Perbandingan Unsur Penokohan dan Alur Dalam Dongeng “Aschenputtel” Karya Brüder Grimm dan Dongeng “Bawang Merah dan Bawang Putih” Kajian Sastra Bandingan

  • Azizah Hanoum Siregar
  • Seftiara Prestia Indriani Universitas Negeri Jakarta
  • Uryadi Uryadi Universitas Negeri Jakarta

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur penokohan dan alur di antara dongeng“Aschenputtel” karya Brüder Grimm dan dongeng “Bawang Merah dan Bawang Putih”. Penelitian inimerupakan kajian sastra bandingan dengan metode penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data padapenelitian ini ialah dongeng “Aschenputtel” yang berasal dari kumpulan dongeng klasik karya BrüderGrimm dan dongeng Nusantara yang berjudul “Bawang Merah dan Bawang Putih”. Data dalam penelitianini berupa rangkaian kalimat dalam situasi cerita, dialog, maupun monolog yang mengandung unsurpenokohan dan alur pada kedua dongeng tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 11 datapenokohan dalam dongeng “Aschenputtel” karya Brüder Grimm dan 13 data penokohan dalam dongeng“Bawang Merah dan Bawang Putih”. Sedangkan data pada alur menunjukkan sebanyak 7 data dalamdongeng “Aschenputtel” karya Brüder Grimm dan 8 data alur dalam dongeng “Bawang Merah danBawang Putih”. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat persamaan dan perbedaan dalam watak paratokoh dan situasi alur dalam kedua dongeng tersebut. Namun secara keseluruhan, dongeng “Bawang Merah dan Bawang Putih” memiliki lebih banyak data penokohan dan alur daripada dongeng “Aschenputtel” karya Brüder Grimm.

References

Culler, J. (2014). Literaturtheorie-Eine kurze Einführung. Philipp Reclam. Danandjaja, J. (1986). Folklor Indonesia (Kedua). PT Pustaka Grafitipers. Endraswara, S. (2014). Metodologi Penelitian Sastra Bandingan (2nd ed.). bukupop.

Danandjaja, J. (1986). Foklor Indonesia Ilmu Gosip dan Dongeng. Jakarta: Graffiti Press

Endraswara, S. (2014). Metodologi penelitian folklor. Yogyakarta: Media Pressindo.

Geisenhanslüke, A. (2013). Einführung in die Literaturtheorie (6. erweite) WBG (Wissentschaftliche Buchgesellschaft).

Mayring, P. (2014). Qualitative Content Analysis: Theoretical Foundation, Basic Procedures and Software Solution. Gesis.

Martinez, M. & Scheffel, M. (2007). Einführung in die Erzähltheorie, 7. Auflage, C.H. Beck, München.

Nurgiyantoro, B. (2018). Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Gadjah Mada University Press.

Ramadhanti, D. (2016). Buku Ajar Apresiasi Prosa Indonesia (1st ed.). Deepublish.

Suhita, S., & Purwahida, R. (2018). Apresiasi Sastra Indonesia dan Pembelajarannya (1st ed.). PT Remaja Rosdakarya.

Tarjo. (2019). Metode Penelitian. Deepublish.

Published
2023-05-31
How to Cite
Siregar, A. H., Indriani, S. P., & Uryadi, U. (2023). Perbandingan Unsur Penokohan dan Alur Dalam Dongeng “Aschenputtel” Karya Brüder Grimm dan Dongeng “Bawang Merah dan Bawang Putih” Kajian Sastra Bandingan. Brila: Journal of Foreign Language Education, 3(1), 16-25. Retrieved from https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/brila/article/view/35689
Section
Articles