Studi Kasus Regulasi Diri Mahasiswi Pekerja Seks Komersial di Jakarta

Authors

  • Early Ayu Lestari Universitas Negeri Jakarta
  • Ahmad Rifqy Ash Shiddiqy Universitas Negeri Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.21009/INSIGHT.092.05

Keywords:

Regulasi Diri, Mahasiswi Pekerja Seks Komersial

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami regulasi diri yang dilakukan oleh mahasiswi yang bekerja sebagai pekerja seks komersial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam (indepth interview) dan observasi. Analisis data yang digunakan adalah perspektif fenomenologi. Subjek pada penelitian ini terdiri dari 2 orang informan wanita, berstatus sebagai mahasiswi di Jakarta dan bekerja sebagai pekerja seks komersial. Informan memiliki karakteristik berbeda yaitu wanita kelab malam dan wanita simpanan pria dewasa. Dari penelitian ini teridentifikasi 4 tema utama, yaitu 1) Faktor penyebab mahasiswi menjadi “ayam kampus” dengan sub-tema faktor sosial-ekonomi, kurangnya kontrol orang tua, korban pelecehan seksual, dan pergaulan atau ajakan teman, 2) Dampak dari bekerja sampingan sebagai PSK dengan sub-tema khawatir atau cemas, gaya hidup mewah, membatasi relasi sosial atau menutup diri, ancaman, dan coping, 3) Regulasi diri dengan sub-tema latar belakang munculnya regulasi diri, strategi regulasi diri, makna regulasi diri, coping dan pilihan karir pendidikan lanjutan atau karir pekerjaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswi pekerja seks komersial memiliki regulasi diri untuk mencapai keberhasilannya dalam pendidikan.

References

Creswell, J. . (2012). Research design Pendekatan kualitatif, Kuantitatif dan R&D (Cetakan ke). Pustaka Belajar.
Damay, V. (2010). Pengembangan Paket Regulasi Diri. Jurnal Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang, 11.
Harnani, Y., Marlina, & Kursani, H. (2015). Teori Kesehatan Reproduksi. Deepublish.
Hastuti, M.M.S., & Marheni, K. . (2017). Kompetensi Konseling Multikultur bagi Konselor Sekolah Suatu Kajian Teoretis. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Revitalisasi Laboratorium dan Jurnal Ilmiah dalam Implementasi Kurikulum Bimbingan dan Konseling Berbasis KKNI, mcc, 4–6.
Kartono. (2003). Patologi Sosial Jilid I. PT Raja Brafindo Persada.
Koentjoro. (1999). Melacur sebagai Kewajiban Kerja Sebuah Ketidakadilan Gender Sistematik. jurnal Perempuan, 11.
Koentjoro. (2004). On The Spot Tutur dari Sarang Pelacur. Tinta.
Nawawi, & Martini. (2003). Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University Press.
Ningrumsari, Putri, R., Sawitri, & Ratna, D. (2017). Hubungan Antara Regulasi Diri dengan Kesepian Pada Mahasiswa Tahun Pertama di Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Semarang. Jurnal Empati, 37–43.
Rathus, & Nevid. (1983). Adjustment & Growth: The Challenges of Life (second edition). CBS College Publishing.
Setiawan, A. (2008). Gambaran Konsep Diri Positif dan Negatif pada Mahasiswa Ayam Kampus. Jurnal Fakultas Psikologi UI.
Variyaka. (2015). Studi Eksplorasi Fenomena Ayam Kampus. Kajian Sosiologis.
Wahyuni, E., Karsih, & Komalasari, G. (2016). Teori dan Teknik Konseling. Indeks.
Zimmerman, & Schunk. (1990). Self regulated learning and academic achievement. Educational Psychologi, 3–17.

Downloads

Published

2020-12-31