Penerapan Model Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V-B Sekolah Dasar
DOI:
https://doi.org/10.21009/parameter.362.04Keywords:
Model TGT (Teams Games Tournaments), Learning Outcomes, MathematicsAbstract
This study aimed to improve the mathematics learning outcomes of fifth-grade students at SDN Klojen through the implementation of the Teams Games Tournament (TGT) learning model. The background of this research was the low learning outcomes caused by monotonous teaching methods that failed to actively engage students. This research employed a Classroom Action Research (CAR) approach, consisting of planning, implementation, observation, and reflection stages. The subjects were 22 fifth-grade students. Data were collected through observation, tests, and documentation, then analyzed descriptively using qualitative and quantitative methods. The results showed that the TGT model created a more interactive, enjoyable, and collaborative learning experience. The game-based approach and group discussions motivated students to learn and actively participate. Initially, students struggled to understand the material on whole-number operations. However, after the implementation of TGT, their comprehension improved gradually. In the second cycle, improvements such as simpler language usage and the addition of interactive quizzes significantly enhanced student engagement and learning outcomes. Beyond improving academic achievement, the TGT model also supported the development of students' social skills, such as communication, teamwork, and critical thinking, which align with the demands of modern education.
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V-B SDN Klojen melalui penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT). Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa akibat model pembelajaran yang monoton dan kurang melibatkan siswa secara aktif. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah 22 siswa kelas V-B. Data dikumpulkan melalui observasi, tes, dan dokumentasi yang dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model TGT mampu menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif, menyenangkan, dan kolaboratif. Pendekatan berbasis permainan dan diskusi kelompok membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar dan aktif dalam pembelajaran. Pada tahap awal penelitian, siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi operasi bilangan cacah. Namun, setelah penerapan TGT, pemahaman siswa terhadap materi meningkat secara bertahap. Pada siklus kedua, perbaikan seperti penggunaan bahasa yang lebih sederhana dan penambahan kuis interaktif terbukti meningkatkan keterlibatan siswa dan hasil belajar mereka secara signifikan. Selain meningkatkan hasil belajar akademik, model TGT juga mendukung pengembangan keterampilan sosial siswa, seperti komunikasi, kerja sama, dan berpikir kritis, yang relevan dengan tuntutan pendidikan di era modern.