan kurang menarik perhatian mereka. Kemudian sebesar 95,2% memilih untuk mengadakan pembaruan media dan 100% mahasiswa menyatakan media pembelajaran yang diunggah pada kanal Youtube dapat mempermudah mereka untuk belajar mandiri.</p> <p><br>Kata Kunci : Analisa Kebutuhan, Teori dan Praktek Plumbing, Video Pembelajaran</p> 2023-09-05T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/36058 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ALAT PERAGA REAKSI PERLETAKAN SEDERHANA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK (STUDI KASUS SMKN 26 JAKARTA) 2023-09-05T08:34:52+07:00 Nabih Naufal Mahir nabihnaufalmahir75@gmail.com Anisah anisah_mt@unj.ac.id Tuti Iriani t_iriani@yahoo.com <p><em>ABSTRACT</em></p> <p><em>This research aims to develop a learning media in the form of a simple beam reaction demonstration tool for the subject of Engineering Mechanics in vocational high school. Engineering Mechanics is a fundamental subject in the Building Construction, Sanitation, and Maintenance program. The research method used in this study is the ADDIE development research model. The ADDIE model consists of five stages: Analyze, Design, Development, Implementation, and Evaluation. The developed demonstration tool design consists of a box with two hanging scales attached to a movable railing according to the distance. The scales are used to hang a beam with a load at a specific point, thereby displaying the equilibrium value of the load assumed as the result of the placement reaction force. Based on the limited trial conducted in class XI KGSP 1 at SMKN 26 Jakarta, there was an increase in students' learning outcomes by 44, and the assessment of demonstration tool by the students reached 89% with the category "excellent".</em></p> <p><em>Keywords: Demonstration Tool, Engineering Mechanics, Placement Reaction, Research and Development</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>ABSTRAK</p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berupa alat peraga reaksi perletakan sederhana pada mata pelajaran Mekanika Teknik di SMK. Mekanika Teknik merupakan mata Pelajaran dasar di program keahlian Konstruksi Gedung, Sanitasi, dan Perawatan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model ADDIE. Terdapat lima tahapan dalam model penelitian ADDIE, yaitu Analyze, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Desain alat peraga yang dikembangkan berupa kotak dengan dua buah timbangan gantung yang dipasangkan pada sebuah railing yang dapat dipindahkan menyesuaikan dengan jaraknya. Timbangan tersebut digantungkan balok yang diberi beban pada titik tertentu,sehingga dapat menampilkan angka kesetimbangan dari beban tersebut yang diasumsikan sebagai hasil reaksi perletakan searah gaya normal. Berdasarkan hasil uji coba terbatas yang dilakukan di kelas XI KGSP 1 SMKN 26 Jakarta, terjadi pengingkatan hasil belajar peserta didik sebesar 44 dan hasil penilaian alat peraga oleh peserta didik sebesar 89% dengan kategori sangat baik.</p> <p>Keywords: Alat Peraga, Mekanika Teknik, Penelitian Pengembangan, Reaksi Perletakan</p> 2023-09-05T08:34:35+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/35908 ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH ILMU UKUR TANAH I PADA BERBASIS E-MODUL PADA PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2023-09-05T00:50:55+07:00 Raka Haikal RakaHaikal_1503619060@mhs.unj.ac.id Santoso Sri Handoyo santoso_handoyo@unj.ac.id R Eka Murtinugraha r_ekomn@unj.ac.id <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong><br><em>The purpose of this study was to analyze the needs related to the development of E-module-based</em><br><em>teaching materials for the land measurement science I course of the Building Engineering Education</em><br><em>Study Program at the State University of Jakarta. This research uses a quantitative descriptive method.</em><br><em>The research data were obtained from the results of filling out a questionnaire by 30 students who had</em><br><em>taken the land measurement science I course. Based on the results of the needs analysis, there are several</em><br><em>problems in the learning process, namely 1) students experience problems in understanding the material</em><br><em>with teaching materials provided by lecturers, 2) lecturer explanations are not sufficient to understand</em><br><em>the material and 3) students need the development of E-module-based teaching materials to help</em><br><em>understand the material. Thus it can be concluded that it is necessary to develop E-module-based</em><br><em>teaching materials in the land measurement science I course.</em><br><em>Keywords: Need Analysis, Teaching Material, E-Modul, Land Measurement Science</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong><br>Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis kebutuhan terkait pengembangan bahan ajar berbasis<br>E-modul mata kuliah ilmu ukur tanah I Prodi Pendidikan Teknik bangunan Universitas Negeri Jakarta.<br>Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kuantitatif. Data penelitian diperoleh dari hasil pengisian<br>kuisioner oleh 30 mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah ilmu ukur tanah I. Berdasarkan hasil<br>analisa kebutuhan terdapat beberapa masalah pada proses pembelajaran yaitu 1) mahasiswa mengalami<br>kendala dalam memahami materi dengan bahan ajar yang disediakan dosen, 2) penjelasan dosen belum cukup untuk memahami materi dan 3) mahasiswa memerlukan pengembangan bahan ajar berbasis E-<br>modul untuk membantu memahami materi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perlu.</p> <p>Keywords : Analisis Kebutuhan, Bahan Ajar, E-modul, Ilmu Ukur Tanah</p> 2023-09-03T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/36043 KAJIAN LITERATUR EFEKTIVAS PENGGUNAAN COMPETENCY BASED LEARNING TERHADAP KOMPETENSI SISWA VOKASIONAL 2023-10-23T10:57:23+07:00 Rafael Fernando rafaelfernandohyp@gmail.com <p><em> <span class="fontstyle0">ABSTRACT<br></span><span class="fontstyle1">This research aims to test the effectiveness of the Competency Based Learning approach to student<br>competence in vocational education in general. Vocational education plays an important role in<br>preparing students to enter the world of work with relevant skills. In the last few decades, the<br>competency-based learning approach has become a major focus in the development of the vocational<br>curriculum. This method is a learning approach that focuses on the scope of developing competencies<br>and skills that have urgency, especially vocational students who are aimed directly at being<br>professional workers. The research was conducted to find out to what extent the use of the Competency<br>Based Learning method can affect the improvement of vocational students' competencies. The<br>hypothesis in this study is that the competence and skills of students in learning can increase<br>significantly by going through the stages and the application made to the system and media used as<br>relevant elements related to the Competency Based Learning approach. Through the Competency<br>Based Learning approach, it is hoped that it can increase students' understanding of vocational<br>concepts and relevant skills according to the field of study they are taking because this approach can<br>direct students to develop their competencies and potential to the fullest in order to avoid mismatches<br>in graduate placement in the world of work. The scope of this research is: 1) Competency Based<br>Learning Implementation Plan 2) Competency Based Learning Implementation Steps 3) Scores<br>obtained. The materials and objects of this research are the learning systems and modules used. The<br>subjects of this research are: 1) Learning activities 2) Students or students 3) Teachers or Lecturers.