KEMAMPUAN MENULIS ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN BAGI WIDYAISWARA TEKNIS KEMENTERIAN AGAMA
Keywords:
Kemampuan, artikel ilmiah, widyaiswaraAbstract
Penulisan artikel ini dilatarbelakangi oleh masih adanya Widyaiswara Teknis Kementerian Agama yang belum mampu secara maksimal mengembangkan profesi dalam bentuk penyampaikan gagasan, ide, dan pikiran terkait kediklatan baik hasil penelitian atau kajian pemikiran yang dituangkan dalam bentuk artikel ilmiah yang dimuat di Jurnal Nasional tidak terakriditasi atau Jurnal Instansi. Sehingga banyak Widyaiswara terkendala dalam pemenuhan angka kredit kenaikan jabatan dan pangkat pada komponen pengembangan profesi. Penulisan artikel ini bertujuan untuk menggambarkan kemampuan Widyaiswara Kementerian Agama dalam menyusun artikel ilmiah hasil penelitian dalam aspek penyusunan abstrak, penyusunan pendahuluan, penyusunan kajian teori. penyusunan temuan dan pembahasan hasil penelitian, serta kemampuan menyusun penutup. Penelitian ini dilaksanakan dengn menggunakan metode survei yang dilakukan di 14 Balai Diklat Keagamaan (BDK) di seluruh Indonesia dan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan dengan 70 orang Widyaiswara Ahli Muda dan Ahli Madya. Teknik pengambian data dilakukan dengan menggunakan instrument angket dengan skala Likert melalui system online menggunakan Google Form. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa rata-rata Widyaiswara Teknis Kementerian Agama sudah mampu dengan baik menulis dengan benar atikel ilmiah hasil penelitian dalam komponen: (1) kelengkapan abstrak aspek tujuan, metode, temuan dan hasil serta kata kunci, (2) kelengkapan pendahuluan aspek latar belakang, perumusan masalah dan tujuan penulisan, (3) kajian teori aspek kecukupan, kerelevapanan dan kemutahitan teori, (4) temuan dan pembahasan aspek temuan diuraikan berdasarkan rumusan masalah, pembahasan berdaarkan temuan, uraian berdasarkan temuan dan mengaitkan teori dalam setiappembahasa, dan (5) penutup aspek kesimpulan dan saran/rekomendasi. Namun masih kurang mampu menyusun tujuan dan metode penelitian dalam abstrak, menyusun identifikasi dalam latar belakang, mengaitkan teori dalam pembahasan dan kurang mampu dalam menyusun saran/rekomendasi dalam kompoponen penutup.