UNJUK KERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PERSPEKTIF SISWA (Studi Survei Terhadap Siswa di SMK Al-Muhtadin Depok)

Authors

  • Muhamad Syauqi
  • Moch. Dimyati
  • Herdi Herdi

DOI:

https://doi.org/10.21009/INSIGHT.041.11

Keywords:

Unjuk kerja Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor Dalam Perspektif siswa

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perspektif siswa SMK Al-Muhtadin Depok terhadap kinerja guru Bimbingan dan Konseling/Konselor dengan menggunakan metode deskriptif. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi dengan jumlah populasi sebanyak 630 orang. Teknik penarikan sampel yang di gunakan adalah teknik probability sampling dengan memakai Simple Random Sampling sampel acak dengan sampel berjumlah 63, yang terbagi dari kelas X, XI, dan XII, dengan jumlah masing-masing kelas sebanyak 21 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen kompetensi unjuk kerja guru Bimbingan dan Konseling/Konselor. Pengujian validitas instrumen diolah menggunakan Ms. Ecxel. Di dalam uji Validitas terdapat 28 butir pernyataan, dimana 21 butir pernyataan adalah valid, pernyataan tidak valid sebanyak 7 butir. Butirbutir pernyataan yang tidak valid tidak dipakai dalam instrumen karena sudah terwakili oleh item lainnya. Uji reliabilitas menunjukkan hasil 0.9398, yang berarti bahwa reliabilitas instrumen mengenai kompetensi kinerja guru bimbingan dan konseling/konselor sangat dipercaya. Berdasarkan data yang didapatkan, unjuk kerja guru Bimbingan dan Konseling/Konselor berada pada kategori tinggi sebesar 3,17 % (2 siswa), kategori sedang mencapai angka 73,01% (46 siswa), sedangkan pada kategori rendah menunjukkan sebesar 23.08 % (15 siswa). Dengan demikian diketahui bahwa kompetensi unjuk kerja guru Bimbingan dan Konseling/Konselor dilihat dari perspektif siswa SMK Al-Muhtadin Depok berada pada kategori Sedang, dalam katagori ini dampak kepada unjuk kerja guru dalam perspektif siswa ialah terkadang guru bimbingan dan konseling/konselor hanya memperhatikan perkembangan fisiologis dan psikologis serta prilaku peserta didik yang melanggar peraturan sekolah.Untuk itu dianjurkan guru bimbingan dan konseling/konselor dapat meningkatkan perkembangan kompetensinya agar dapat menunjukan ekspektasi kinerja secara profesional dengan mengikuti workshop yang di adakan oleh MGBK (musyawarah guru bimbingan dan konseling) di setiap perwakilan daerah.

Published

2016-12-31