PERANCANGAN JARINGAN VLAN (VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK) DI SMKN 40 JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NDLC (NETWORK DEVELOPMENT LIFE CYCLE)
DOI:
https://doi.org/10.21009/pinter.8.1.5Keywords:
Perancangan Jaringan, VLAN, NDLC (Network Development Life Cycle), QoS (Quality of Service), Rancangan Pengembangan InfrastrukturAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem jaringan komputer yang lebih baik dengan menerapkan VLAN (Virtual Local Area Network) di SMKN 40 Jakarta. Perancangan jaringan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pelayanan jaringan bagi pendidikan maupun tata usaha dalam mengurus administrasi sehingga pelayanan di SMKN 40 Jakarta menjadi lebih optimal. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode NDLC (Network development life cycle) melalui 6 tahapan yaitu analysis, design, simulation prototype, implementation, monitoring, dan management. Namun dalam penerapannya hanya dilakukan hingga tahap implementation yang berupa rancangan pengembangan infrastruktur karena keterbatasan perangkat switch unmanageable yang tidak dapat dikonfigurasi. Rancangan pengembangan infrastruktur yang dihasilkan dapat digunakan pihak sekolah sebagai dasar justifikasi untuk mengajukan dana kepada pihak yang terkait dengan pendanaan sekolah untuk membeli perangkat baru yang lebih baik. Tahap analysis dilakukan untuk menganalisis kebutuhan serta mengidentifikasi masalah- masalah jaringan komputer. Tahap design meliputi usulan perangkat jaringan, topologi jaringan, pengalamatan IP address dengan metode VLSM, dan sistem yang diterapkan. Tahap simulation prototype melakukan simulasi penerapan VLAN, DHCP, link aggregation, dan NAT melalui aplikasi Cisco Packet Tracer serta melakukan uji konektivitas dan pengujian kualitas jaringan dengan metode QoS (Quality of Service). Hasil pengukuran QoS menunjukkan bahwa rancangan jaringan terbaru menghasilkan nilai yang lebih baik dibandingkan topologi jaringan yang ada saat ini. Parameter delay mengalami penurunan sebesar 20,35 ms, kemudian pada parameter jitter mengalami penurunan sebesar 9,61 ms, dan pada parameter throughput mengalami peningkatan sebesar 377,87 bps. Tahap terakhir implementation peneliti akan menyusun rancangan pengembangan infrastruktur yang akan digunakan sebagai pedoman pembangunan jaringan yang akan diterapkan pada SMKN 40 Jakarta.