Pengaruh Kebijakan Pencemaran Udara Transportasi terhadap Nilai Indeks Kualitas Udara di DKI Jakarta
DOI:
https://doi.org/10.21009/plpb.v24i01.30798Keywords:
indeks kualitas udara (IKU), NO2, SO2, kebijakan sektor transportasi, pemodelan Powersim10Abstract
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) adalah program yang dibuat oleh PBB dengan 5 dari 17 tujuan yang terkait dengan masalah polusi udara. DKI Jakarta merupakan provinsi dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan sebagian besar nilai Indeks Kualitas Udara (IKU) pada tahun 2011-2021 berada pada posisi terendah di Indonesia. Sektor transportasi menyumbang 75% dari total emisi, menjadikannya sumber utama emisi. Kesenjangan antara ekspektasi kebijakan pencemaran udara dengan kenyataan nilai IKU menjadi isu yang diangkat dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah pemodelan, yang merupakan perpaduan antara metode kuantitatif dan kualitatif. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder time series tahun 2011-2021 dari berbagai dokumen publikasi pemerintah dan berbagai dokumen regulasi terkait sektor transportasi. Pemodelan dilakukan dengan perangkat lunak Powersim10 dan divalidasi dengan metode means of absolute error (MEA). Kemudian dibangun skenario dari berbagai penelitian terdahulu dan simulasi model untuk meningkatkan nilai IKU. Model berhasil dibangun dengan eror sebesar 7,96% dan disimulasikan hingga tahun 2045. Dibentuk tiga skenario yaitu pesimis, moderat, dan optimis untuk peningkatan kualitas udara. Skenario pesimis diusulkan sebagai skenario yang akan diimplementasikan.