PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA JERMAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN BERBASIS TUGAS SISWA KELAS X MIPA 1 SMAN 1 BAROS

Authors

  • Nur Asiah Universitas Negeri Jakarta
  • Ninuk Lustyantie Universitas Negeri Jakarta
  • Aceng Rahmat Universitas Negeri Jakarta

Keywords:

Penelitian Tindakan; Metode Pembelajaran; Pembelajaran Berbasis Tugas; Kemampuan Berbicara; Bahasa Jerman.

Abstract

Artikel ini menjelaskan peningkatan kemampuan berbicara bahasa Jerman melalui metode pembelajaran berbasis tugas pada siswa kelas X Mipa 1 SMAN 1 Baros. Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui proses dan hasil peningkatan kemampuan berbicara bahasa Jerman melalui metode pembelajaran berbasis tugas. Subjek Penelitian adalah siswa kelas X Mipa 1 semester satu  tahun ajaran 2019/2020, yang berjumlah 36 orang: 16 laki-laki dan 20 perempuan. Subjek ini dipilih peneliti secara purposif yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dari Kemmis & Mc Taggart yang menjelaskan satu siklus pembelajaran yang terdiri dari empat komponen, yaitu: 1) perencanaan (planning), 2). Tindakan (action), 3). Observasi (observation), dan 4) refleksi (reflection). Metode pengumpulan data berupa lembar pengamatan, dan unjuk kerja kemampuan berbicara. Pada analisis data kualitatif, penulis melakukan pencatatan, mengumpulkan, memilah, mengklasifikasikan, mensintesis dan membuat kesimpulan. Analisis data dengan statistika deskriptif disajikan dalam bentuk table atau grafik untuk melihat signifikasi perbedaan antara nilai kemampuan berbicara bahasa Jerman sebelum dan sesudah tindakan dilakukan, dengan cara membandingkan persentase hasil tes kemampuan berbicara bahasa Jerman pada saat pre-test  dengan hasil post-test pada kegiatan siklus 1, dan hasil post-test siklus 2. Hasil penelitian pada tahap pra-tindakan menggambarkan capaian belajar siswa 72% tidak tuntas, dan hanya 28% yang memperoleh skor tuntas. Tahap siklus 1 mendeskripsikan adanya peningkatan yakni 46% capaian belajar siswa tidak tuntas, dan 54% tuntas. Pada siklus 2 terjadi peningkatan yang jauh lebih baik yakni 86% tuntas, dan 14% tidak tuntas. Nilai ketuntasan siswa yang mencapai 86% menunjukkan bahwa metode pembelajaran berbasis tugas dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara bahasa Jerman.

Downloads

Published

2020-08-26