Film Sejarah sebagai Media dalam Mengembangkan Literasi di Era Digital

  • Pamela Ayesma Universitas Negeri Jakarta
  • Kurniawati Universitas Negeri Jakarta
  • Nurzengky Ibrahim Universitas Negeri Jakarta
Keywords: Film Sejarah, Pembelajaran Sejarah, Literasi Digital, Literasi Sejarah

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang film sejarah sebagai media dalam mengembangkan literasi di era digital. Berdasarkan data UNESCO (2015), minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, Indonesia dinyatakan berada pada posisi ke-60 dari 61 negara dalam hal minat membaca. Rendahnya minat membaca ini membuat  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  mengembangkan gerakan literasi sekolah (GLS) yang bertujuan untuk membiasakan dan memotivasi siswa  untuk mau membaca dan menulis. Tapi Gerakan Literasi Sekolah ini bukan solusi yang tepat untuk mata pelajaran sejarah. sejarah identik dengan cerita dari peristiwa masa lalu dan  membuat siswa mudah bosan, kurang menarik jika hanya fokus dengan membaca buku. Oleh sebab itu dalam pembelajaran sejarah diperlukan rangsangan dan pemikiran yang tinggi untuk menghadirkan sejarah, salah satu solusi yang paling tepat adalah dengan menggunakan konsep literasi digital. Konsep literasi itu sendiri terus berkembang dan terbagi  termasuk literasi digital.  Mengembangkan literasi di era digital untuk mata pelajaran sejarah bisa memanfaatkan film sejarah  sebagai media pembelajaran. Film dianggap sebagai komunikator yang efektif, membangkitkan emosi dan merangsang perasaan siswa. Film dapat digunakan oleh pendidik untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan dan latihan dalam mengembangkan literasi sejarah. Dengan demikian menggunakan film dalam pembelajaran sejarah diharapkan siswa memiliki keterkaitan terhadap peristiwa sejarah serta mampu mengembangkan literasi siswa.

Published
2020-08-26