PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER BAIK PESERTA DIDIK

  • Trianita Safitri
  • Wirda Hanim
  • Herdi Herdi
Keywords: karakter baik, layanan bimbingan kelompok, bercerita

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran empirik mengenai pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan metode bercerita untuk meningkatkan karakter baik peserta didik kelas III-B SD Negeri Jatinegara 10 Pagi. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Jatinegara 10 Pagi, dengan populasi kelas III-B. Sampel dipilih menggunakan teknik sampling purposive. Terdapat lima orang peserta didik pada kategori karakter kurang baik dan dua peserta didik pada kategori tidak baik. Metode penelitian adalah Kuasi Eksperimen dengan menggunakan desain One-Group Pre-test Post-test. Pengumpulan data menggunakan instrumen karakter baik dengan validitas menggunakan rumus Product Moment dengan rtabel sebesar (0.344) yang menghasilkan 54 item valid dan 28 item drop. Reliabilitas instrumen dihitung menggunakan rumus Alpha menunjukan 0.888 dengan klasifikasi sangat tinggi. Perhitungan hipotesis menggunakan Wilcoxon Match Pair Test. Hasil pengujian hipotesis menunjukan nilai asymp. Sig = 0,017 < nilai Signifikansi α = 0,05, artinya layanan bimbingan kelompok dengan metode bercerita berpengaruh positif untuk meningkatkan karakter baik peserta didik. Kesimpulan penelitian ini adalah layanan bimbingan kelompok dengan metode bercerita berpengaruh positif untuk meningkatkan karakter baik peserta didik kelas III SD. Implikasi penelitian ini adalah layanan bimbingan kelompok dengan metode bercerita mampu meningkatkan karakter baik peserta didik. Saran dari penelitian ini adalah: pertama, bagi guru, hendaknya mampu menjadi role model dalam menyontohkan perilaku yang baik. Kedua, bagi Kepala Sekolah, hendaknya dijadikan bahan pertimbangan penyusunan program sekolah dengan memasukan nilai-nilai karakter baik, dan menyusun program pelatihan untuk guru dan treatment yang dapat digunakan untuk meningkatkan karakter baik peserta didik. Ketiga, bagi peneliti selanjutnya, hendaknya melakukan penelitian pada jenjang SMP dan SMA. Keempat, memodifikasi metode bercerita yang disesuaikan dengan tahap perkembangan peserta didik. Kelima, menggunakan kelompok kontrol untuk mengukur variabel lain yang mempengaruhi karakter peserta didik.

Published
2017-06-07