ANALISIS KADAR HIDROGEN SULFIDA DAN KELUHAN PERNAPASAN PADA PEMULUNG DI TPA PUUWATU KOTA KENDARI

Authors

  • ahmed ayathollah Departemen Kesehatan Lingkungan, Universitas Airlangga
  • Alchamdani Departemen Kesehatan Lingkungan, Universitas Airlangga
  • Amal Waldah Kesehatan Lingkungan dan Keselamatan Kerja, Universitas Halu Oleo

Keywords:

Hydrogen Sulfide, Health Risk, Landfill

Abstract

Degradasi sampah yang cepat, mengakibatkan kandungan sulfat meningkat tajam karena hidrolisis. Bakteri pereduksi sulfat dapat menggunakan senyawa sulfur sebagai akseptor elektron untuk menghasilkan sulfida yang akhirnya dilepaskan sebagai Hidrogen Sulfida (H2S). H2S merupakan suatu gas tidak berwarna, sangat beracun, mudah terbakar dan memiliki karakteristik bau telur busuk. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung tingkat risiko kesehatan akibat pajanan H2S terhadap kesehatan pemulung dan mengukur tingkat keluhan pernapasan yang dialami oleh pemulung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Sampel dalam penelitian ini menggunakan total populasi sebanyak 5o orang pemulung di TPA Puuwatu Kota Kendari. Pengukuran Konsentrasi H2S dilakukan pada pagi, siang, dan sore hari. Hasil penelitian menunjukkan nilai intake yang didapatkan (real time) adalah 0,00083 mg/kg/hari. Tingkat risiko yang didapatkan 1,53557 (RQ>1). Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah kualitas udara di TPA Puuwatu Kota Kendari berisiko tinggi terhadap kesehatan pemulung. Perlu dilakukan upaya pemantauan, pengawasan, dan pengendalian polusi udara. Serta kebijakan penggunaan Alat Pelindung Diri untuk meminimalisir pajanan polutan ambien.

Downloads

Published

2021-03-31

How to Cite

ayathollah, ahmed, Alchamdani, & Waldah, A. (2021). ANALISIS KADAR HIDROGEN SULFIDA DAN KELUHAN PERNAPASAN PADA PEMULUNG DI TPA PUUWATU KOTA KENDARI. Jurnal Ilmiah Pendidikan Lingkungan Dan Pembangunan, 22(01), 1–15. Retrieved from https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/plpb/article/view/18552