<br>The research was carried out using qualitative research with the Literature Study method with the type<br>of literature study. As for collecting the data sought using data collection techniques using a literature<br>study approach and internet searching. And techniques in analyzing data to correlate the data obtained<br>with the Narrative Analysis model. Where in analyzing the data in qualitative research is done before<br>and after the relevant data or information is found. As for analyzing the data, steps are included 1)<br>Transcription and documentation 2) Familiarization with data 3) Coding 4) Organization and<br>categorization 5) Analysis and interpretation 6) Presentation of results. Based on the research results,<br>the respondents showed that Competency Based Learning was classified as effective with a score of<br>57.95% of a total of 32 students. whereas in subsequent research on the application of Competency<br>Based Learning used in making the module, the validity value was obtained by material experts of 4.3<br>and media experts of 4.2 and a practicality result of 85% which was classified as effective from a<br>feasibility perspective. Then a value of 86% is obtained in general, which can be said to use this method<br>is classified as effective when implemented in vocational education. From the results of the study it can<br>be concluded that the Competency Based Learning method can improve the competence and skills of<br>vocational students.<br></span><span class="fontstyle0">Keywords: </span><span class="fontstyle1">Competency Based Learning, Student Competency, Vocational Education, World of Work</span> </em></p> <p><span class="fontstyle0">ABSTRAK<br></span><span class="fontstyle1">Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas mengenai pendekatan </span><span class="fontstyle3">Competency Based Learning<br></span><span class="fontstyle1">terhadap kompetensi siswa pada pendidikan vokasional secara umum. Pendidikan Vokasional berperan<br>penting dalam mempersiapkan Siswa untuk memasuki dunia kerja dengan keterampilan yang relevan.<br>Dalam beberapa dekade terakhir, pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi telah menjadi fokus<br>utama dalam pengembangan Kurikulum Vokasional. Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk<br>meningkatkan efektivitas pembelajaran dan mencapai hasil yang jelas dalam mengembangkan<br>kompetensi Siswa Vokasional. Metode ini merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang berfokus<br>pada lingkup pengembangan kompetensi dan keterampilan yang memiliki urgensi khususnya Siswa<br>vokasional yang ditujukan langsung sebagai tenaga kerja profesional. Penelitian dilakukan untuk<br>mengetahui sejauh mana penggunaan metode </span><span class="fontstyle3">Competency Based Learning </span><span class="fontstyle1">dapat berpengaruh terhadap<br>peningkatan kompetensi Siswa Vokasional. Hipotesis pada penelitian ini adalah kompetensi serta<br>keterampilan Siswa dalam pembelajaran dapat meningkat secara signifikan dengan melalui tahapan dan<br>penerapan yang dilakukan terhadap sistem maupun media yang digunakan sebagai elemen yang relevan<br>terkait pendekatan </span><span class="fontstyle3">Competency Based Learning</span><span class="fontstyle1">. Dengan melalui pendekatan </span><span class="fontstyle3">Competency Based<br>Learning </span><span class="fontstyle1">diharapkan dapat memberikan peningkatan pemahaman Siswa mengenai konsep Vokasional<br>dan keterampilan yang relevan sesuai bidang studi yang ditempuh karena pendekatan ini dapat<br>mengarahkan siswa dalam mengembangkan kompetensi dan potensi secara maksimal dalam rangka<br>menghindari ketidakcocokan penempatan lulusan dalam dunia kerja. Adapun ruang lingkup pada<br>penelitian ini adalah: 1) Rencana Implementasi </span><span class="fontstyle3">Competency Based Learning </span><span class="fontstyle1">2) Langkah-langkah<br>Implementasi </span><span class="fontstyle3">Competency Based Learning </span><span class="fontstyle1">3) Hasil perolehan nilai. Bahan dan objek penelitian ini<br>adalah sistem pembelajaran dan modul yang digunakan. Subjek penelitian ini adalah: 1) Kegiatan<br>pembelajaran 2) Siswa ataupun peserta didik 3) Guru ataupun Dosen. Penelitian dilaksanakan<br>menggunakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian Studi Pustaka berjenis studi literatur.<br>Adapun dalam mengumpulkan data yang dicari menggunakan Teknik pengumpulan data menggunakan<br>pendekatan studi literatur dan </span><span class="fontstyle3">Internet Searching</span><span class="fontstyle1">. Dan teknik dalam menganalisis data untuk<br>mengkorelasikan data yang diperoleh dengan model </span><span class="fontstyle3">Narrative Analysis</span><span class="fontstyle1">. Dimana dalam menganalisis<br>data pada penelitian kualitatif dilakukan sebelum dan sesudah data atau informasi yang relevan<br>ditemukan. Adapun dalam menganalisis data ini disertakan langkah 1) Transkripsi dan dokumentasi 2)<br>Familiarisasi dengan data 3) Pengkodean 4) Pengorganisasian dan kategoriasi 5) Analisis dan<br>interpretasi 6) Penyajian hasil. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh responden menunjukkan bahwa<br></span><span class="fontstyle3">Competency Based Learning </span><span class="fontstyle1">tergolog efektif dengan perolehan nilai sebesar 57,95% dari total<br>responden sebanyak 32 Siswa. sedangkan pada penelitian selanjutnya pada penerapan </span><span class="fontstyle3">Competency<br>Based Learning </span><span class="fontstyle1">yang digunakan dalam pembuatan modul diperoleh nilai validitas oleh ahli materi<br>sebesar 4,3 dan ahli media sebesar 4,2 serta hasil praktikalitas sebesar 85% yang tergolong efektif jika<br>dilihat dari segi kelayakan. Kemudian diperoleh nilai sebesar 86% secara umum, dimana dapat<br>dikatakan penggunaan metode ini tergolong efektif apabila dilaksanakan pada pendidikan Vokasional.<br>Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode </span><span class="fontstyle3">Competency Based Learning </span><span class="fontstyle1">dapat<br>meningkatkan kompetensi dan keterampilan siswa Vokasional.<br></span><span class="fontstyle0">Keywords: </span><span class="fontstyle3">Competency Based Learning</span><span class="fontstyle1">, Dunia Kerja, Kompetensi Siswa, Pendidikan Vokasional</span></p> 2023-10-23T10:57:19+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/35965 STUDI LITERATUR PENGGUNAAN PERANGKAT IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELING (BIM) DALAM PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI DI INDONESIA 2023-08-30T20:05:45+07:00 Siti Zhuhri Mauliddiana zhuhrimauliddiana@gmail.com Anisah anisah_mt@unj.ac.id Arris Maulana arrismaulana@unj.ac.id <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>Building Information Modeling (BIM) is one of the most influential technological innovations in the implementation of construction in Indonesia. However, the level of BIM implementation in Indonesia has not been maximized and tends to be low. This is influenced by serious problems related to BIM technology, especially BIM implementation devices. The research was conducted with the intention of exploring and exploring further related to the use of BIM implementation tools in the implementation of construction in Indonesia. Literature studies are used to collect information related to BIM implementation tools in construction implementation based on previous research. The results showed that BIM implementation tools in the implementation of construction in Indonesia consist of software and hardware equipped with an Intelligent System. Software that is widely used is Autodesk Revit, while the hardware that is widely used is Drone and Terrestrial Lasser Scanner (TLS) with Intelligent System. The use of these devices is more widely used to create 3D visualizations of buildings, facilitate documentation, and quantity take off.