Kesantunan Berbahasa dalam Tuturan Nabi Musa dengan Fir’aun di Dalam Al-Qur’an (Analisis Tuturan dan Skala Kesantunan Leech)

Authors

  • Rahmat Hidayatullah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.21009/JSQ.20.1.07

Keywords:

Politeness, Musa, Pharaoh, Leech, Al-Qur'an

Abstract

Objek material dalam penelitian ini adalah tuturan-tuturan dalam komunikasi Nabi Musa dengan Fir'aun di dalam Al-Qur'an. Objek formalnya adalah teori bentuk tuturan dan skala kesantunan Leech. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Dalam teorinya, leech mengemukakan bahwa terdapat 5 macam skala kesantunan yang dapat dimanfaatkan untuk menentukan peringkat kesantunan sebuah tuturan, yaitu 1) cost benefit scale, 2) optimality scale, 3) indirectness scale, 4) authority scale, 5) social distance scale. Dengan memanfaatkan 5 macam skala kesantunan tersebut penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan dan mendeskripsikan bentuk tuturan dalam komunikasi Nabi Musa dengan Fir’aun serta menunjukkan sekaligus mendeskripsikan wujud kesantunan bahasa Nabi Musa terhadap Fir’aun. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat 3 jenis bentuk tuturan dalam komunikasi Nabi Musa dan Fir'aun di dalam Al-Qur'an dari 5 jenis bentuk tuturan. Tiga jenis bentuk tuturan tersebut yakni, asertif, direktif, dan ekspresif. Peneliti tidak menemukan bentuk tuturan komisif dan deklaratif. Dari 3 jenis bentuk tuturan, jumlah data tuturan yang ditemukan peneliti adalah 15 tuturan. Dengan rincian 12 tuturan asertif, 2 tuturan direktif, 1 tuturan ekpresif. Kedua, berdasarkan analisis skala kesantunan berbahasa Leech, peneliti menemukan bahwa dalam komunikasi Nabi Musa dan Fir'aun di dalam Al-Qur'an memuat kesantunan dalam bahasanya. Wujud kesantunan tersebut dapat dilihat dalam tuturan Nabi Musa pada QS. As-Syu’arāa [26:16], QS. As-Syu’arāa [26:24], QS. As-Syu’arāa [26:26], QS. As-Syu’arāa [26:28], QS. Ṭāha [20:47], QS. Ṭāha [20:47-48], QS. Ṭāha [20:50], QS. Ṭāha [20:52], QS. Ṭāha [20:53-55].

References

‘Abbās, Faḍal Hasan ‘Abbās. Qaṣaṣ Al-Qur’ān Al-Karīm. yordania: Dar An-Nafāis, 2010.
Adriana, Iswah. Pragmatik. surabaya: Pena Salsabila, 2018.
Ar-Rāzī, Muhammad Fahruddin. Mafātiḥ Al-Gaib. 3. beirut: Dar Al-Ikhyā’ At-Turāṡ Al-‘Arabī, 1420H.
As-Sya’labī, Abū ishāq Ahmad. Al-Kusysyāf Wa Al-Bayān ‘An Tafsīr Al-Qur’Ān. Vol. 20. jeddah: Dar At-Tafsīr, 2015.
As-Sya’rawī, Muhammad mutawallī. Qaṣaṣ Al-Anbiyā’ Wa Ma’āha Sīrah Ar-Rasūl. Dar Al-Quds, 2005.
———. Tafsīr As-Sya’rawī. Vol. 17. Maktabah As-Syāmilah, 1431H.
Az-Zamakhsyarī, Abū Al-Qāsim Mahmūd. Al-Kusysyāf ‘An Haqāiq Al-Ghawāmid At-Tanzīl. Vol. 3. Beirut: Dar Al-Kitāb Al-Arabī, 1407H.
Bāqī, Abdul, and Muhammad Fuād. Al-Mu’jam Al-Mufahras Li Al-Fāẓi Al-Qurān Al-Karīm. Dar al-Fikr, 1994.
Chaer, Abdul. Kesantunan berbahasa. Rineka Cipta, 2010.
Dimyathi, Muhammad Afifuddin. As-Syāmil Fi Balāgah Al-Qurān. Vol. 2. Malang: Lisan Arabi, 2018.
Jinnī, Ibnu. Al-Khaṣāiṣ. kairo: Al-Haiah al-Misriyah Al-‘ammah, n.d.
Kaṡīr, Ibnu. Qaṣaṣ Al-Anbiyā’. makkah: Maktabah At-Ṭalib Al-Jāmi’ī, 1408H.
———. Tafsīr Al-Qur’ān Al-Karīm. Vol. 6. Beirut: Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiah, 1419H.
Leech, Geoffrey N. Principles Of Pragmatiks. Newyork: Longman Group Limited, 1983.
māturīdī, Muhammad Abū Manṣūr al-. Ta’wil Ahl As-Sunnah. Vol. 8. beirut: Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiah, 2005.
Nasution, Zahri. “Bahasa Sebagai Alat Komunikasi Politik Dalam Rangka Mempertahankan Kekuasaan.” Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan 1, no. 3 (2007).
Ngalim, Abdul. “Kesantunan Berbahasa Dalam Perspektif Sosiolinguistik,” 2013.
Zaim, M. Metode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural. Padang: FBS UNP Press, 2014.

Downloads

Published

2024-01-31

How to Cite

Hidayatullah, Rahmat. “Kesantunan Berbahasa Dalam Tuturan Nabi Musa Dengan Fir’aun Di Dalam Al-Qur’an (Analisis Tuturan Dan Skala Kesantunan Leech)”. Jurnal Studi Al-Qur’an 20, no. 1 (January 31, 2024): 95–108. Accessed November 22, 2024. https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jsq/article/view/37927.