Peran Siauw Giok Tjhan dalam Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia (BAPERKI), 1954-1966
Keywords:
Siauw Giok Tjhan, BAPERKI, WNIAbstract
This research examines the role of Siauw Giok Tjhan in the Indonesian Citizenship Consultative Body (BAPERKI) which is a mass organization that aims to fight for equal rights and guarantee that all citizens of Chinese descent become Indonesian citizens (WNI). This study aims to find out how the citizenship status of Chinese in Indonesia in 1954 to 1966 and to find out how the role of BAPERKI in dealing with the problem of citizenship status at that time. The research method used in this study is the historical method, which consists of collecting sources (heuristics), source criticism (verification), interpretation and historiography. This study explains chronologically how the role of Siauw Giok Tjhan in BAPERKI and the solution for the people of Chinese descent in Indonesia at that time was unclear about citizenship status. As well as the facts that occurred at Siauw Giok Tjhan and BAPERKI after the events of the 30 September 1965 Movement which claimed many victims and huge losses for Siauw and BAPERKI.
Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana peran Siauw Giok Tjhan dalam Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia (BAPERKI) yang merupakan organisasi massa yang bertujuan untuk memperjuangkan persamaan hak dan menjamin semua Warga Negara keturunan Tionghoa, menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana status kewarganegaraan golongan Tionghoa di Indonesia pada tahun 1954 sampai 1966 dan untuk mengetahui bagaimana peran BAPERKI dalam menghadapi masalah status kewarganegaraan pada masa itu. Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode sejarah, yakni yang terdiri dari pengumpulan sumber (heuristik), kritik sumber (verifikasi), interpretasi dan historiografi. Penelitian ini menjelaskan secara kronologis bagaimana peran Siauw Giok Tjhan di BAPERKI dan jalan keluarnya bagi masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia yang pada masa itu tidak jelas status kewarganegaraannya. Serta fakta-fakta yang terjadi pada Siauw Giok Tjhan dan BAPERKI pasca peristiwa Gerakan 30 September 1965 yang memakan banyak korban dan kerugian yang besar bagi Siauw maupun BAPERKI.