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: </em><em>Building Information Modeling (BIM), Construction, Device </em></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><em>Building Information Modeling</em> (BIM) menjadi salah satu inovasi teknologi yang sangat berpengaruh dalam penyelenggaraan konstruksi di Indonesia. Namun, tingkat implementasi BIM di Indonesia belum maksimal dan cenderung rendah. Hal tersebut dipengaruhi masalah serius terkait teknologi BIM, terutama perangkat implementasi BIM. Penelitian dilakukan dengan maksud mengekplorasi dan menggali lebih jauh terkait penggunaan perangkat implementasi BIM dalam penyelenggaraan kostruksi di Indonesia. Studi literatur digunakan untuk mengumpulkan informasi terkait perangkat implementasi BIM dalam penyelenggaraan konstruksi berdasarkan penelitian terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat implementasi BIM dalam penyelenggaraan konstruksi di Indonesia terdiri dari, perangkat lunak (<em>Software</em>) dan perangkat keras (<em>Hardware</em>) yang dilengkapi dengan <em>Intelligent System. Software</em> yang banyak digunakan adalah <em>Autodesk Revit</em>, sedangkan <em>hardware</em> yang banyak digunakan adalah Drone dan <em>Terestrial Lasser Scanner</em> (TLS) dengan <em>Intelligent System. </em>Penggunaan perangkat tersebut lebih banyak digunakan untuk membuat visualisasi bangunan secara 3D, mempermudah dokumentasi, dan perhitungan volume material (<em>Quantity Take Off</em>).</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata Kunci :</strong> <em>Building Information Modeling</em> (BIM), Perangkat, Konstruksi</p> 2023-08-30T18:29:36+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/35966 TINJAUAN MENDALAM TENTANG TEKNOLOGI BIM: KEUNGGULAN, TANTANGAN, DAN PELUANG DIMASA DEPAN 2023-09-04T14:58:00+07:00 Adellia Hasanah Putri adelliahasanahputri_1503618055@mhs.unj.ac.id Anisah anisah_mt@unj.ac.id Santoso Sri Handoyo santoso_handoyo@unj.ac.id <p>ABSTRACT<br>This study is a literature review that aims to explore the advantages, challenges, and future<br>opportunities related to Building Information Modelling (BIM) technology. The research adopts a<br>qualitative research method by conducting literature study and descriptive analysis. The<br>researcher gathered several relevant studies and analyzed the recent developments in the use of<br>BIM technology, outlining the advantages, identifying adoption challenges, and uncovering the<br>potential or future opportunities of BIM. The research findings indicate several important<br>advantages offered by BIM technology, including: (1) BIM enables more effective collaboration<br>among stakeholders in construction projects; (2) BIM provides better visualization capabilities,<br>allowing professionals to realistically visualize and analyze projects before physical<br>implementation; (3) BIM can optimize planning, reduce clashes, and accelerate the construction<br>process; (4) BIM can facilitate easy access to updated building data and support smarter<br>maintenance decisions. In addition, there are challenges that need to be overcome in using BIM<br>technology, such as: (1) The need for appropriate education and training to prepare the<br>construction workforce to master the use of BIM; (2) The need for good interoperability to ensure<br>smooth data sharing among various platforms; (3) The difficulty of widespread BIM adoption<br>across the construction industry, particularly for small projects and less-trained project owners.<br>Despite these challenges, there are promising opportunities for BIM technology in the future. One<br>significant opportunity is the development of new innovations in BIM utilization, such as<br>integration with artificial intelligence, virtual reality, or sensor technologies. Furthermore, BIM<br>can be applied in facility management to maximize building efficiency and performance throughout<br>the construction project lifecycle.<br>Keyword: Adoption, Advantages, BIM, Challenges, Technology.<br>ABSTRAK<br>Penelitian ini adalah tinjauan mendalam yang memiliki tujuan untuk menggali keunggulan,<br>tantangan, dan peluang yang terkait dengan teknologi Building Information Modelling<br>(BIM) dimasa depan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan<br>melakukan studi literatur dan analisis deskriptif. Peneliti mengumpulkan beberapa<br>penelitian relevan dan melakukan analisis perkembangan terkini dalam penggunaan<br>teknologi BIM, menguraikan keunggulan, mengidentifikasi tantangan adopsi, dan<br>mengungkap potensi atau peluang BIM dimasa depan. Hasil penelitian menunjukkan<br>beberapa keunggulan penting yang ditawarkan oleh teknologi BIM, diantaranya; (1) BIM<br>memungkinkan kolaborasi yang lebih efektif antara para pemangku kepentingan proyek<br>konstruksi; (2) BIM memberikan kemampuan visualisasi yang lebih baik, memungkinkan<br>para profesional untuk secara realistis memvisualisasikan dan menganalisis proyek<br>sebelum pelaksanaan fisiknya; (3) BIM dapat mengoptimalkan perencanaan, mengurangi<br>tumpang tindih, dan mempercepat proses pembangunan; (4) BIM dapat memfasilitasi akses<br>mudah ke data bangunan yang diperbarui dan mendukung keputusan pemeliharaan yang<br>lebih cerdas. Selain itu, tantangan yang perlu diatasi dalam menggunakan teknologi BIM, diantaranya; (1) Kebutuhan pendidikan dan pelatihan yang tepat untuk mempersiapkan<br>tenaga kerja dalam industri konstruksi agar dapat menguasai penggunaan BIM; (2) Perlu<br>adanya interoperabilitas yang baik agar data dapat berbagi dengan lancar di antara berbagai<br>platform; (3) Kesulitan dalam mengadopsi BIM secara menyeluruh di seluruh sektor<br>industri konstruksi, terutama untuk proyek-proyek kecil dan pemilik proyek yang kurang<br>terlatih. Meskipun tantangan tersebut ada, terdapat peluang yang menjanjikan di masa<br>depan untuk teknologi BIM. Salah satu peluang yang signifikan adalah pengembangan<br>inovasi baru dalam penggunaan BIM, seperti integrasi dengan kecerdasan buatan, realitas<br>virtual, atau teknologi sensor. Selanjutnya, BIM dapat diterapkan dalam manajemen<br>fasilitas untuk memaksimalkan efisiensi dan kinerja bangunan selama siklus proyek<br>konstruksi.<br>Kata Kunci: Adopsi, BIM, Keunggulan, Tantangan, Teknologi.</p> 2023-09-04T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/35967 PERSEPSI AKADEMISI TERHADAP MANFAAT DAN KENDALA PENERAPAN BUILDING INFORMATION MODELLING 2023-09-04T15:08:06+07:00 Anggi Jelita Sari anggijelitasari_1503618045@mhs.unj.ac.id Santoso Sri Handoyo santoso_handoyo@unj.ac.id Anisah anisah_mt@unj.ac.id <p><em>Building Information Modelling (BIM) has become a crucial technology in the modern construction industry. The perception of academics regarding the benefits and challenges of implementing BIM plays a crucial role in understanding the impact of this technology in the context of education and research. This article aims to conduct a review of academics' perceptions regarding the benefits and challenges of implementing Building Information Modelling. This study utilizes a literature review method to gather and analyze relevant research and scholarly articles discussing academics' perceptions of BIM. Data were collected from various sources, including academic journals, conferences, and books related to BIM implementation in the construction industry. The findings of this literature review reveal diverse perceptions among academics regarding the benefits and challenges of implementing BIM. In terms of benefits, many academics acknowledge that BIM can enhance collaboration among project stakeholders, improve efficiency and accuracy in planning and construction, and facilitate better decision-making. Furthermore, BIM is also seen as having the potential to increase productivity, reduce costs and risks, and enhance building maintenance and management. However, there are several challenges associated with the implementation of BIM. Some challenges identified by academics include technical complexity, lack of clear standards and guidelines, integration challenges with software and other equipment, as well as the significant initial investment required in terms of human resourc es, hardware, and software. This review provides valuable insights into academics' perceptions of the benefits and challenges of implementing BIM. The findings of this research can serve as a foundation for developing improved educational and training approaches to prepare the younger generation for the changes in the construction industry related to BIM. Additionally, this review also offers valuable information for practitioners and decision-makers to understand the academic perspective on this technology.</em><br><em>Keywords: Academics' perceptions, benefits, challenges, building information modelling,</em><br><em>literature review.