Hubungan Fasilitas Rumah Sakit terhadap Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah: Studi Kasus Rumah Sakit Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara
Keywords:
Klasifikasi, Rumah Sakit, Fasilitas, Limbah, AirAbstract
Pendekatan konseptual pembangunan Rumah Sakit (Rumkit) tentu berhubungan dengan pelayanan orang sakit di suatu daerah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Klasifikasi Rumkit diatur berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanannya sehingga berdampak pada desain besaran kuantitas pengolahan air limbah yang direncanakan. Penelitian ini menunjukkan hubungan fasilitas Rumkit terhadap perencanaan pengembangan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di Rumkit Bombana, Kabupaten Bombana – Sulawesi Tenggara. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Rumkit Bombana masuk klasifikasi Rumkit Kelas C dengan jumlah tempat tidur pasien sebanyak 142 buah dan 152 pegawai aktif sehingga dapat diketahui penggunaan air keseluruhan perharinya bila kondisi semua aktif di Rumkit Bombana yaitu sebesar 122542 L/hari atau 122,542 m3/hari dengan total debit alir air limbah yang masuk ke saluran pembuangan terpusat sebesar 98,03 m3⁄hari atau 0,00113 m3⁄s. Selanjutnya, desain IPAL yang baru direncanakan sistem pengolahan biofilter terpusat berbentuk cuboid dengan 7 unit pengolahan yang masing-masing memiliki volume yaitu 6,72 m3 pemisahan minyak, 72,00 m3 ekualisasi, 27,00 m3 pengendap awal, 90,00 m3 biofilter anaerob dan 4,60 m3 aerob, 27,00 m3 pengendap akhir, dan 1,4 m3 kontaktor klorinasi yang dapat disederhanakan menjadi 5 segmen bak pengolahan. Sistem IPAL ini dipilih karena lebih mudah, murah, aman dan rendah biaya operasionalnya untuk standar Rumkit tipe C.