Pengembangan Komik Digital Mengenai Pelecehan Seksual Secara Verbal (Catcalling) Melalui Bimbingan Klasikal Pada Peserta Didik SMAN 59 Jakarta

  • Ghina Aninda Dwiputri Universitas Negeri Jakarta
  • Wirda Hanim Universitas Negeri Jakarta
Keywords: Komik Digital, Pelecehan Seksual, Catcalling, Bimbingan Klasikal

Abstract

Latar belakang dari penelitian ini adalah kurangnya pengetahuan peserta didik mengenai pelecehan seksual secara verbal (catcalling), maka dari itu, diperlukan sebuah produk yang tepat agar dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan pengetahuannya. Komik digital merupakan salah satu media pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik mengenai pelecehan seksual secara verbal (catcalling). Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan komik digital mengenai pelecehan seksual secara verbal (catcalling) melalui bimbingan klasikal pada peserta didik SMAN 59 Jakarta. Metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan langkah-langkah meliputi analisis potensi dan masalah, mengumpulkan informasi, desain produk, dan validasi desain, serta menggunakan tahapan pengembangan model instruksional ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation). Hasil dari uji validitas dengan ahli media mendapat hasil sebesar 74% (Layak) dan dengan ahli materi mendapat hasil sebesar 90% (Sangat Layak). Hasil uji coba penilaian media terhadap kelompok kecil mendapat hasil sebesar 87% (Sangat Layak) dan uji coba ketercapaian tujuan instruksional mendapat hasil sebesar 87% (Sangat Layak). Sehingga, komik digital mengenai pelecehan seksual secara verbal (catcalling) yang dikembangkan oleh peneliti mendapat hasil keseluruhan sebasar 83,67% dan dinyatakan “Sangat Layak”.

References

Arikunto, S. (2011). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik (Rev. VI, C). Rineka Cipta.

Branch, R. M. (2010). Instructional design: The ADDIE approach. Instructional Design: The ADDIE Approach, 1–203. https://doi.org/10.1007/978-0-387-09506-6

Chhun, B. (2011). Catcalls: Protected Speech or Fighting Words. Thomas Jefferson Law Review, 33, 273–295.

Collier, R. (1998). Pelecehan Seksual: Hubungan Dominasi Mayoritas dan Minoritas (Cet.1). Tiara Wacana.

Daryanto. (2010). Media Pembalajaran. Satu Nusa.

Fairchild, K., & Rudman, L. A. (2008). Everyday Stranger Harassment and Women’s Objectification. Springer Science+Business Media, 21, 338–357. https://doi.org/DOI 10.1007/s11211-008-0073-0

Farmer, O., & Jordan, S. S. (2017). Experiences of Women Coping With Catcalling Experiences in New York City: A Pilot Study. Journal of Feminist Family Therapy, 29(4), 2015–2225.

Harendza, J. G., H, D. D., S, M. A., & Petra, U. K. (2018). Perancangan Kampanye Sosial “JAGOAN.”

ICv2. (2013). Digital Comics Nearly Tripled in 2012.

Imanda, T. (2014). ‘Komik Indonesia itu Maju’: Tantangan Komikus Underground Indonesia. Antropologi Indonesia, 0(69), 47–62. https://doi.org/10.7454/ai.v0i69.3444

Johana, M., & Widayanti, A. (2007). Komik sebagai Media Pengajaran Bahasa yang Komunikatif bagi Siswa SMP. Lembaran Ilmu Pendidikan, 36(1), 28–34.

Kinasih, S. E. (2007). Penegakan HAM dan Perlindungan Terhadap Korban Pelecehan Seksual. Jurnal Masyarakat dan Kebudayaan Politik Universitas Airlangga, 20(4), 307–312.

Kustianingsari, N., & Dewi, U. (2015). Pengembangan Media Komik Digital Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Tema Lingkungan Sahabat Kita Materi Teks Cerita Manusia dan Lingkungan Untuk Siswa Kelas V SDN Putat Jaya III/379 Surabaya. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan, 6(2), 1–9.

Laksono, A. (2004). Comic Strips: Media Kritik Sosial. Jurnal Sastra dan Bahasa, 2(2), 183–193.

Lubis, I. (2011). Sejarah Komik Menuju Masa Depan. SlideShare.

Lubis, N. L. (2013). Psikologi Kespro: Wanita & Perkembangan Reproduksinya. Kencana Prenada Media Grup.

Martin, J. (2018). Budaya Catcalling (Pelecehan Seksual). Rifka Annisa.

McCloud, S. (1993). Understanding Comics (The Invisible Art) By Scott McCloud.pdf (hal. 215).

McCloud, S. (2006). Making Comics. William Morrow Paperbacks.

O’Leary, C. (2016). Catcalling as a " Double Edged Sword ": Midwestern Women , Their Experiences , and the Implications of Men ’ s Catcalling Behaviors.

Peterson, R. S. (2011). Comics, Manga, and Graphic Novels: A History of Graphic Narratives. Praeger Publisher.

Priherdityo, E. (2016). Pelecehan Seksual Verbal Dianggap Lumrah di Indonesia. CNN Indonesia.

Putro, K. Z. (2017). Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa Remaja. 17, 25–32.

Santoso, B. A., Bezaleel, M., Studi, P., Komunikasi, D., Informasi, F. T., Kristen, U., & Wacana, S. (2018). Perancangan Komik 360 sebagai Media Informasi tentang Pelecehan Seksual Cat Calling. Andharupa: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia, 4(1), 14–24.

Setiawan, M. N. (2002). Menakar Panji Koming: Tafsiran Komik Karya Dwi Koendoro pada Masa Reformasi 1999. Kompas.

Sumera, M. (2013). Perbuatan Kekerasan/Pelecehan Seksual terhadap Perempuan. Lex et Societatis, Vol. I/No.(3), 135–146.

Supanto. (2004). Pelecehan Seksual sebagai Kekerasan Gender: Antisipasi Hukum Pidana. XX(3), 288–310.

Suryandaru, Y. S. (2007). Pelecehan Seksual Melalui Media Massa. Jurnal Masyarakat dan Kebudayaan Politik Universitas Airlangga, 20(4), 266–278.

Syaputra, I. D. (2019). Tindak Kejahatan “Catcalling” di Indonesia, Bagaimana Hukum Mengatur? Kompasiana.

Utamadi, G., & Utamadi, P. (2001). Pelecehan Seksual ? Hiiii… Seraam! Kompas.

Published
2020-06-30