</em><br>ABSTRAK<br>Building Information Modelling (BIM) telah menjadi salah satu teknologi yang penting dalam industri konstruksi modern. Persepsi akademikus atau akademisi terhadap manfaat dan kendala penerapan BIM memainkan peran krusial dalam memahami dampak teknologi ini dalam konteks pendidikan dan penelitian. Artikel ini bertujuan untuk melakukan tinjauan terhadap persepsi pelaku pengguna BIM pada akademisi terkait manfaat dan kendala penerapan Building Information Modelling. Studi ini menggunakan metode tinjauan literatur untuk mengumpulkan dan menganalisis penelitian dan artikel ilmiah yang relevan yang membahas persepsi akademisi terhadap BIM. Data dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk jurnal akademik, konferensi, dan buku yang berkaitan dengan implementasi BIM di industri konstruksi. Hasil tinjauan literatur ini mengungkapkan beragam persepsi akademisi terhadap manfaat dan kendala penerapan BIM. Dalam hal manfaat, banyak akademisi mengakui bahwa BIM dapat meningkatkan kolaborasi antara para pemangku kepentingan proyek, meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam perencanaan dan konstruksi, serta memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih baik. Selain itu, BIM juga dianggap memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya dan risiko, serta meningkatkan pemeliharaan dan manajemen bangunan. Namun, terdapat pula sejumlah kendala yang dihadapi dalam penerapan BIM. Beberapa kendala yang diidentifikasi oleh akademisi meliputi kompleksitas teknis, kurangnya standar dan pedoman yang jelas, tantangan dalam integrasi dengan perangkat lunak dan peralatan lainnya, serta kebutuhan akan investasi awal yang signifikan dalam hal sumber daya manusia, perangkat keras, dan perangkat lunak. Tinjauan ini memberikan wawasan yang berguna mengenai persepsi akademisi terhadap manfaat dan kendala penerapan BIM. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan untuk mengembangkan pendekatan pendidikan dan pelatihan yang lebih baik dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi perubahan industri konstruksi yang berkaitan dengan BIM. Selain itu, tinjauan ini juga memberikan informasi berharga bagi para praktisi dan pengambil keputusan untuk memahami perspektif akademisi terhadap teknologi ini.<br>Kata Kunci: Building Information Modelling, Kendala, Manfaat, Persepsi Akademisi, Tinjauan, Literatur.</p> 2023-09-04T15:07:48+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/36006 EVALUASI SALURAN DRAINASE PERKOTAAN (STUDI KASUS: JALAN BUNGUR BESAR RAYA, KELURAHAN GUNUNG SAHARI SELATAN, KECAMATAN KEMAYORAN, JAKARTA PUSAT) 2023-09-05T22:54:58+07:00 Maudi Amalia Putri maudiamaliaputri17@gmail.com Arris Maulana arrismaulana@unj.ac.id R. Eka Murtinugraha r_ekomn@unj.ac.id <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em><span style="font-weight: 400;">Urban drainage channels play an important role in dealing with urban surface airflow. However, the challenges faced by urban drainage canals are often complex and varied. This article aims to evaluate urban drainage channels through a case study conducted in Kemayoran District, Central Jakarta City. This research method involves the collection of field data, including topographical and hydrological surveys. Relevant secondary data is also obtained from available sources, such as drainage canal maps, rainfall data, and existing drainage canal capacity data. Evaluation is carried out by comparing the capacity of the existing drainage channels with the airflow discharge that occurs during significant flood periods. This condition is caused by various factors, including the increase in surface area that is too fast, lack of canal maintenance, and the presence of obstacles such as garbage and sedimentation in the canal. In addition, uncontrolled land use patterns also contribute to drainage problems in the area. This case study provides insight into the challenges faced by urban drainage channels in Kemayoran District. In order to overcome this problem, it is necessary to make efforts to repair and maintain drainage channels and increase channel efficiency. In conclusion, the evaluation of urban drainage channels through case studies in Kemayoran District, Central Jakarta, provides a better understanding of the problems and challenges faced in managing urban drainage channels.</span></em></p> <p><strong>Keywords</strong><span style="font-weight: 400;">: </span><em><span style="font-weight: 400;">urban drainage channels, evaluation,, Kemayoran</span></em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><span style="font-weight: 400;">Saluran drainase perkotaan memainkan peran penting dalam mengendalikan aliran air permukaan di kawasan perkotaan. Namun tantangan yang dihadapi oleh saluran drainase perkotaan sering kali kompleks dan bervariasi. Artikel ini bertujuan untuk evaluasi saluran drainase perkotaan melalui studi kasus yang dilakukan di Kecamatan Kemayoran, Kota Jakarta Pusat. Metode penelitian ini melibatkan pengumpulan data lapangan, termasuk survei topografi dan hidrologi. Data sekunder yang relevan juga diperoleh dari sumber yang tersedia, seperti peta saluran drainase, data curah hujan, dan data kapasitas saluran drainase yang ada. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kapasitas saluran drainase yang ada dengan debit aliran air yang terjadi selama periode banjir yang signifikan. Kondisi ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan luas permukaan yang terlalu cepat, kurangnya perawatan saluran, dan adanya hambatan seperti sampah dan sedimentasi di dalam saluran. Selain itu, pola tata guna lahan yang tidak terkendali juga berkontribusi terhadap masalah saluran drainase di daerah tersebut. Studi kasus ini memberikan wawasan tentang tantangan yang dihadapi oleh saluran drainase perkotaan di Kecamatan Kemayoran. Dalam rangka mengatasi masalah ini, perlu dilakukan upaya perbaikan dan perawatan saluran drainase dan meningkatkan efisiensi saluran. Kesimpulannya evaluasi saluran drainase perkotaan melalui studi kasus di Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, memberikan pemahaman yang lebih baik tentang masalah dan tantangan yang dihadapi dalam mengelola saluran drainase perkotaan.&nbsp;</span></p> <p><strong>Keywords:</strong><span style="font-weight: 400;"> Saluran drainase perkotaan, Evaluasi, Kemayoran</span></p> 2023-08-15T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/35986 STUDI LITERATUR PENGARUH PEMANFAATAN FLY ASH DAN VARIASI LIMBAH PLASTIK PET TERHADAP SIFAT KUAT TEKAN PAVING BLOCK 2023-09-05T08:49:59+07:00 Rafli Prasetyo jonikece942@gmail.com Anisah anisah_mt@unj.ac.id Rosmawita Saleh rosmawitasaleh@unj.ac.id <p>ABSTRACT</p> <p>Paving blocks are building materials that are widely used in road and yard construction. In an effort to reduce the use of conventional materials that have a negative impact on the environment, this research explores the use of fly ash and various PET plastic wastes as partial replacement materials in paving block production. This study aims to evaluate the effect of adding Fly Ash as a partial replacement for cement and variations of PET plastic waste as a replacement for fine aggregate in various proportions on the compressive strength of Paving Blocks. The material test method used is a material test practice which includes making a mixture of paving blocks with varying percentages of Fly Ash and PET plastic waste. In each variation, the resulting paving blocks will be tested for compressive strength using a compression testing machine. The results showed that the use of Fly Ash and PET plastic waste in paving block production had a significant impact on compressive strength. The addition of Fly Ash in an optimal proportion can significantly increase the compressive strength of paving blocks, while the addition of PET plastic waste in the right variation also contributes to an increase in compressive strength. In addition, the use of Fly Ash and PET plastic waste in paving blocks also provides environmental benefits by reducing the amount of waste disposed of in landfills. The results of this study can be used as a support for teaching materials in materials testing practice courses, providing a better understanding of the use of alternative materials in construction. The use of Fly Ash as a partial replacement for cement in paving blocks helps reduce the use of conventional materials and adds to the value of recycling Fly Ash as industrial waste. Meanwhile, the utilization of PET plastic waste in the production of paving blocks can help reduce the amount of plastic waste that eventually enters the environment. This research has important implications as a support for teaching materials in materials testing practice courses. Through an understanding of the effect of using Fly Ash and variations of PET plastic waste on the compressive strength of paving blocks, students can gain better knowledge about alternative materials that are sustainable and environmentally friendly in construction.