CALENGSAI SEBAGAI ASET BUDAYA BANYUMAS PENUNJANG PARIWISATA
Keywords:
calengsai, akulturasi, nilai jual, aset budaya, komoditas, pariwisata, pemertahananAbstract
Calengsai merupkan akronim dari Calung, lengger, dan barongsai. Calengsai merupakan kesenian tradisional yang tercipta karena adanya akulturasi antarmasyarakat dan antarbudaya. Akulturasi ini terjadi antara masyarakat Banyumas dan Tionghoa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi terciptanya calengsai. Ada beberapa masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini. Pertama, penelitian membahas faktor-faktor yang mempengaruhi terciptanya calengsai. Kedua, penelitian ini akan membahas calengsai sebagai kesenian tradisional menjadi suatu kesenian yang bernilai jual dan dapat dijadikan sebagai salah satu aset budaya penunjang pariwisata. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumplan data dengan metode studi pustaka dan wawancara. Penelitian ini bertujuan menganalisa faktor-faktor yang mendorong usaha mereka mempertahankan kesenian tradisional dengan menjadikan kesenian tersebut menjadi komoditas yang bernilai tinggi dan merupakan salah satu aset budaya lokal dan dapat dijadikan sebagai penunjang pariwisata