STUDI LITERATUR: FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ENERGI FRAKTUR PADA BETON DENGAN METODE THREE-POINT BENDING TEST (TPBT)

Authors

  • Deko Iris Anggela Universitas Negeri Jakarta

Keywords:

Three-Point Bending Tes, Energi fraktur, Beton struktural

Abstract

ABSTRACT

Fracture energy is one of the parameters used to evaluate the strength and resistance of concrete structures to fracture loads. The Three-Point Bending Test (TPBT) method is often used to measure the fracture energy of concrete. However, there are several factors that can affect the fracture energy of concrete. This article aims to analyze the factors that affect the fracture energy of concrete using the TPBT method. The research was conducted by collecting experimental data from a number of concrete specimens made and tested by TPBT. The factors analyzed include cement water ratio, maximum aggregate and temperature. The results showed that the water-cement ratio plays an important role in determining the fracture energy. The lower the water-cement ratio, the higher the fracture energy that can be achieved. In addition, the maximum aggregate also affects the fracture energy of concrete by increasing the maximum aggregate size, the fracture energy will increase. While the fracture energy will decrease in specimens subjected to high temperatures. A better understanding of the factors affecting the fracture energy of concrete can help engineers and structural designers in improving the quality and strength of concrete

Keywords: Structural concrete, Fracture energy, Three-Point Bending Test

ABSTRAK

Energi fraktur adalah salah satu parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan dan ketahanan struktur beton terhadap beban patah atau retak. Metode Three-Point Bending Test (TPBT) sering digunakan untuk mengukur energi fraktur beton. Namun, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi energi fraktur pada beton. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi energi fraktur pada beton dengan menggunakan metode TPBT. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data eksperimental dari sejumlah spesimen beton yang dibuat dan diuji dengan TPBT. Faktor-faktor yang dianalisis meliputi perbandingan air semen, agregat maksimum dan suhu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan air semen berperan penting dalam menentukan energi fraktur. Semakin rendah perbandingan air semen, semakin tinggi energi fraktur yang dapat dicapai. Selain itu, agregat maksimum juga berpengaruh pada energi fraktur beton dengan meningkatkan ukuran agregat maksimum, energi fraktur akan meningkat. Sedangkan energi fraktur akan menurun pada spesimen yang mengalami suhu tinggi. Pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi energi fraktur pada beton dapat membantu para insinyur dan perancang struktur dalam meningkatkan kualitas dan kekuatan beton.

Kata Kunci: Beton struktural, Energi fraktur, Three-Point Bending Tes

Downloads

Published

2023-09-05