</p> <p>Keywords: Paving Block, Fly Ash, PET</p> <p>&nbsp;</p> <p>ABSTRAK</p> <p>Paving Block adalah bahan bangunan yang banyak digunakan dalam konstruksi jalan dan pekarangan. Dalam upaya mengurangi penggunaan material konvensional yang berdampak negatif terhadap lingkungan, penelitian ini mengeksplorasi pemanfaatan Fly Ash dan variasi limbah plastik PET sebagai bahan pengganti sebagian dalam produksi Paving Block. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan Fly Ash sebagai penggantian sebagian semen dan variasi limbah plastik PET sebagai penggantian agregat halus dalam berbagai proporsi terhadap kuat tekan Paving Block. Metode yang digunakan adalah litetatur yang meliputi pembuatan campuran Paving Block dengan variasi persentase Fly Ash dan limbah plastic PET. Pada setiap variasi, Paving Block yang dihasilkan akan diuji kuat tekan menggunakan mesin uji tekan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Fly Ash dan limbah plastik PET dalam produksi Paving Block memberikan dampak yang signifikan terhadap kuat tekan. Penambahan Fly Ash dalam proporsi yang optimal mampu meningkatkan kuat tekan Paving Block secara signifikan, sementara penambahan limbah plastik PET dalam variasi yang tepat juga berkontribusi pada peningkatan kuat tekan. Selain itu, penggunaan Fly Ash dan limbah plastik PET dalam Paving Block juga memberikan manfaat lingkungan dengan mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pendukung bahan ajar dalam mata kuliah praktik uji bahan, memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pemanfaatan bahan alternatif dalam konstruksi. Penggunaan Fly Ash sebagai pengganti sebagian semen dalam Paving Block membantu mengurangi penggunaan material konvensional dan menambah nilai daur ulang Fly Ash sebagai limbah industri. Sementara itu, pemanfaatan limbah plastiK PET dalam produksi Paving Block dapat membantu mengurangi jumlah limbah plastik yang akhirnya masuk ke lingkungan. Penelitian ini memiliki implikasi penting sebagai pendukung bahan ajar dalam mata kuliah praktik uji bahan. Melalui pemahaman tentang pengaruh pemanfaatan Fly Ash dan variasi limbah plastik PET terhadap sifat kuat tekan Paving Block, mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan yang lebih baik tentang bahan alternatif yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dalam konstruksi.</p> <p>Kata Kunci: Paving Block, Fly Ash, PET</p> 2023-09-04T15:59:16+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/36017 KAJIAN LITERATUR : KOMPETENSI QUANTITY SURVEYOR DALAM BIDANG KONSTRUKSI UNTUK PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION DI ERA GLOBALISASI 2023-09-04T20:39:10+07:00 Nur Afifah nurafifah_1503619078@mhs.unj.ac.id R. Eka Murtinugraha r_ekomn@unj.ac.id Lenggogeni lenggogeni@unj.ac.id <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong><br><em>The process of globalization is currently growing. The development of the era of globalization causes every</em><br><em>country to compete to carry out development. Continuous development which is supported by the implementation of construction projects every year causes an increase in the resulting construction waste. </em><em>This case can be minimized by carrying out green construction or sustainable construction. Unfortunately, </em><em>Indonesia still lacks a competent workforce in sustainable construction, one of which is the Quantity </em><em>Surveyor (QS). For this reason, it is necessary to produce QS who have the competence or ability in </em><em>accordance with the application of green construction. This study aims to understand the competencies that </em><em>must be possessed by QS in sustainable construction projects. This study was conducted using a descriptive </em><em>qualitative approach through a literature review of journals. The results of the study show that there are 7 </em><em>competency indicators in terms of knowledge, skills and attitudes that must be possessed by QS. The results </em><em>of this study can be used as a basis for developing appropriate education and training programs for QS</em><br><em>candidates as well as improving QS practices in the sustainable construction industry in Indonesia.</em><br><em>Keywords: Competency, Globalization, Green Construction, Quantity Survey</em>or.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong><br>Proses perkembangan globalisasi saat ini semakin pesat. Berkembangnya era globalisasi menyebabkan setiap negara bersaing untuk melakukan pembangunan. Pembangunan terus-menerus yang disokong oleh pelaksanaan proyek konstruksi tiap tahunnya menyebabkan meningkatnya hasil limbah konstruksi yang<br>dihasilkan. Hal ini dapat diminimalisir dengan melakukan proyek konstruksi berbasis green construction. sayangnya, di Indonesia masih minim tenaga kerja yang kompeten dalan pembangunan berkelanjutan salah<br>satunya Quantity Surveyor (QS). Untuk itu diperlukan untuk menghasilkan QS yang memiliki kompetensi atau kemampuan yang sesuai dengan penerapan green construction. Penelitian ini bertujuan untuk memahami kompetensi yang harus dimiliki oleh QS dalam proyek konstruksi berkelanjutan. Studi ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui literature review jurnal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 indikator kompetensi baik dari segi pengetahuan, keterampilan maupun sikap yang wajib dimiliki QS. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan program pendidikan dan pelatihan yang sesuai bagi calon QS serta perbaikan praktik QS dalam industri konstruksi berkelanjutan di Indonesia.<br>Kata Kunci : Globalisasi, Kompetensi, Konstruksi Berkelanjutan, Surveyor Kuantitas.</p> 2023-09-04T20:38:15+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/36018 KAJIAN LITERATUR KARAKTERISTIK BETON DALAM HAL ENERGI FRAKTUR 2023-09-04T21:54:27+07:00 Farhan Septianto farhanseptiant015@gmail.com Anisah anisah_mt@unj.aci.id Daryati daryati@ft.unj.ac.id <p><em><strong>ABSTRACT</strong></em><br><em>Concrete is one of the most commonly used construction materials worldwide. The use of concrete-type</em><br><em>materials in the world of construction is because concrete has advantages when compared to other types</em><br><em>of materials. Concrete has the advantages of having good compressive strength, corrosion resistance, fire</em><br><em>resistance, easy to shape, does not require special treatment, the materials used are easily obtained from</em><br><em>the natural surroundings, relatively cheap and more durable than other types of materials. The strength</em><br><em>and durability of concrete is very important in ensuring a building structure can last for a long time. One</em><br><em>important parameter in understanding the strength of concrete is fracture energy, which describes the</em><br><em>capacity of concrete to absorb energy before structural failure occurs. In the context of concrete, fracture</em><br><em>energy describes the ability of concrete to withstand applied loads and resist any potential cracking or</em><br><em>damage. This study aims to conduct a literature review regarding the characteristics of concrete in terms</em><br><em>of fracture energy. Various previous studies have been conducted to identify the factors that affect the</em><br><em>fracture energy of concrete. In this abstract, we collect and summarize the main findings of the research.</em><br><em>Research shows that several factors influence the fracture energy in concrete, including the water-cement</em><br><em>ratio, the maximum aggregate size. The results of this literature review can be used as a basis for the</em><br><em>development of more efficient and robust concrete design techniques in the construction process, as well</em><br><em>as a better understanding of concrete behavior during or before structural failure.