PANDEMIC COVID 19 APAKAH NOMOPHOBIA MENINGKAT? BAGAIMANA IMPLIKASINYA DALAM BIMBINGAN KONSELING

Keywords: Pandemi Covid 19, Nomophobia, Bimbingan Konseling

Abstract

Pandemic covid 19 membuat mahasiswa lebih banyak menghabiskan harinya dengan handphone. pembelajaran jarak jauh dijadikan alasan untuk lebih banyak menggunakan handphone. tanpa disadari kondisi ini membuat mereka banyak mengalami nomophobia. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana tingkat nomophobia mahasiswa dimasa pandemic, serta bagaimana implikasi bimbingan konseling terhadap masalah nomophobia. Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan di Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin dengan sampel sebanyak 368 mahasiswa yang dipilih dengan teknik convenience sampling. Data dikumpulkan dengan nomophobia questioner (NPM-Q) versi Indonesia. dengan alfa cronbach 0.93. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa 135 mahasiswa memiliki tingkat nomophobia pada kategori tinggi atau sebesar 36.7% dan sebanyak 88 mahasiswa berada pada kategori sangat tinggi atau sebesar 29.3%. Sebanyak 111 mahasiswa kategori sedang dan 34 mahasiswa berada pada kategori rendah atau sebesar 30.2% dan 9.2%. Implikasinya dalam bimbingan konseling, para penderita nomophobia dapat diberikan bimbingan untuk membantu mereka agar bisa lepas dari ketakutan dan kecanduan akan handphone melalui layanan dalam bimbingan konseling.

 

Published
2022-12-20