Motif Geometris Tenun Nusa Tenggara Timur Pada Sarung Bantal Sofa Dengan Teknik Crochet
DOI:
https://doi.org/10.21009/qualia.22.05Abstrak
NTT dikenal memiliki kain tenun, khususnya Amanatun, Amanuban, dan Mollo yang memiliki corak motif unik, indah, dan khas. Motif geometris tenun NTT dari daerah tersebut disederhanakan, namun tidak diubah bentuknya. Lalu diaplikasikan ke sarung bantal sofa teknik crochet, karya kriya ini belum pernah ada di pasar. Guna mengenalkan dan mengkomunikasikan makna tenun tersebut kepada masyarakat. Warna motif di eksplorasi sesuai dengan trend Forecasting 2020, warna Svarga agar modern dan kekinian. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan uji coba eksplorasi sebelumnya terhadap motif, teknik, warna, dan material. Jenis riset penelitian dan penciptaan ini menggunakan research-led practice, yaitu penelitian menjadi dasar dalam praktik. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai narasumber, sumber tertulis dan foto guna memperoleh data yang diperlukan. Perupa menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kuesioner, studi pustaka, dan pendokumentasian. Dari hasil eksplorasi sebelumnya, benang katun bali kecil cocok sebagai bahan pembuat sarung bantal sofa teknik crochet. Benang tersebut halus, ringan, kuat, dan tidak terlalu mahal. Karya ini merupakan Kriya crochet sehingga tidak mudah dalam proses pembuatannya, seperti lama, butuh kesabaran, memerlukan banyak sekali benang, terutama bila menggunakan warna yang berbeda. Namun hasil yang didapat unik, tekstur menarik, serta mengajarkan kesabaran. Bagian belakang menggunakan teknik crochet (C2C) corner two corner untuk hasil lebih cepat. Bagian motif menggunakan teknik tapestri crochet karena mampu membuat detail-detail.