The Dynamics of the Codification of Indonesian Post-Publication Republic of Indonesia Government Regulation Number 57 Year 2014

Authors

  • Sudaryanto Sudaryanto Ilmu Pendidikan Bahasa, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
  • Pratomo Widodo Ilmu Pendidikan Bahasa, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.21009/AKSIS.040206

Keywords:

codification of language, Indonesian, PP Number 57 of 2014

Abstract

The issuance of Government Regulation of the Republic of Indonesia (PP) Number 57 of 2014 concerning Development, Development and Protection of Language and Literature, as well as Improvement of the Function of Indonesian Language has made the dynamics of the Indonesian codification even more current. Before the regulation was published, the Indonesian language codification conducted by the government was limited to publishing the Big Indonesian Dictionary IV (KBBI) IV, General Guidelines for the Formation of Terms (PUPI), and General Guidelines for Improved Indonesian Spelling (PUEYD). The research method used is descriptive qualitative method. The data collection methods and techniques used include the listening method, with the basic tapping techniques and the advanced, competent free listening (SBLC) techniques. Meanwhile, the data analysis methods and techniques used include the orthographic equivalent method, with the basic technique of determining the deciding element (PUP) and the advanced comparative relationship technique equalizing the subject matter (HBSP). The results showed that the codification of Indonesian language after the issuance of PP Number 57 Year 2014 included updating the KBBI, PUPI Workshops, and publishing a number of bilingual dictionaries (Indonesian-regional languages).

References

Assapari, M. M. (2014). Eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan perkembangannya di era globalisasi. Prasi, 9(18): 29—37. doi: http://dx.doi.org/10.23887/prasi.v9i18.8943.

Aziz, A. L. (2014). Penguatan identitas bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional dan bahasa persatuan jelang penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Jurnal Studi Sosial, 6(1): 14—20.

Kridalaksana, H. (2011). Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mahsun (2019). Metode Penelitian Bahasa: Tahapan, Strategi, Metode, dan Tekniknya Edisi Ketiga. Depok: Rajawali Pers.

Mulyana, A. T. (2018). Isu-isu kritis kebijakan bahasa dan pengajaran bahasa. Biormatika: Jurnal Ilmiah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 4(01): 1—7.

Rahayu, A. P. (2015). Menumbuhkan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam pendidikan dan pengajaran. Jurnal Paradigma, 2(1): 1—15.

Sartini, N. W. (2014). Revitalisasi bahasa Indonesia dalam konteks kebahasaan. Masyarakat, Kebudayaan, dan Politik, 27(4): 206—210. doi: http://dx.doi.org/10.20473/mkp.V27I42014.206-210.

Sihombing, R., Wisnaeni, F., & Saraswati, R. (2017). Indonesia Nomor 24 Tahun 209 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Studi penggunaan bahasa Indonesia di bangunan gedung fungsi usaha yang ada di Kota Semarang). Diponegoro Law Journal, 6(2): 1—10.

Sudaryanto, S., Soeparno, S., & Ferawati, L. (2019a). Politics of language in Indonesia: Study of history and langugae policy. Aksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(1): 129—139. doi: https://doi.org/10.21009/AKSIS.030113.

Sudaryanto, S., Lestari, A. T., & Anggita, F. D. (2019b). Pembinaan bahasa Indonesia: Bagaimana strateginya di era digital? Jurnalistrendi: Jurnal Linguistik, Sastra, dan Pendidikan, 4(1): 269—278.

Sudaryanto, S., Hermanto, H., & Gustiani, E. I. (2019c). Media sosial sebagai sarana pembinaan bahasa Indonesia di era digital. Kode: Jurnal Bahasa, 8(4): 61—74. doi: https://doi.org/10.24114/kjb.v8i4.16005.

Sudrama, K. & Yadnya, I. B. P. (2017). Dilema multilingualisme dan implikasinya terhadap perencanaan bahasa. Retorika: Jurnal Ilmu Bahasa, 1(1): 94—107. doi: https://doi.org/10.22225/jr.1.1.15.94-107.

Wijana, I. D. P. (2018). Pemertahanan dan pengembangan bahasa Indonesia. Widyaparwa, 46(1): 91—98. Doi: https://doi.org/10.26499/wdprw.v46i1.166.

Downloads

Published

2020-12-29