PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA TERHADAP SIKAP SISWA DALAM PELAKSANAAN TATA TERTIB SEKOLAH (Studi Eks-post facto di Kelas VIII SMP Al Kautsar Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

Authors

  • Fatwiasih Al Humaira
  • Dewi Justitia
  • Djunaedi Djunaedi

DOI:

https://doi.org/10.21009/INSIGHT.032.05

Keywords:

Pola Asuh Orangtua, ikap Siswa Kelas VIII SMP dalam Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap terhadap pelaksanaan tata tertib sekolah siswa yang diasuh dengan pola asuh demokratis, otoriter, dan permisif serta untuk mengetahui perbedaan pengaruh pola asuh demokratis, otoriter, dan permisif terhadap sikap siswa dalam pelaksanaan tata tertib sekolah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian ex- post facto. Instrumen yang digunakan yaitu instrumen sikap. Populasi peneitian berjumlah 300 orang siswa kelas VIII. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportionate random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang siswa. Berdasarkan hasil penelitian diketahui kecenderungan siswa dengan pola asuh demokratis bersikap positif sebesar 9.09%, netral 72.73%, dan negatif sebesar 18.18%. Sedangkan siswa dengan pola asuh otoriter yang memiliki kecenderungan sikap positif 10%, netral 75%, dan negatif sebesar 15%. Untuk siswa dengan pola asuh permisif memiliki sikap positif sebesar 33.33%, netral 33.33%, dan negatif 33.34%. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan ANAVA satu jalan didapatkan nilai sig. 0.00 dengan α 0.05 dan dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan pengaruh pola asuh demokratis, otoriter, dan permisif terhadap sikap siswa dalam pelaksanaan tata tertib sekolah. Selanjutnya berdasarkan hasil uji lanjutan t-Dunnet didapatkan hasil bahwa pengaruh pola asuh demokratis secara signifikan lebih tinggi dari pengaruh pola asuh otoriter, pengaruh pola asuh demokratis secara signifikan lebih tinggi dari pengaruh pola asuh permisif, dan pengaruh pola asuh otoriter secara signifikan lebih tinggi daripada pengaruh pola asuh permisif. Hasil Penelitian ini dapat digunakan oleh pihak sekolah khususnya guru Bimbingan dan Konseling untuk meningkatkan sikap positif siswanya. Guru Bimbingan dan Konseling dapat menyusun satuan layanan (satlan) bimbingan klasikal dengan materi tentang pentingnya pelaksanaan tata tertib sekolah, ataupun melaksanakan bimbingan kelompok membahas topik sikap positif terhadap pelaksanaan tata tertib sekolah.

Published

2014-12-31