</em></p> <p><br><em>Keywords: Concrete, characteristics, fracture energy.</em></p> <p><br><strong>ABSTRAK</strong><br>Beton adalah salah satu bahan konstruksi yang paling umum digunakan di seluruh dunia. Penggunaan bahan<br>jenis beton di dalam dunia konstruksi dikarenakan beton memiliki kelebihan jika dibandingkan jenis bahan<br>lainnya. Beton memiliki kelebihan yaitu memiliki kekuatan tekan yang baik, tahan terhadap karat, tahan terhadap api, mudah dibentuk, tidak memerlukan perawatan khusus, bahan yang digunakan mudah didapat<br>dari alam sekitar, relative murah dan lebih awet dibandingkan jenis bahan lainnya. Kekuatan dan ketahanan<br>beton sangat penting dalam memastikan struktur bangunan dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.<br>Salah satu parameter penting dalam memahami kekuatan beton adalah energi fraktur, yang menggambarkan<br>kapasitas beton untuk menyerap energi sebelum terjadi kegagalan struktural. Dalam konteks beton, energi<br>fraktur menggambarkan kemampuan beton untuk menahan beban yang diterapkan dan menahan retakan<br>atau kerusakan yang berpotensi terjadi. Studi ini bertujuan untuk melakukan kajian literatur mengenai karakteristik beton dalam hal energi fraktur. Berbagai penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi energi fraktur beton. Dalam abstrak ini, kami mengumpulkan dan meringkas temuan-temuan utama dari penelitian tersebut. Penelitian menunjukkan<br>bahwa beberapa faktor yang berpengaruh terhadap energi fraktur pada beton antara lain rasio air-semen,<br>ukuran maksimum agregat. Hasil kajian literatur ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan<br>teknik desain beton yang lebih efisien dan kuat dalam proses konstruksi, serta memahami secara lebih baik<br>perilaku beton saat terjadi atau sebelum kegagalan struktural.</p> <p><br>Kata Kunci: Beton, karakteristik, energi fraktur.</p> 2023-09-04T21:54:20+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/36020 TINJAUAN LITERATUR: STUDI TENTANG ENERGI FRAKTUR PADA BETON STRUKTURAL MUTU RENDAH DENGAN PENDEKATAN METODE THREE-POINT BENDING TEST 2023-09-05T08:54:14+07:00 Faris Agung Nur Wibowo FarisAgungNurWibowo_5415160473@mhs.unj.ac.id Anisah anisah_mt@unj.ac.id Rosmawita Saleh rosmawitasaleh@unj.ac.id <p><em>ABSTRACT</em></p> <p><em>This study aims to conduct a literature study on fracture energy in low strength structural concrete using the Three-Point Bending Test method approach. Low strength structural concrete is often used in a variety of construction applications, particularly where high structural strength is not a key requirement. However, a deeper understanding of the fracture behavior of low-strength structural concrete is essential to ensurethe long-term reliability and performance of structures built with this material. The Three-Point Bending Test method was used as an experimental approach in this study to analyze the fracture energy of low strength structural concrete. Concrete samples with different composition and strength variations are prepared and placed in suitable testing machines. The Three-Point Bending Test is carried out by applying a load gradually to the concrete sample until cracking occurs. During the test, load range data is taken for further analysis. The results showed that the fracture energy of low strength structural concrete was influenced by several main factors. First, the quality of the concrete has a significant effect on the resulting fracture energy. The higher the quality of the concrete, the higher the fracture energy that can be achieved. The second factor is the composition of the concrete, including the water-cement ratio. A low water-cement ratio can increase the fracture energy of low strength structural concrete. In addition, the influence of aggregate size is also important in the fracture energy characteristics of low strength structural concrete. Aggregates with larger sizes tend to produce higher fracture energy. This can be attributed to the effect of the larger concrete plasticizing zone around the cracks caused by the larger aggregate. In conclusion, the Three-Point Bending Test method can be used effectively to study the fracture energy of low strength structural concrete. A better understanding of these fracture energy characteristics can assist in designing optimal concrete mixes for non-critical structural construction applications. It is important to consider factors such as concrete grade, mix composition, and aggregate size to increase the fracture energy and overall performance of low strength structural concrete.</em></p> <p><em>Keywords: fracture energy, low strength structural concrete, Three-Point Bending Test.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>ABSTRAK</p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi literatur tentang energi fraktur pada beton struktural mutu rendah dengan menggunakan pendekatan metode Three-Point Bending Test. Beton struktural berkekuatan rendah sering digunakan dalam berbagai aplikasi konstruksi, khususnya di mana kekuatan struktural tinggi bukan persyaratan utama. Namun, pemahaman yang lebih dalam tentang perilaku fraktur beton structural berkekuatan rendah sangat penting untuk memastikan keandalan dan kinerja struktur jangka panjang yang dibangun dengan bahan ini. Metode Three-Point Bending Test digunakan sebagai pendekatan eksperimental dalam penelitian ini untuk menganalisis energi fraktur beton struktural mutu rendah. Sampel beton dengan variasi komposisi dan kekuatan yang berbeda disiapkan dan ditempatkan di mesin uji yang sesuai. Three-Point Bending Test dilakukan dengan menerapkan beban secara bertahap pada sampel beton hingga terjadi retak. Selama pengujian, data rentang beban diambil untuk analisis lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa energi fraktur beton struktural mutu rendah dipengaruhi oleh beberapa faktor utama. Pertama, mutu beton berpengaruh signifikan terhadap energi fraktur yang dihasilkan. Semakin tinggi mutu beton, semakin tinggi energi fraktur yang dapat dicapai. Faktor kedua adalah komposisi beton, termasuk rasio air-semen. Rasio air-semen yang rendah dapat meningkatkan energi fraktur beton struktural kekuatan rendah. Selain itu, pengaruh ukuran agregat juga penting dalam karakteristik energi fraktur beton struktural mutu rendah. Agregat dengan ukuran yang lebih besar cenderung menghasilkan energi perpatahan yang lebih tinggi. Hal ini dapat dikaitkan dengan efek zona plastisisasi beton yang lebih besar di sekitar retakan yang disebabkan oleh agregat yang lebih besar. Kesimpulannya, metode Three-Point Bending Test dapat digunakan secara efektif untuk mempelajari energi fraktur beton struktural mutu rendah. Pemahaman yang lebih baik tentang karakteristik energi fraktur ini dapat membantu dalam merancang campuran beton yang optimal untuk aplikasi konstruksi structural yang tidak kritis. Penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti mutu beton, komposisi campuran, dan ukuran agregat untuk meningkatkan energi fraktur dan kinerja keseluruhan dari beton struktur berkekuatan rendah.</p> <p>Kata Kunci: beton struktural mutu rendah, energi fraktur, Three-Point Bending Test.