PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK EXAMPLE NON-EXAMPLE PADA BIMBINGAN KLASIKAL TERHADAP PEMAHAMAN KEKERASAN DALAM PACARAN (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa SMP Negeri 7 Tangerang Selatan)

  • Tartila Azzahra Universitas Negeri Jakarta
  • Meithy Intan Universitas Negeri Jakarta
  • Sjenny Anggraeni Indrawati Universitas Negeri Jakarta
Keywords: model pembelajaran kooperatif, teknik example non-example, bimbingan klasikal, pemahaman, kekerasan dalam pacaran

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik example non-example pada bimbingan klasikal terhadap pemahaman kekerasan dalam pacaran siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Tangerang Selatan. Metode penelitian kuasi eksperimen dengan non-equivalent control group design. Sampel penelitian ini yakni VIII-5 sebagai kelompok eksperimen dan VIII-4 sebagai kelompok kontrol yang diambil dari populasi menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen tes yang  dikembangkan melalui indikator pemahaman Bloom. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan inferensial non parametrik. Pengujian hipotesis menggunakan Mann Whitney U-Test pada aplikasi SPSS versi 16.0. Hasil pengujian didapatkan nilai Sig sebesar 0,000 < a 0,05, maka H0 ditolak karena model pembelajaran kooperatif teknik example non-example berpengaruh signifikan terhadap pemahaman kekerasan dalam pacaran. Oleh sebab itu, guru bimbingan dan konseling dapat memanfaatkan model pembelajaran kooperatif teknik example non-example yang digunakan dalam penelitian ini sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai kekerasan dalam pacaran.

References

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (1956). A taxonomy for learning teaching and assessing: a revision of bloom’s taxonomy of educational objectives. New York: David McKay Company.
Cook, T. D., & Campbell, D. T. (1979). Quasi-experimentation: design and analysis issues for field settings. Boston: Houghton Mifflin Company.
Ferlita, G. (2008). Sikap terhadap kekerasan dalam berpacaran (penelitian pada mahasiswi reguler universitas esa unggul yang memiliki pacar). Jurnal Psikologi, 6(1) , 10-24.
Heppner, P. P., Wampold, B. E., & Kivlighan, J. (2008). Research design in counseling. Belmont: Thomson Higher Education.
Huda, M. (2013). Cooperative learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Komalasari, K. (2011). Pembelajaran kontekstual: konsep dan aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama.
Kurniasih, I., & Sani, B. (2015). Ragam pengembangan: model pembelajaran untuk peningkatan profesionalitas guru. Jakarta: Kata Pena.
Mayawati, E. H. (2009). Pengetahuan remaja tentang fenomena kekerasan dalam pacaran (Published undergraduate thesis). Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Murray, J. (2007). But I love him: protecting your teen daughter from controlling, abusive dating relationships. United States: HarperCollins Publishers Inc.
Reed, S. K. (2011). Kognisi: teori dan aplikasi (7th ed.). (Tusyani, Trans.) Jakarta: Salemba Humanika.
Safitri, W. A., & Sama'i. (2013). Dampak kekerasan dalam berpacaran. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa UNEJ, 1(1) , 1-6.
Santrock, J. W. (2012). Lifespan development (13rd ed.). (Widyasinta, Trans.) Jakarta: Erlangga.
Slavin, R. E. (2008). Cooperative learning: teori, riset dan praktik. (Yusron, Trans.) Bandung: Nusa Media.
Slavin, R. E. (1991). Synthesis of research of cooperative learning. Educational Leadership, 48(5) , 71-82.
Supriatna, M. (2011). Bimbingan dan konseling berbasis kompetensi: orientasi dasar pengembangan profesi konselor. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Widodo, A. (2006). Taksonomi bloom dan pengembangan butir soal. Buletin Puspendik, 3(2) , 18-29.
Published
2017-12-31