BAGAIMANA DAMPAK TRANSAKSI NON TUNAI DAN INFLASI TERHADAP JUMAH UANG YANG BEREDAR
DOI:
https://doi.org/10.21009/JRMSI.011.1.07Keywords:
ATM debet. ATM kredit, uang eletronik, inflasi, jumlah uang beredar (M1)Abstract
ABSTRAK
Transaksi non tunai kini semakin banyak digunakan dalam bertransaksi. Selain lebih praktis, mudah dan cepat, transaksi non tunai memiliki pengaruh terhadap kebijakan moneter di Indonesia. Dalam kebijakan moneter, transaksi non tunai mempengaruhi tingkat jumlah uang beredar di masyarakat. Selain itu, terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi jumlah uang beredar yaitu inflasi. Transaksi non tunai pada penelitian ini menggunakan ATM debet, ATM kredit dan uang elektronik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti pengaruh transaksi non tunai terhadap jumlah uang beredar di Indonesia dengan inflasi sebagai variabel moderasi selama tahun 2015- 2018. Pengumpulan data menggunakan data sekunder dan teknik analisis yang digunakan adalah uji Moderating Regression Analysis (MRA). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan adalah transaksi non tunai memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah uang beredar dan inflasi mampu memperkuat hubungan transaksi non tunai terhadap jumlah uang beredar.
Kata Kunci: ATM debet. ATM kredit, uang eletronik, inflasi, jumlah uang beredar (M1)
ABSTRACT
The use of Non-cash transactions in society are increasing recently. It is more practical, easy and fast, moreover non-cash transactions have an influence on monetary policy in Indonesia. In monetary policy, non-cash transactions affect the level of money supply. In addition, there are other factors that can affect the money supply, namely inflation. Non-cash transactions in this study use a debit ATM, credit ATM and electronic money. The purpose of this study is to obtain evidence of the effect of non-cash transactions on the money supply in Indonesia with inflation as a moderating variable during 2015-2018. Data collection is based on secondary data and the analysis technique used is Moderating Regression Analysis (MRA) test. This research results that non-cash transactions have a positive and significant effect on the money supply and inflation is able to strengthen the relationship of non-cash transactions and the money supply.
Keywords: Debit AT, ATM credit, electronic money, inflation, money supply (M1)
References
Akinbobola, T. O. (2012). The dynamics of money supply, exchange rate and Inflation in Nigeria. Journal of Applied Finance & Banking, 2, 117–141
Amrini, Y., Aimon, H., & Syofyan, E. (2015). Analisis Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Inflasi Dan Perekonomian Di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi, 2(4).
Anderson-Reid, K. (2008). Estimating the Impact of the Alternative Means of Payment on Currency Demand in Jamaica.
Aprileven, H. P. (2015). Pengaruh Faktor Ekonomi Terhadap Inflasi Yang Dimediasi Oleh Jumlah Uang Beredar. Economics Development Analysis Journal, 4(1), 32–41.
Aula Ahmad Hafidh, S. F., & Maimun, S. (2016). Analisis Transaksi Non-Tunai (Less-Cash Transaction) Dalam Mempengaruhi Permintaan Uang (Money Demand) Guna Mewujudkan Perekonomian Indonesia Yang Efisien. Dipresentasikan pada Seminar Nasional 2016, UNY.
Azka, A. (2017). Pengaruh Penggunaan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu Terhadap Jumlah Uang Beredar Di Indonesia (Periode 2015 – 2016).
Bambang Widjajanta, A. W. (2007). Ekonomi & Akuntansi: Mengasah Kemampuan Ekonomi. Bandung: PT Grafindo Media Pratama.
Costa Storti, C., & De Grauwe, P. (2001). Monetary Policy in a Cashless Society (SSRN Scholarly Paper No. Centre for Economic Policy Research).
Dias, J. (2001). Digital Money: Review of Literature and Simulation of Welfare Improvement of This Technological Advance. (State University of Maringa, BRAZIL).
Ebrahim, Sayed, Fariba. 2014. The Effect Of Inflation Uncertainty On Money Demand In Islamic Republic Of Iran. International Journal Of Business And Social Science, Vol. 5 No. 2
Ferdiansyah, F. (2016). Analisis Pengaruh Jumlah Uang Beredar (M1), Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Suku Bunga Deposito Terhadap Tingkat Inflasi. Media Ekonomi Universitas Trisakti, Vol. 19, No. 3, 43–68.
Gerlach, S., & Tillmann, P. (2011). Inflation Targeting and Inflation Persistence in Asia-Pacific (No. 252011). Diambil dari Hong Kong Institute for Monetary.
