STUDI PELAKSANAAN MANAJEMEN PROYEK DI KONTRAKTOR SKALA KECIL
Keywords:
Manajemen Proyek, Kontraktor Skala Kecil, PelaksanaanAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan manajemen proyek yang dilaksanakan oleh kontraktor skala kecil yang hingga saat ini mampu bertahan dan terus bersaing di bisnis konstruksi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah deskripsi atau gambaran mengenai pelaksanaan manajemen proyek di dua kontraktor skala kecil. Penelitian ini adalah penelitian kualtiatif deskriptif. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara dengan informan (pihak kontraktor), observasi, dan dokumentasi. Pelaksanaan manajemen proyek yang ditinjau meliputi pengelolaan lingkup proyek, pengelolaan biaya, pengelolaan waktu/jadwal, pengelolaan kualtias/mutu, pengelolaan sumber daya, pengelolaan kontrak dan pembelian, pengelolaan resiko, dan pengelolaan komunikasi. Hasil penelitian ini diantaranya kontraktor skala kecil didirakan dalma bentuk CV (Commanditaire Vennootschap) maupun PT (Perseroan Terbatas), perushaan perlu meningkatkan legalitas sebagai PKP (Perusahaan Kena Pajak) untuk mengikuti tender pemerintah. Dari segi pengelolaan lingkup proyek, perencanaan lingkup proyek mencakup kegiatan survei, gambar desain opsional, dan penyusunan pekerjaan dengan metode WBS (Work Breakdown Structure). Pengawasan dilakukan oleh personel pengawas yang bertanggung jawab melaporkan dan mengarahkan pekerjaan lapangan, sementara monitoring dilakukan untuk memastikan kesesuaian antara hasil kegiatan proyek dan rencana awal. Dari segi pengelolaan biaya, perencanaan meliputi penyusunan AHSP, RAP, RAB, dan BoQ dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti harga material, upah, lokasi proyek, dan cuaca, biaya tidak langsung, profit, dan penetapan margin (15% hingga 20%). Pengendalian biaya dilakukan dengan menugaskan personel untuk mengelola logistik material dan mengawasi kinerja lapangan. Kendala umum terjadi ketika pengeluaran melebihi target, yang dapat diatasi dengan dana silang dari proyek lain atau pendanaan tambahan dari investor. Pengelolaan waktu proyek direncanakan menggunakan kurva S dengan memperhitungkan faktor seperti ketersediaan material khusus. Pengendalian waktu dilakukan dengan personel yang mengawasi progres lapangan dan melaporkannya secara berkala. Masalah keterlambatan proyek diatasi dengan menambah personel, lembur, atau mengubah sistem kerja menjadi borongan. Pengelolaan kualitas/mutu disesuaikan dengan anggaran dan kebutuhan klien, termasuk pembuatan paket perencanaan yang memperkirakan biaya dan spesifikasi material. Monitoring mutu dilakukan dengan laporan harian dan kunjungan lapangan untuk memastikan pekerjaan sesuai standar. Garansi mutu mencakup perbaikan sesuai spesifikasi proyek dan masa retensi. Manajemen sumber daya manusia mencakup rekrutmen karyawan khususnya bidang teknik dan pengembangan melalui pelatihan. Sumber daya non-manusia mencakup fasilitas kantor dan peralatan proyek dan sistem inventaris. Pengelolaan kontrak dan pembelian dilakukan dengan perjanjian tertulis dan penyelesaian masalah melalui jalur litigasi atau non-litigasi. Manajemen risiko melibatkan identifikasi, klasifikasi, analisis, dan mitigasi risiko. Komunikasi terjaga melalui WhatsApp untuk koordinasi harian dan pertemuan mingguan.