Local Wisdom of the Banjar Society in a Collection of Stories of Satipis Apam Barabai By Ida Komalasari

  • Sri Normuliati Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya
  • Nida Urahmah Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Amuntai
Keywords: local wisdom, Banjar society, collection of stories

Abstract

The presence of a collection of stories in Banjar language and set in South Kalimantan provides an overview to the reader about the local wisdom of the people in South Kalimantan. One of them is a collection of stories about Satipis Apam Barabai by Ida Komalasari. This study aims to reveal the local wisdom of the Banjar people in the collection of Satipis Apam Barabai stories by Ida Komalasari. This research is included in qualitative research with descriptive method. The data collected in the form of words, phrases, sentences, dialogues of the figures, and paragraphs related to the local wisdom of the Banjar people. After the data is collected, the data will be analyzed. The results of the study describe the local wisdom of the Banjar community which is tangible and intangible. Local wisdom that is tangible can be seen from the use of tapih bahalai as a tool to put babies to sleep. Intangible local wisdom is found in the advice that is trusted by the community, including messages not to lie down when it is sunset, messages to read Surah Al-Waqiah after sunset prayers, and it is forbidden to talk about other people while in the cemetery.

 

Keywords: local wisdom, Banjar society, collection of stories

 

 

Abstrak

 

Kehadiran kumpulan kisah berbahasa Banjar dan berlatarkan tempat di Kalimantan Selatan memberikan gambaran kepada pembaca tentang kearifan lokal masyarakat di Kalimantan Selatan. Salah satunya adalah kumpulan cerita Satipis Apam Barabai Karya Ida Komalasari. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kearifan lokal masyarakat Banjar dalam kumpulan cerita Satipis Apam Barabai Karya Ida Komalasari. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data-data yang dikumpulkan berupa kata-kata, frasa, kalimat, dialog para tokoh dan paragraf yang berhubungan dengan kearifan lokal masyarakat Banjar. Setelah data terkumpul, data dianalisis. Hasil penelitian mendeskripsikan tentang kearifan lokal masyarakat Banjar yang berwujud nyata dan yang tidak berwujud. Kearifan lokal yang berwujud nyata terlihat dari penggunaan tapih bahalai sebagai salah satu alat untuk menidurkan bayi. Kearifan lokal yang tidak berwujud terdapat pada petuah yang dipercayai oleh masyarakat, di antaranya pesan untuk tidak rebahan ketika menjelang magrib, pesan untuk membaca surah Al-Waqiah setelah salat magrib, dan dilarang membicarakan orang lain saat berada di kuburan.

 

Kata kunci: kearifan lokal, masyarakat Banjar, kumpulan kisah

References

Effendi, R. (2011). Sastra Banjar Teori dan Interpretasi. Scripta Cendikia.

Emzir & Rohman, S. (2016). Teori dan Pengajaran Sastra. PT RajaGrafindo Persada.

Endraswara, S. (2008). Metode Penelitian Sastra. Media Pressindo.

Endraswara, S. (2013). Sosiologi Sastra Studi, Teori, dan Interpretasi. Penerbit OmbaK.

Huriyah. (2020). Kearifan Lokal Kota Seribu Sungai. Alra Media.

Ideham, S., D. (2007). Urang Banjar dan kebudayaannya. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dan Pustaka Banua.

Ismawati, E. (2013). Pengajaran Sastra. Penerbit Ombak.

Jarkasi & Hermawan, S. (eds). (2006). Sastra Banjar Kontekstual. IRCiSoD bekerja sama dengan FKIP UNLAM PRESS Banjarmasin dan Forum Kajian Budaya Banjar.

Komalasari, I. (2018). Satipis Apam Barabai. Artikata.

Nasukha, A. A. F. dkk. (2020). Moral Values in Short Stories Di Ujung Senja and its Implications for Learning Bahasa Indonesia in High School. AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4(1), 220–229. https://doi.org/220-229. https://doi.org/10.21009/AKSIS.040120

Ratna, N. K. (2011). Antropologi Sastra Peranan Unsur-Unsur Kebudayaan dalam proses Kreatif. Pustaka Pelajar.

Ratna, N. K. (2014). Peranan Karya Sastra, Seni, dan Budaya dalam Pendidikan Karakter. Pustaka Pelajar.

Septiaji, A & Nuraeni, Y. (2020). The Struggle of Woman in Novel Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar by Alberthiene Endah: Existensialist Feminism Studies. AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4(2), 432–442. https://doi.org/https://doi.org/10.21009/AKSIS.040217

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabet.

Zaman, N. dkk. (2020). Social Values in a Collection of Lukisan Kaligrafi by A. Mustofa Bisri and The Lessons Aplication at High School. ..AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4(2), 469–496. https://doi.org/https://doi.org/10.21009/AKSIS.040220

Published
2021-06-30