I B. Panji Sedana dan Luh Gede Sri Artini, J. A. M. (2017, Oktober 8). Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi Dan Pertubuhan Gross Domestic Product Terhadap Jumlah Uang Beredar Di Timor-Leste. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 06 No.10. Universitas Udayana.
I Wayan Wenagama, K. S. S. (2019). Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Tingkat LN_INFlasi, Kurs Dollar AS Terhadap Jumlah Uang Beredar Di Indonesia. E-Jurnal Ekonomi, Vol. 8, No. 4 Pp (703-940). Pembangunan Universitas Udayana.
Indah Yuliana, SE., MM. (2008). Analisis Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga Sbi Dan Nilai Tukar Terhadap Jumlah Uang Yang Beredar Di Indonesia Periode 2001 S/D 2006 [IQTISHODUNA], Vol 4, No 1.
Lahdenpera, H. (2001). Payment and Financial Innovation, Reserve Demand and Implementation of Monetary Policy (SSRN Scholarly Paper No. ID 315479). Diambil dari Social Science Research Network website: https://papers.ssrn.com/abstract=315479
Lintangsari, N. N., Hidayati, N., Purnamasari, Y., Carolina, H., & Ramadhan, W. F. (2018). Analisis Pengaruh Instrumen Pembayaran Non-Tunai Terhadap Stabilitas Sistem Keuangan Di Indonesia. Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan, 1(1), 47–62.
Lubis, N. (2019). Pengaruh Sistem Pembayaran Non-Tunai Pada Era Digital Terhadap Tingkat Inflasi Di Indonesia.
Maulida, Y., Mardiana ’, & Mayes, A. (2011). Pengaruh Defisit Anggaran, Jumlah Uang Beredar Dan Independensi Bank Indonesia Terhadap Inflasi. Jurnal Ekonomi, 19(01).
Ningsih, S., & Kristiyanti, L. M. S. (2019). Analisis Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Suku Bunga Dan Nilai Tukar Terhadap Inflasi di Indonesia Periode 2015-2016. Jurnal Manajemen Dayasaing, 20(2), 96-103–103.
Nirmala, T., & Widodo, T. (2011). Effect Of Increasing Use The Card Payment Equipment On The Indonesian Economy. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi, 18(1), Hal. 36 – 45.
Perlambang, H. (2017). Analisis Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Suku Bunga Sbi, Nilai Tukar Terhadap Tingkat Inflasi. Media Ekonomi, 18(2), 49.
Rossa, Siera. (2006). Analisis Pengaruh Penggunaan Kartu Pembayaran Elektronik Dan Daya Substitusi Transaksi Non Tunai Elektronik Terhadap Transaksi Tunai Indonesia. Ut - Economic Science [2240]. IPB Repository.
Snellman, J, J. Vessel, dan D. Humphrey. (2000). “Substitution of Non Cash Payment Instrumens for Cash in Europe”. Bank of Finland Discussion Paper. 9/2000.
Sofyan Abidin, M. (2015). Dampak Kebijakan E-Money Di Indonesia Sebagaialat Sistem Pembayaran Baru. Jurnal Akuntansi Akunesa, 3(2).
Stix, H. (2004). The Impact of ATM Transactions and Cashless Payments on Cash Demand in Austria. Monetary Policy & the Economy, (1), 90–105.
Sukirno, S. (2011). Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Susana Septeriani, S. S. (2013). Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Dan Produk Domestik Bruto Terhadap Jumlah Uang Beredar Di Indonesia Periode 1995—2011. Jurnal Curvanomic, 2(2).
Sutawijaya, A., & Zulfahmi. (2015). Analisis Perilaku Inflasi Jangka Pendek Dan Jangka Panjang Atas Faktor – Faktor Penyebab Utama Di Indonesia [Monograph].
Syarief, Lasondy. (2015). Analisis Dampak Pembayaran Non Tunai Terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Keuangan Vol.2 No.10.
Working paper: Dampak Pembayaran Non Tunai Terhadap Perekonomian Dan Kebijakan Moneter. 1–99.
Woodfoord, Michael. (2000). Monetary Policy In A World Without Money, National Bureau of Economic Research Working Paper, Nomor 7853.
Yona Friantina. (2012). Pengaruh Alat Pembayaran Elektronik Berbasis Kartu Terhadap Jumlah Uang Beredar (M1) dalam Sistem Pembayaran di Indonesia Periode April 2007- Desember 2011.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Articles in Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia are Open Access articles published under the Creative Commons CC BY-NC-SA License. This license permits use, distribution and reproduction in any medium for non-commercial purposes only, provided the original work and source is properly cited. Any derivative of the original must be distributed under the same license as the original.