</p> 2023-09-05T08:52:50+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/36101 STUDI LITERATUR: FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ENERGI FRAKTUR PADA BETON DENGAN METODE THREE-POINT BENDING TEST (TPBT) 2023-09-05T13:08:53+07:00 Deko Iris Anggela irisanggela24@gmail.com <p><em>ABSTRACT</em></p> <p><em>Fracture energy is one of the parameters used to evaluate the strength and resistance of concrete structures to fracture loads. The Three-Point Bending Test (TPBT) method is often used to measure the fracture energy of concrete. However, there are several factors that can affect the fracture energy of concrete. This article aims to analyze the factors that affect the fracture energy of concrete using the TPBT method. The research was conducted by collecting experimental data from a number of concrete specimens made and tested by TPBT. The factors analyzed include cement water ratio, maximum aggregate and temperature. The results showed that the water-cement ratio plays an important role in determining the fracture energy. The lower the water-cement ratio, the higher the fracture energy that can be achieved. In addition, the maximum aggregate also affects the fracture energy of concrete by increasing the maximum aggregate size, the fracture energy will increase. While the fracture energy will decrease in specimens subjected to high temperatures. A better understanding of the factors affecting the fracture energy of concrete can help engineers and structural designers in improving the quality and strength of concrete</em></p> <p><em>Keywords: Structural concrete, Fracture energy, Three-Point Bending Test</em></p> <p>ABSTRAK</p> <p>Energi fraktur adalah salah satu parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan dan ketahanan struktur beton terhadap beban patah atau retak. Metode Three-Point Bending Test (TPBT) sering digunakan untuk mengukur energi fraktur beton. Namun, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi energi fraktur pada beton. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi energi fraktur pada beton dengan menggunakan metode TPBT. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data eksperimental dari sejumlah spesimen beton yang dibuat dan diuji dengan TPBT. Faktor-faktor yang dianalisis meliputi perbandingan air semen, agregat maksimum dan suhu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan air semen berperan penting dalam menentukan energi fraktur. Semakin rendah perbandingan air semen, semakin tinggi energi fraktur yang dapat dicapai. Selain itu, agregat maksimum juga berpengaruh pada energi fraktur beton dengan meningkatkan ukuran agregat maksimum, energi fraktur akan meningkat. Sedangkan energi fraktur akan menurun pada spesimen yang mengalami suhu tinggi. Pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi energi fraktur pada beton dapat membantu para insinyur dan perancang struktur dalam meningkatkan kualitas dan kekuatan beton.</p> <p>Kata Kunci: Beton struktural, Energi fraktur, Three-Point Bending Tes</p> 2023-09-05T13:08:52+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/36110 KAJIAN LITERATUR PENGARUH UKURAN AGREGAT MAKSIMUM PADA ENERGI FRAKTUR BETON NORMAL 2023-09-05T23:30:33+07:00 Nadya Zainul Umayah nadyaazu@gmail.com <p><em><strong>ABSTRACT</strong></em><br><em>The effect of maximum aggregate size on the fracture energy of normal concrete has been a subject of </em><em>considerable research in the field of civil engineering. The fracture energy of concrete is an important </em><em>parameter that reflects its toughness and ability to resist cracking. This abstract summarizes the </em><em>findings from various studies investigating the influence of maximum aggregate size on the fracture </em><em>energy of normal concrete. Several experimental studies have been conducted to examine the </em><em>relationship between maximum aggregate size and fracture energy. The results consistently indicate </em><em>that maximum aggregate size has a significant effect on the fracture energy of normal concrete.</em><br><em>Generally, as the maximum aggregate size increases, the fracture energy also increases. This can be </em><em>attributed to the interlocking effect of coarser aggregates, which enhances the resistance to crack </em><em>propagation and promotes energy dissipation during fracture. The increase in fracture energy with </em><em>larger maximum aggregate size can be explained by the improved load transfer and crack bridging </em><em>mechanisms. The larger aggregates provide better interlocking and interlocking between particles, </em><em>resulting in a more efficient stress transfer across cracks. This interlocking effect enhances the crack </em><em>resistance of normal concrete and allows for greater energy absorption before failure. It is worth</em><br><em>nothing that other factors such as aggregate shape, surface texture, and size can also influence the </em><em>fracture energy of concrete. However, the maximum aggregate size has been consistently identified as </em><em>a significant factor in determining the fracture energy of normal concrete. Understanding the </em><em>relationship between maximum aggregate size and fracture energy is essential for optimizing the design </em><em>and production of normal concrete structures. Proper selection of aggregate sizes can contribute to </em><em>enhancing the toughness, durability, and overall performance of concrete. The method used in this </em><em>research is the literature study method. After analyzing 10 earlier studies. The result show a great</em><br><em>influence of the maximum aggregate used in concrete mixtures should take into account the effect on </em><em>total fracture energy.</em><br><em>Keywords: maximum aggregate size, fracture energy, normal concrete</em></p> <p><br>ABSTRAK<br>Pengaruh ukuran agregat maksimum terhadap energi fraktur beton normal telah menjadi subjek penelitian yang cukup besar di bidang teknik sipil. Energi fraktur beton merupakan parameter penting yang mencerminkan ketangguhan dan kemampuan beton untuk menahan retak. Abstrak ini merangkum temuan dari berbagai penelitian yang menyelidiki pengaruh ukuran agregat maksimum terhadap energi fraktur beton normal. Beberapa penelitian eksperimental telah dilakukan untuk menguji hubungan antara ukuran agregat maksimum dan energi fraktur. Hasilnya secara konsisten menunjukkan bahwa ukuran agregat maksimum memiliki pengaruh yang signifikan terhadap energi fraktur beton normal. Umumnya, dengan bertambahnya ukuran agregat maksimum, maka energi fraktur juga meningkat. Hal ini dapat dikaitkan dengan efek lekatan dari agregat yang lebih kasar, yang meningkatkan ketahanan terhadap perambatan retak dan meningkatkan disipasi energi selama retak. Peningkatan energi fraktur dengan ukuran agregat maksimum yang lebih besar dapat dijelaskan dengan peningkatan transfer beban dan mekanisme penghubung retak. Agregat yang lebih besar memberikan ikatan dan lekatan yang lebih baik antar partikel, sehingga menghasilkan transfer tegangan yang lebih efisien pada retakan. Efek ini meningkatkan ketahanan retak pada beton normal dan memungkinkan penyerapan energi yang lebih besar sebelum terjadi kegagalan. Faktor lain seperti bentuk agregat, tekstur permukaan, dan ukuran juga dapat mempengaruhi energi fraktur beton. Namun, ukuran agregat maksimum secara konsisten telah diidentifikasi sebagai faktor yang signifikan dalam menentukan energi fraktur beton normal. Memahami hubungan antara ukuran agregat maksimum dan energi fraktur sangat penting untuk mengoptimalkan desain dan produksi struktur beton normal. Pemilihan ukuran agregat yang tepat dapat berkontribusi dalam meningkatkan ketangguhan, daya tahan, dan kinerja beton secara keseluruhan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi literatur. Setelah menganalisis 10 penelitian terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang besar dari agregat maksimum yang digunakan dalam campuran beton harus dapat mempengaruhi energi fraktur.