Buku Bantuan Diri Dengan Teknik Restrukturisasi Kognitif Untuk Meningkatkan Harga Diri Remaja Putus Cinta di DKI Jakarta

Authors

  • Fadhilla Firdhausya Firdhausya Universitas Negeri Jakarta
  • Herdi Universitas Negeri Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.21009/INSIGHT.102.03

Keywords:

Design-Based Research, Buku Bantuan Diri, Restrukturisasi Kognitif, Harga Diri, Putus Cinta

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan buku bantuan diri untuk meningkatkan harga diri menggunakan teknik restrukturisasi kognitif pada remaja yang mengalami putus cinta di DKI Jakarta. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik convenience sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian berbasis desain (Design-Based Research) yang terdiri dari tahap analisis masalah dan eksplorasi, desain dan konstruksi, serta evaluasi dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan menggunakan angket kepada remaja putus cinta. Berdasarkan hasil uji ahli media mendapatkan skor 85% (sangat layak) dan uji ahli materi mendapatkan skor 78.4% (layak). Buku bantuan diri untuk meningkatkan harga diri terbagi menjadi 5 bagian yang terdiri dari mengukur tingkat harga diri, mengenal harga diri, mengamati pengalaman awal kehidupan, putus cinta sebagai peristiwa menyakitkan, dan membangun harga diri melalui tahapan restrukturisasi kognitif. Dapat disimpulkan bahwa buku bantuan diri dianggap layak namun masih perlu diperbaiki terkait penggunaan bahasa agar sesuai dengan target penelitian yaitu remaja. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan uji coba pilot untuk menilai efektivitas buku bantuan diri.

References

Adriansyah, M. Ali; Hidayat, K. (2013). Pengaruh harga diri dan penalaran moral terhadap perilaku seksual remaja berpacaran. Jurnal Psikostudia Universitas Mulawarman, II(1), 1–9.
Anderson, Liz; Lewis, Glyn; Araya, Ricardo; Elgie, Rodney; Harrison, Glynn; Proudfoot, Judy; Schmidt, U. (2005). Self-help books for depression: how can practitioners and patients make the right choice? British Journal of General Practice, 387–392.
Atrup; Anisa, Y. P. N. (2018). Hipnoterapi teknik part therapy untuk menangani siswa kecewa akibat putus hubungan cinta pada siswa sekolah menengah kejuruan. Jurnal PINUS, IV(1), 21–29.

Barrette, P. (2007, Oktober). À qui le p’tit cœur après neuf heures ? Bulletin de l’Association québécoise des psychologues scolaires.
Bergsma, A. (2008). Do self-help books help? Journal of Happiness Studies, 9(3), 341–360. https://doi.org/10.1007/s10902-006-9041-2
Blair, G. M., & Jones, R. S. (1964). Psychology for adolescence for teachers. Macmillan.
Connolly, J., & McIsaac, C. (2009). Adolescents’ explanations for romantic dissolutions: A developmental perspective. Journal of Adolescence, 32(5), 1209–1223. https://doi.org/10.1016/j.adolescence.2009.01.006
Djaali, Haji; Muljono, P. (2008). Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Grasindo.
Fennell, M. J. V. (1997). Low Self-Esteem : A Cognitive Perspective. 1–25.
Haynes, S.N., Richard, D.C.S. & Kubany, E. S. (1995). Content validity in psychological assessment: A functional approach to concepts and methods. In The American Psychological Association, Inc.: Vol. Vol. 7 (Nomor No. 3, hal. 238–247).
Hendrick, S. S. (1992). Integration, of Methodology, Theory, and Therapy. In Close Relationship Loss: Theoritical Approaches (hal. 28–44). Springer-Verlag.
Hetherington, J. A., & Stoppard, J. M. (2002). The theme of disconnection in adolescent girls’ understanding of depression. Journal of Adolescence, 25(6).
Hurlock, E. B. (2010). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Hidup. In Erlangga (hal. 1997).
Jogiyanto. (2008). Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Andi.
Julianto, V., Cahayani, R. A., Sukmawati, S., & Aji, E. S. R. (2020). Hubungan antara Harapan dan Harga Diri Terhadap Kebahagiaan pada Orang yang Mengalami Toxic Relationship dengan Kesehatan Psikologis. Jurnal Psikologi Integratif, 8(1), 103. https://doi.org/10.14421/jpsi.v8i1.2016
Kumparan. (2020, April). Putus Cinta di Tengah Pandemi Corona Terasa Lebih Menyiksa, Ini Alasannya.
Kustandi, C., & Sutjipto, B. (2011). Media Pembelajaran Manual dan Digital.
Leahy, R. L. (2017). Cognitive Behavior Technique: A Practitioner’s Guide. The Guilford Press.
Leong, F. T. L. (2008). Encyclopedia of Counseling. SAGE Publications, Inc.
Lerner, Richard M; Theokas, Christina; Jelicic, H. (2005). Youth as Active Agents in Their Own Positive Development: A Developmental Systems Perspective. In The Adaptive Self: Personal Continuity and Intentional Self-Development (hal. 31–47). Hogrefe.
Li, X., Huang, C. Y. S., & Shen, A. C. T. (2019). Romantic involvement and adolescents’ academic and psychosocial functioning in Chinese societies. Children and Youth Services Review, 96(November 2018), 108–117. https://doi.org/10.1016/j.childyouth.2018.11.036
Monroe, S. M., Rohde, P., Seeley, J. R., & Lewinsohn, P. M. (1999). Life events and depression in adolescence: Relationship loss as a prospective risk factor for first onset of major depressive disorder. Journal of abnormal psychology, 108(4), 606.
Morin, J. (2009). Breaking up during adolescence: Helping young people cope better.
Naraswari, Ida Ayu Made Diah; Dantes, Nyoman; Suranata, K. (2020). Pengembangan buku panduan konseling cognitive behavior untuk meningkatkan self-esteem siswa SMA: Studi analisis validitas teoritik. Indonesian Journal of Guidance and Counseling, 8–16.
Nieveen, N., & Plomp, T. (2013). Educational Design Research. Educational Design Research, 1–206.
Novara, A. (2018). Hubungan antara Body Image Dissatisfaction dengan Self-Esteem pada Pegawai Bank. Universitas Negeri Jakarta.
Rosen, G. M. (1987). Self-Help Treatment Books and the Commercialization of Psychotherapy. American Psychologist, 42(1), 46–51. https://doi.org/10.1037/0003-066X.42.1.46
Rosenberg, M. (1965). Society and the adolescent self-image. Society and the Adolescent Self-Image, 1–326. https://doi.org/10.2307/2575639
Sarwono, S. W. (2019). Psikologi Remaja. Rajawali Pers.
Umami, I. (2019). Psikologi Remaja. IDEA Press Yogyakarta.

Downloads

Published

2022-02-23