Pengaruh Stigma Masyarakat Terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja Penyalahgunaan Narkoba di Yayasan Bersama Kita Pulih (BESAKIH)

Authors

  • Nur alifya Universitas Negeri Jakarta
  • Michiko Mamesah Universitas Negeri Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.21009/INSIGHT.101.08

Keywords:

Remaja pengguna narkoba, konsep dir, stigma masyarakat

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana stigma masyarakat mempengaruhi konsep diri remaja penyalahgunaan narkoba di Yayasan Bersama Kita Pulih. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode yang digunakan adalah studi kasus dengan responden sebanyak 2 orang remaja penyalahguna narkoba. Pengambilan sampel menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa responden pertama yang berinisial AA sudah memiliki konsep diri yang positif setelah melakukan rehabilitasi. hal tersebut terlihat dari mulai terpenuhinya dimensi-dimensi dalam konsep diri yaitu dimensi pribadi, dimensi sosial, dimensi fisik, dimensi etika dan moral serta dimensi keluarga. Sedangkan responden kedua yang berinisial MAM memiliki konsep diri yang negatif ditandai tidak merasa dirinya bermasalah dan tidak memerlukan perawatan rehabilitasi. Hal tersebut karena MAM memiliki kontrol emosi yang rendah, penerimaan diri yang negatif dan rendahnya tingkat beradaptasi dengan lingkungan. Stigma masyarakat 50% cukup berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri pada remaja jika hubungan dengan keluarga kurang baik. Karena pada masa remaja sangat diperlukan dukungan dan kasih sayang orangtua dalam perkembangan emosional remaja.

The purpose of this research is to see how social stigma affects self-concept of adolescent drug abuse at Yayasan Bersama Kita Pulih. This research uses a qualitative approach and method that is used is a case study with the respondents of 2 adolescents who abuse drugs. Sampling uses interview, observation and documentation. The result of this research shows that the first respondent with the initials AA already has a positive self-concept after doing the rehabilitation. It can be seen from starting the fulfillment of dimensions in self-concept, namely personal dimension, social dimension, physical dimension, ethical and moral dimensions and also family dimension. While, the second respondent with the initials MAM has a negative self-concept that is indicated from not feeling that his self is problematic and does not require rehabilitation treatment. This is because MAM has a low emotional control, negative self-acceptance and a low level-adaptation with the environment. 50% of social stigma is quite influential towards the formation of self-concept in adolescent if the relationship with the family is not good enough. Because in adolescence, parental support and affection are required in adolescent emotional development.

Downloads

Published

2022-01-09