Hubungan Resiliensi Akademik dan Optimisme dengan Stres Akademik Peserta Didik Sekolah Menengah Atas Tahun Pertama di Boarding School

Authors

  • Asysyifa Takril Universitas Negeri Jakarta
  • Herdi Universitas Negeri Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.21009/INSIGHT.112.05

Keywords:

Resiliensi Akademik, Optimisme, Stres Akademik, Peserta Didik Tahun Pertama, Sekolah Berasrama

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan resiliensi akademik dan optimisme dengan stres akademik pada peserta didik sekolah menengah atas tahun pertama di Boarding School. Metode yang digunakan yaitu korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Subjek pada penelitian ini yaitu 274 peserta didik kelas X di Husnul Khotimah Boarding School. Pengambilan sampel menggunakan incidental sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu Educational Stress Scale for Adolescent (ESSA), Life Orientation Test – Revised (LOT-R), dan The Academic Resilience Scale (ARS-24). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara resiliensi akademik dan optimisme dengan stres akademik pada peserta didik sekolah menengah atas tahun pertama di Boarding School dengan koefisien korelasi didapatkan nilai koefisien korelasi (R) sebesar -0.162 dan nilai signifikansi 0.027 (p< 0.05). Pada instrumen ESSA aspek tertinggi berada pada aspek pressure from study yang ditandai dengan banyaknya tuntutan, persaingan antar teman, dan khawatir terhadap studi lanjutan. Sedangkan untuk aspek terendah yaitu despondency ditandai dengan peserta didik cenderung cukup memiliki rasa percaya diri untuk mencapai target akademik. Selanjutnya pada instrumen ARS-24 aspek tertinggi berada pada perseverance yang ditandai dengan peserta didik cukup mampu menghadapi kesulitannya, berusaha keras mengerjakan tugas sekolah, dan mampu meningkatkan nilai akademiknya. Sedangkan untuk aspek terendah yaitu negative affect and emotional response, ditandai dengan peserta didik kurang mampu merespon emosi-emosi yang muncul. Pada instrumen LOT-R aspek tertinggi yaitu optimis ditandai dengan peserta didik cenderung menghadapkan hal-hal baik yang terjadi. Sedangkan aspek terendah yaitu pesimis ditandai dengan peserta didik cenderung pasrah jika hal buruk terjadi.

Downloads

Published

2022-12-05