Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Pendekatan Bimbingan Kelompok

Authors

  • Titi Kurnia Fitriati

DOI:

https://doi.org/10.21009/INSIGHT.061.09

Keywords:

Bimbingan Kelompok, Motivasi

Abstract

Motivasi belajar yang rendah khususnya pada mata pelajaran matematika sangat berpengaruh pada prestasi belajar yang dihasilkan. Hal ini dapat dilihat dari identifikasi masalah yang dihadapi siswa yaitu malas dan merasa kurang menyenangkan dalam belajar matematika sehingga tidak menguasai pelajarannya. Berdasarkan hasil tes motivasi terdapat 28% siswa yang masih memperoleh motivasi yang rendah dengan nilai rata-rata 58, 9% atau berada pada kategori rendah. Pemberian layanan bimbingan konseling yang tepat diharapkan dapat memperbaiki permasalahan tersebut. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengkaji efektifitas penerapan bimbingan kelompok dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Bimbingan kelompok dalam penelitian ini adalah salah satu layanan bimbingan terhadap sejumlah individu dalam suatu kelompok dengan memanfaatkan dinamika yang berkembang dalam kelompok. Dinamika kelompok disini adalah suasana kelompok yang hidup yang ditandai oleh semangat kerjasama yang dinamis untuk mencapai tujuan kelompok. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas IX.6 SMP Negeri 23 Bekasi tahun ajaran 2013/2014 dengan metode penelitiannya yaitu penelitian tindakan bimbingan dan konseling dengan prosedur menggunakan siklus melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan menggunakan instrument pedoman observasi dan angket, serta teknik analisis data menggunakan teknik kuantitatif untuk mengolah hasil evaluasi dan teknik kuantitatif untuk menginterpretasikan data hasil pengamatan proses pelaksanaan tindakan. Hasil penelitian menunjukkan hasil yang signifikan penerapan pendekatan bimbingan kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika 4,8% setelah siklus l dan mengalami peningkatan sebesar 8% setelah dilaksanakan siklus 2. Penerapan bimbingan kelompok sangat tepat digunakan. Bagi peneliti selanjutnya penerapan bimbingan kelompok menuntut kemampuan dari pembimbing untuk melakukan inovasi dan improvisasi sesuai dengan perkembangan zaman.

Published

2017-06-30