</p> <p>Kata Kunci : Ukuran Agregat Maksimum, Energi Patah, Beton Normal</p> 2023-09-05T23:29:52+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/36125 KAJIAN LITERATUR PENGARUH JENIS AGREGAT TERHADAP ENERGI FRAKTUR BETON 2023-09-05T13:17:17+07:00 Vieri Agustian vieri008@gmail.com <p><em>ABSTRACT</em></p> <p><em>Concrete is a construction material that is widely used in the construction industry due to its strength and reliability. Fracture energy is a measure of concrete's resistance to the formation and expansion of cracks. This study is a literature review that aims to analyze the effect of the type of aggregate on the fracture energy of concrete. Fracture energy is an important parameter in evaluating the strength and resistance of concrete to mechanical loads. The type of aggregate used in the concrete mix can affect the mechanical properties and fracture behavior of the concrete. In this study, a search and analysis was carried out on various studies related to the influence of the type of aggregate on the fracture energy of concrete. The results of the analysis show that the type of aggregate has a significant effect on the fracture energy of concrete. Several factors can affect the effect of aggregate type, including aggregate size and shape, hardness, strength, and physical characteristics of the aggregate. Previous studies have shown that the use of coarse aggregate with high hardness tends to increase the fracture energy of concrete. This is attributed to the resistance of the coarse aggregate to deformation and collapse. Meanwhile, the size and shape of the aggregates also play a role in the distribution of stresses and cracks in the concrete, which in turn affect the fracture energy. In addition, the physical characteristics of aggregates such as porosity, humidity, and bonding ability with the cement matrix also affect the fracture energy of concrete. Aggregates that have high porosity or high water content tend to have low fracture energies because they can cause internal cracks in the concrete. In conclusion, this literature review confirms that the type of aggregate has a significant effect on the fracture energy of concrete. Therefore, the selection of the right aggregate in the concrete mixture needs to be carefully considered to achieve optimal structural performance. Follow-up studies and further experimental research are also recommended to deepen understanding of the effect of aggregate type on concrete fracture energy and to develop more precise methods to predict concrete fracture behavior based on aggregate characteristics. Correct application of concrete can increase structural durability and reliability, especially in applications requiring added strength and resistance to cracking.</em></p> <p><em>Keywords: Aggregate, Concrete, Energy, Fracture, Influence</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>ABSTRAK</p> <p>Beton adalah bahan konstruksi yang banyak digunakan dalam industri konstruksi karena kekuatan dan keandalannya. Energi fraktur merupakan ukuran resistansi beton terhadap pembentukan dan perluasan retakan. Kajian ini merupakan suatu tinjauan literatur yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh jenis agregat terhadap energi fraktur beton. Energi fraktur merupakan parameter penting dalam mengevaluasi kekuatan dan daya tahan beton terhadap beban mekanik. Jenis agregat yang digunakan dalam campuran beton dapat mempengaruhi sifat-sifat mekanik dan perilaku fraktur beton. Dalam kajian ini, dilakukan pencarian dan analisis terhadap berbagai penelitian terkait pengaruh jenis agregat terhadap energi fraktur beton. Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis agregat memiliki pengaruh signifikan terhadap energi fraktur beton. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengaruh jenis agregat antara lain ukuran dan bentuk agregat, kekerasan, kekuatan, dan karakteristik fisik agregat. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa penggunaan agregat kasar dengan kekerasan yang tinggi cenderung meningkatkan energi fraktur beton. Hal inidikaitkan dengan ketahanan agregat kasar terhadap deformasi dan keruntuhan. Sementara itu, ukuran dan bentuk agregat juga berperan dalam distribusi tegangan dan retakan dalam beton, pada gilirannya mempengaruhi energi fraktur. Selain itu, karakteristik fisik agregat seperti porositas, kelembapan, dan kemampuan ikat dengan matriks semen juga mempengaruhi energifraktur beton. Agregat yang memiliki porositas yang tinggi atau kandungan air yang tinggi cenderung memiliki energi fraktur yang rendah karena dapat menyebabkan retakan internal dalam beton. Dalam kesimpulan, kajian literatur ini menegaskan bahwa jenis agregat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap energi fraktur beton. Oleh karena itu, pemilihan agregat yang tepat dalam campuran beton perlu dipertimbangkan dengan cermat untuk mencapai kinerja struktural yang optimal. Studi lanjutan dan penelitian eksperimental lebih lanjut juga direkomendasikan untuk memperdalam pemahaman tentang pengaruh jenis agregat terhadap energi fraktur beton dan mengembangkan metode yang lebih presisi untuk memprediksi perilaku fraktur beton berdasarkan karakteristik agregat. Penerapan beton yang tepat dapat meningkatkan ketahanan dan keandalan struktural, terutama pada aplikasi yang membutuhkan kekuatan tambahan dan ketahanan terhadap retakan.</p> <p>Kata Kunci : Agregat, Beton, Energi, Fraktur, Pengaruh</p> 2023-09-05T13:16:52+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS) https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spkts/article/view/36170 STUDI LITERATUR: PENTINGNYA PENGENALAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DALAM PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN 2023-10-23T10:13:02+07:00 Muhammad Akhdan Alfaris Akhdan muhammadakhdanalfaris_1503621021@mhs.unj.ac.id <p><span class="fontstyle0">ABSTRACT<br></span><span class="fontstyle1">The main aim of introducing industrial work practices in building engineering education is to enable students to understand and apply the theoretical concepts they have learned in subjects such as construction engineering, project management and building design. By involving students in real projects, they can see how the concepts are applied in everyday practice and understand the challenges and processes involved in the construction industry. Industrial work readiness refers to a student's preparation and qualifications for entering the construction industry sector. It involves developing the knowledge, skills, and attitudes necessary to become a competent and productive workforce. The aim of internships is to enable students to apply the theoretical<br>knowledge they have learned in class into real contexts. The productive subjects of engineering education provide practical knowledge and skills related to the construction industry, and performance in vocational subjects reflects the extent to which students have mastered the material and skills the. In building engineering education, more attention needs to be paid to developing aspects of students' mental readiness. It is important to use appropriate performance measurement models in assessing students' work readiness. Industrial work practices should be an important component of building engineering education.<br></span><span class="fontstyle0">Keywords: </span><span class="fontstyle3">industry, industrial work practices, work, construction, education</span></p> <p><span class="fontstyle3"><br></span><span class="fontstyle4">ABSTRAK<br></span><span class="fontstyle1">Tujuan utama dari pengenalan praktik kerja industri dalam pendidikan teknik bangunan adalah untuk memungkinkan siswa agar dapat memahami dan menerapkan konsep-konsep teoritis yang telah mereka pelajari dalam mata pelajaran seperti teknik konstruksi, manajemen proyek, dan desain bangunan. Dengan melibatkan siswa dalam proyek-proyek nyata, mereka dapat melihat bagaimana konsep-konsep tersebut diaplikasikan dalam praktik sehari-hari dan memahami tantangan serta proses yang terlibat dalam industri konstruksi. Kesiapan kerja industri merujuk pada persiapan dan kualifikasi siswa dalam memasuki sektor industri konstruksi. Ini melibatkan pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menjadi tenaga kerja yang kompeten dan produktif. Tujuan prakerin adalah untuk memungkinkan siswa<br>mengaplikasikan pengetahuan teoritis yang telah mereka pelajari di kelas ke dalam konteks nyata Mata pelajaran produktif pendidikan teknik memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis yang berkaitan dengan industri konstruksi, dan kinerja dalam mata pelajaran kejuruan mencerminkan sejauh mana siswa telah menguasai materi dan keterampilan tersebut. Dalam pendidikan teknik bangunan, perlu diberikan perhatian yang lebih pada pengembangan aspek kesiapan mental siswa, penting untuk menggunakan model pengukuran kinerja yang tepat dalam menilai kesiapan kerja siswa. Praktik kerja industri harus menjadi komponen penting dalam pendidikan teknik bangunan.<br></span><span class="fontstyle4">Kata kunci: </span><span class="fontstyle1">industri, praktik kerja industri, kerja, konstruksi, pendidikan</span></p> 2023-10-23T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan dan Teknik Sipil (SPKTS)