PROFIL BURNOUT GURU SMP DI KECAMATAN CIRACAS JAKARTA TIMUR BERDASARKAN FAKTOR DEMOGRAFI DAN LINGKUNGAN KERJA

Authors

  • Sri Dewi
  • Louise Siwabessy
  • Theodorus Immanuel Setiawan

DOI:

https://doi.org/10.21009/INSIGHT.022.15

Keywords:

burnout berdasarkan faktor demografi, lingkungan kerja

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena burnout yang dialami oleh profesional yang bekerja dibidang pelayanan sosial. Guru merupakan profesi yang rentan terhadap munculnya burnout. Fenomena burnout dapat terjadi pada guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mengajar matapelajaran ujian nasional. Besarnya tuntutan dan tanggung jawab dalam mendidik para siswa sehingga guru dituntut untuk menjalankan tugas sesuai dengan tuntutan profesinya. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode deskriptif, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket atau instrumen. Analisis data menggunakan uji persentase atau uji-t dan ANOVA. Subjek penelitian 130 orang guru, yang ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan: 1. Intensitas sindrom burnout guru SMP di Kecamatan Ciracas berada pada katagori sedang (74,6%); 2. Aspek sindrom burnout guru adalah kelelahan emosional (30%) dengan indikator mudah marah (75,6%), aspek depersonalisasi (21%) dengan indikator dominan memandang siswa negatif (44,2%) aspek menurunnya prestasi diri (13.2) dengan indikator dominan kehilangan kreatifitas (22.3%); 3. Tidak ada perbedaan intensitas sindrom burnout guru SMP di Kecamatan Ciracas berdasarkan jenis kelamin, usia,masa kerja dan latar belakang pendidikan; 4. Tidak terdapat perbedaan intensitas sindrom burnout berdasarkan beban kerja, kebijakan sekolah, dukungan sosial dan penghargaan.

Published

2016-12-31